Latest Products

Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)

Order Detail

Penyakit yang sering menyerang Cucak ijo (CI) di antaranya adalah serak, dimana Cucak ijo (CI) seperti hilang suara atau suaranya menjadi kurang plong dan kurang jernih. Apalagi pada saat cuaca tidak menentu seperti sekarang ini yang sebentar hujan dan sebentar panas, tentunya membuat Cucak ijo (CI) rawan terserang flu dan serak.

Cucak ijo (CI) yang mengalami serak sebetulnya sedang dalam kondisi tidak fit atau sedang mengalami flu sehingga suaranya menjadi berat, serak, dan kurang plong. Hal itu disebabkan karena adanya lendir pada tenggorokan dan saluran pernafasannya.

Penyakit flu tersebut bisa disebabkan karena serangan virus yang berkembang pada musim pancaroba. Selain ditandai beberapa kondisi di atas, Cucak ijo (CI) yang terserang flu juga akan terlihat kurang sehat, nyekukruk, kurang aktif, dan menjadi malas bunyi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kita bisa mengobatinya dengan obat-obatan yang banyak dijual dipasaran, atau bisa juga di obati dengan cara alami yaitu dengan menggunakan ramuan herbal.

Perawatan untuk Cucak ijo (CI) yang mengalami serak:

• Pengembunan

Untuk mencegah Cucak ijo (CI) terserang flu dan gangguan pernafasan lainnya sebaiknya Cucak ijo (CI) rutin di embunkan setiap pagi.

Udara segar di pagi hari dapat menjadi terapi untuk menyembuhkan berbagai masalah kesehatan Cucak ijo (CI) seperti asma, flu, batuk dan juga pilek.

• Kurangi mandi

Selama Cucak ijo (CI) masih dalam kondisi serak, sebaiknya tidak usah dimandikan dulu sampai kondisinya membaik. Pada kondisi tersebut jangan memaksakan Cucak ijo (CI) untuk mandi karena akan menyebabkan suhu tubuh Cucak ijo (CI) menurun dan menyebabkan Cucak ijo (CI) rawan terserang flu dan pilek.

• Berikan larutan penyegar

Pada saat Cucak ijo (CI) mengalami serak, kita bisa memberikan larutan penyegar untuk Manusia sebagai air minumnya. Selain bermanfaat untuk menyembuhkan panas dalam, larutan penyegar juga dapat melegakan tenggorokan Cucak ijo (CI) karena manfaatnya untuk menghilangkan lendir-lendir yang ada pada tenggorokan Cucak ijo (CI).

Tapi perlu di ingat, air larutan penyegar hanya diberikan pada saat Cucak ijo (CI) mengalami gangguan tenggorokan saja, dan setelah kondisinya membaik segera hentikan pemakaian latutan penyegar tersebut, sebab pemakaian dalam jangka panjang akan berdampak kurang baik dikemudian hari.

• Berikan air jahe dan madu

Untuk menyembuhkan serak pada Cucak ijo (CI), kita bisa memanfaatkan bahan-bahan herbal alami seperti jahe. Pemakaiannya bisa dengan cara jahe dibakar terlebih dulu kemudian digeprek/dimemarkan kemudian disedu dengan air panas.

Saring air jahe tersebut lalu di dinginkan terlebih dulu sebelum diberikan pada Cucak ijo (CI). Berikan air jahe tersebut pada Cucak ijo (CI) sebagai air minumnya, campurkan dengan madu murni beberapa tetes dan di aduk sampai rata baru diberikan pada Cucak ijo (CI).

• Berikan campuran air teh dan jeruk nipis

Selain madu dan jahe, kita bisa memberikan teh yang dicampur dengan air perasan jeruk nipis dan beberapa tates madu murni untuk mempercepat proses penyembuhan serak pada Cucak ijo (CI).

Untuk pakan hariannya, kita bisa memberikan buah pepaya, apel merah, atau jambu biji yang warna dagingnya merah untuk membantu melegakan tenggorokan Cucak ijo (CI) dan memperkuat daya tahan tubuh Cucak ijo (CI), karena buah-buahan tersebut mengandung vitamin dan antioksidan yang tinggi.

Baca juga:

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan

Demikian sedikit informasi tentang cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI). Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Cara mengatasi Kacer yang sering nyiblek

Order Detail

Kacer nyiblek merupakan hal yang wajar karena perilaku tersebut merupakan perilaku alami dari seekor Kacer ketika kondisinya sedang tidak nyaman.

Kacer nyiblek biasanya karena merasa terancam atau ada sesuatu yang mengganggunya. Perilaku nyiblek juga sering dilakukan oleh Kacer yang terlalu jinak dan manja terhadap pemiliknya, biasanya sambil menggetar-getarkan sayap dan ngeriwik didasar kandang ketika pemiliknya mendekat.

Kacer yang sering berperilaku seperti itu, sudah tidak tampak lagi karakternya sebagai burung fighter yang garang karena jiwa fighter Kacer tersebut sudah mulai luntur.

Untuk mengatasinya, maka pola perawatan harian yang selama ini diterapkan pada Kacer yang jinak dan manja tersebut harus dirubah total karena jika melihat tingkah lakunya yang kolokan, berarti sudah jelas pasti ada sesuatu yang salah pada pola perawatan Kacer tersebut selama ini.

Rubah pola perawatan hariannya:

• Jangan sering digoda, sebaiknya Kacer lebih banyak dikerodong (full kerodong) setiap harinya.

• Berikan Ekstra fooding (EF) jangkrik sekenyangnya ditambah ulat hongkong (UH) pada sore hari cukup 10-15 ekor saja. Stop pemberian kroto untuk sementara.

• Mandikan Kacer cukup seminggu sekali saja untuk menekan birahinya dan menjaga emosinya agar tetap stabil.

• Jemur Kacer selama 2-3 jam rutin setiap hari, atau sampai terlihat mangap dan gelisah baru di angkat dan diteduhkan. Setelah dijemur berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya kemudian Kacer dikerodong kembali.

• Umbar dan berikan untulan berupa burung kecil atau pakan hidup seperti cicak, kadal kecil, atau katak kecil agar diburu dan dimangsa oleh Kacer untuk mengembalikan sifat ganasnya.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten selama kurang kebih satu bulan atau sampai kondisi Kacer yang kolokan tersebut membaik.

Baca juga:

Penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet

Cara membuat Kacer bahan/bakalan muda hutan (MH) langsung bunyi

Cara mengatasi Kacer macet bunyi karena kalah mental

Demikian sedikit informasi tentang cara mengatasi Kacer yang sering nyiblek. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer jinak

Penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet

Order Detail

Kacer berbadan sangat kurus sampai bagian tulang dadanya tampak tajam sehingga disebut nyilet bisa disebabkan karena beberapa faktor, bisa faktor dari luar tubuh dan bisa juga dari dalam tubuh.

Berikut ini beberapa penyebab Kacer kurus/nyilet:

• Gizi buruk

Kacer yang terlalu kurus/nyilet biasanya karena mengalami gizi buruk dalam kurun waktu yang cukup lama, misalanya saja selama bertahun-tahun Kacer hanya diberikan pakan seadanya saja.

Karena Kacer terkurung didalan kandang dan tidak dapat mencari sumber pakan lain, maka yang terjadi Kacer tersebut mengalami kekurangan nutrisi dalam waktu yang lama dan menyebabkan tubuhnya menjadi kurus/nyilet.

Cara mengatasinya:

Gelontor pemberian Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong (UH) sekenyangnya agar Kacer bisa makan sepuasnya untuk memulihkan kondisi fisiknya dan menambah berat badannya.

Berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya seminggu sekalai untuk menambah stamina Kacer.

• Cacingan

Kacer yang kurus/nyilet akibat cacingan berawal dari kondisi kandang dan perlengkapannya yang kurang terjaga kebersihannya sehingga terjangkit bibit cacing dan masuk kedalam tubuh Kacer melalui pakan dan air minum yang mengandung bibit cacing.

Biasanya, Kacer yang mengalami cacingan masih memiliki nafsu makan yang bagus, tapi tubuhnya semakin lama semakin menjadi kurus/nyilet dan bulu-bulunya juga menjadi kusam.

Cara mengatasinya:

Rutin bersihkan kandangnya agar bibit-bibit cacing tidak berkembang. Jika Kacer sudah terlanjur terkena cacingan maka harus segera di obati dengan memberikan obat cacing khusus untuk burung yang banyak dijual di kios-kios pakan burung.

Gelontor pemberian Ekstra fooding (EF) untuk memulihkan kondisi kesehatan Kacer dan juga agar berat badannya cepat kembali normal.

Berikan vitamin khusus burung kicau seminggu sekali untuk mempercepat pemulihan kondisinya.

• Stres

Kacer yang mengalami stres cenderung akan kehilangan nafsu makan yang dapat berakibat fatal. Secara perlahan-lahan kondisi badannya semakin kurus/nyilet dan lama-kelamaan bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani.

Kacer bisa mengalami stres akibat kondisi lingkungan yang tidak kondusif untuk Kacer yang menyebabkannya tertekan dan menjadi stres. Perlakuan pemiliknya yang kasar juga dapat menyebabkan Kacer menjadi stres.

Kacer yang rawan mengalami stres biasanya adalah Kacer bahan/bakalan muda hutan yang baru dibeli dari pasar burung atau kios burung.

Kacer bakalan tersebut mengalami stres berat karena perubahan lingkungan yang begitu drastis yang menyebabkan Kacer bahan/bakalan tersebut gagal beradaptasi yang menyebabkan Kacer menjadi stres dan kehilangan nafsu makannya.

Cara mengatasinya:

Tempatkan Kacer diruangan yang sunyi jauh dari semua gangguan agar Kacer merasa lebih nyaman dan tenang sehingga tingkat stresnya berkurang dan mau makan lagi.

Berikan pakan seperti jangkrik, belalang, kroto, ulat hongkong (UH), ulat daun pisang, dan lainnya dalam porsi dilebihkan agar Kacer merasa senang dan bebas memilih mau mengkonsumsi yang mana.

Pemberian jenis pakan dengan menu yang lebih bervariasi bertujuan untuk memancing Kacer agar lebih berselera untuk makan karena banyak pilihan makanan yang dapat dipilih sesuai seleranya.

Berikan juga vitamin khusus burung kicau yang diteteskan pada air minumnya seminggu 2x untuk mempercepat pemulihan kondisi kesehatan Kacer.

Baca juga:

Cara membuat Kacer bahan/bakalan muda hutan (MH) langsung bunyi

Cara mengatasi Kacer macet bunyi karena kalah mental

Penyebab kanibal pada Kacer dan cara mengatasinya

Demikian sedikit informasi tentang penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer nyilet

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Order Detail

Ketika memelihara Cucak ijo (CI), seringkali kita jumpai Cucak ijo yang kita rawat bertingkah melet-melet menjulurkan lidahnya, dan biasanya disertai bunyi krek-krek serta menggembungkan bulu dadanya.

Jika Cucak ijo (CI) sudah bertingkah seperti itu berarti tingkat birahinya sudah sangat tinggi atau over birahi (OB) dan kalau sudah begitu biasanya disertai dengan penurunan performa yang sangat drastis.

Ketika tingkat birahinya sudah terlalu tinggi dan ditandai dengan perilaku melet, biasanya Cucak ijo (CI) akan menjadi malas bunyi dan lebih sering berbunyi krek-krek sambil menggembungkan bulu dadanya.

Kondisi tersebut bisa disebabkan karena pemberian porsi Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong (UH) yang terlalu berlebihan sehingga menyebabkan birahi Cucak ijo (CI) memuncak karena tidak pernah tersalurkan.

Jika kondisinya sudah demikian, maka harus segera ditangani agar tidak semakin parah.

Pola perawatan harian untuk Cucak ijo (CI) yang mengalami OB:

• Buah

Jika biasanya Cucak ijo (CI) diberikan pisang kepok sebagai menu hariannya, maka pada saat over birahi (OB), ganti menunya dengan buah pepaya karena sangat efektif untuk menurunkan birahi Cucak ijo yang terlalu over.

Berikan pepaya setiap hari sampai kondisi Cucak ijo (CI) kembali normal, baru variasikan lagi menu pakannya.

• Ekstra fooding (EF)

Pangkas pemberian Ekstra fooding (EF) hariannya. Misal biasanya settingan jangkrik untuk hariannya 5/5 pagi/sore, dipangkas menjadi 2/2 pagi/sore. Pemberian kroto dan ulat hongkong (UH) dihentikan dulu untuk sementara sampai kondisinya kembali normal.

• Pengembunan

Embunkan Cucak ijo (CI) setiap pagi untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang cerah untuk membantu menyetabilkan kondisinya.

• Mandi

Mandikan Cucak ijo (CI) rutin setiap hari, tapi biarkan agar mandi semaunya sendiri didalam cepuk atau didalam keramba.

• Jemur

Setelah selesai mandi biarkan Cucak ijo (CI) didis terlebih dulu sampai bulu-bulunya kering baru dijemur secukupnya saja.

Untuk sementara Cucak ijo (CI) di asingkan dulu, jangan tempatkan bersama burung-burung lain yang gacor apalagi burung sejenis dan burung-burung kecil dengan warna bulu cerah karena dapat membuat kondisi over birahi (OB) Cucak ijo semakin parah.

Baca juga:

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Cara mempercepat proses mabung/ngurak pada Cucak Ijo (CI)

Penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan

Demikian sedikit informasi tentang solusi Cucak ijo (CI) melet. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) OB

Tips sederhana beternak Murai Batu (MB)

Order Detail

Beternak Murai Batu (MB) merupakan salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan jika melihat permintaan pasar sekarang ini yang terus meningkat, dan bahkan sampai kekurangan stok karena banyaknya permintaan.

Hal itu karena keindahan fisik dan kemerduan suara dari Murai Batu (MB) yang membuat banyak orang tertarik untuk memelihara burung fighter ini. Selain itu juga karena maraknya lomba untuk kelas Murai Batu (MB) yang selalu dibuka disetiap event lomba burung kicau di daerah manapun di seluruh Indoneaia, mulai dari kelas Latber sampai lomba-lomba besar tingkat Nasional, setiap EO hampir selalu membuka kelas Murai Batu (MB) sebagai kelas utama.

Jika kita ingin menjalankan usaha penangkaran Murai Batu (MB) yang profesional untuk dijadikan sebagai sumber penghasilan, sebetulnya bukan perkara yang sulit.

Syarat utama agar dapat beternak Murai Batu (MB), yaitu harus memiliki niat, kemauan yang kuat, sedikit bakat dan tentunya modal.

Tujuan utama dalam beternak Murai Batu (MB) adalah menghasilkan anakan burung Murai Batu dalam jumlah banyak dan bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Karena itu kita harus memiliki kemauan yang kuat untuk dapat bersaing dengan peternak lain. Kita juga harus menguasai bidang peternakan dengan cukup bagus agar kita tahu cara beternak yang baik dan benar dan juga dapat segera melakukan tindakan jika sewaktu-waktu terjadi masalah di peternakan kita.

Berikut ini tahapan cara beternak Murai Batu (MB) yang bisa kita lakukan:

• Menyiapkan indukan yang berkualitas

Calon indukan Murai Batu (MB), baik yang jantan maupun yang betina semuanya harus memiliki kualitas yang bagus. Untuk Murai Batu betina pilihlah yang usianya sudah matang dan siap untuk bereproduksi yaitu usia antara 1 atau 2 tahun.

Karena pada usia tersebut merupakan usia paling ideal untuk Murai Batu (MB) dalam bereproduksi. Keadaan kesehatan indukan betina sebaiknya selalu terjaga dan pastikan kondisi fisiknya tidak terlalu kurus.

Untuk pemilihan calon indukan Murai Batu (MB) jantan juga sama seperti waktu memilih induk betina. Pilihlah calon indukan jantan yang sudah tidak takut lagi pada keberadaan Manusia dan juga usahakan yang memiliki mental fighter cukup bagus.

Calon indukan Murai Batu (MB) jantan paling tidak harus yang sudah berusia minimal 2 tahun karena pada usia tersebut Murai Batu jantan sudah cukup matang untuk melakukan perkawinan.

Uahakan agar calon indukan Murai Batu (MB) jantan maupun betina tidak memiliki cacat fisik, entah itu di bagian mata, paruh, kaki, bagian sayap maupun bagian tubuh lainnya. Agar nantinya anakan hasil keturunannya tidak mewarisi cacat yang sama.

• Menyiapkan kandang penangkaran

Dalam beternak Murai Batu (MB), langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kandang ternak. Tentunya kandang yang ideal untuk perkembang biakan Murai Batu.

Ukuran kandang ternak sebaiknya dibuat agak longgar agar kedua indukan Murai Batu (MB) dapat leluasa bergerak, dan pastikan memiliki sikulasi udara yang baik. Sedangkan untuk penempatan kandangnya, usahakan agar berada pada tempat yang tenang, aman, nyaman, dan bebas dari ancaman predator seperti kucing, tikus, ular, dan lainnya.

Untuk kandang ternak sebaiknya juga bisa terkena cahaya Matahari pagi agar burung memperoleh asupan vitamin D. Dan sebaiknya memiliki tempat untuk berteduh agar Murai Batu (MB) dapat berlindung pada saat sinar Matahari sudah mulai panas.

• Perhatikan kebersihan kandang penangkaran

Merawat kandang ternak Murai Batu (MB) agar tetap bersih termasuk faktor terpenting untuk keberhasilan dalam beternak Murai Batu. Jika kebersihan kandangnya terjaga, tentunya dapat meminimalisir menyebarnya bibit penyakit.

Dengan kandang yang selalu bersih, Murai Batu (MB) akan merasa semakin nyaman, sehingga terhindar dari kemungkinan mengalami stress yang merupakan penyebab kegagalan dalam beternak Murai Batu (MB).

Wadah pakan serta air minumnya juga harus dibersihkan setiap hari. Saat pagi, pakan serta air minumnya juga harus diganti dengan yang baru. Sisa dari makanan dan air minum kemarin yang belum habis sebaiknya dibuang.

Setiap seminggu sekali, semua bagian kandang penangkaran sebaiknya dibersihkan secara menyeluruh. Sesudah semua kotoran dibuang, kandang dapat dicuci lalu disterilkan dengan larutan desinfektan atu dengan menggunakan obat anti kuman. Setelah itu keringkan di bawah panas Matahari.

• Pakan untuk indukan Murai Batu (MB)

Pakan adalah salah satu faktor paling penting dalam beternak Murai Batu (MB). Karena Murai Batu yang ditangkarkan memerlukan asupan nutrisi yang lebih banyak untuk menunjang aktivitas reproduksinya.

Agar kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi dengan baik, indukan Murai Batu harus selalu diberikan pakan alami yang selalu segar dengan menu yang bervariasi. Brrikan juga vitamin khusus untuk burung ternak.

Pakan Murai Batu (MB) yang diternakkan sebaiknya menggunakan pakan alami, untuk mendongkrak tingkat birahinya sehingga proses perkawinan kedua indukan dapat berjalan lancar.

Jenis pakan alami Murai Batu (MB) seperti jangkrik, belalang, kroto, cacing, ulat hongkong (UH), dan lainnya juga bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari kedua indukan Murai Batu.

• Proses perjodohan indukan Murai Batu (MB)

Tahap pertama dalam proses perjodohan kedua calon indukan Murai Batu (MB) adalah memasukkan calon indukan betina dan biarkan kurang lebih selama dua minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan kandangnya yang baru.

Setelah calon indukan betina berada dalam kandang ternak selama dua minggu, kemudian masukkan calon indukan Murai Batu (MB) jantan beserta kandangnya sekalian ke dalam kandang penangkaran yang telah dihuni calon indukan betina.

Tujuannya untuk mencegah Murai Batu (MB) jantan menyerang Murai Batu (MB) betina. Biarkan keduanya saling mengenal terlebih dulu kurang lebih selama satu minggu.

Tunggu sampai calon indukan betina birahi. Biasanya Murai Batu (MB) betina akan mulai nyiul kemudian mendekati kandang Murai Batu (MB) jantan.

Ketika kedua calon indukan Murai Batu (MB) sudah terlihat akrab dan sering berdekatan, serta selalu tidur berdampingan, berarti Murai Batu jantan sudah bisa dilepaskan kedalam kandang penangkaran bersama calon indukan betina.

• Merawat anakan Murai Batu (MB)

Anakan Murai Batu (MB) yang berumur 7-14 hari dapat diberikan pakan berupa campuran voer dan kroto yang dibuat agak encer. Pemberian pakan tersebut dapat dilakukan 1 jam sekali.

Setelah berumur 15 hari, biasanya anakan Murai Batu (MB) sudah mulai dapat makan kroto sendiri.

Jika kita membiarkan anakan Murai Batu (MB) tersebut diloloh induknya, maka kita harus memberikan pakan full Ekstra fooding (EF) dalam jumlah yang banyak agar Indukan Murai Batu (MB) dapat cukup makan sekaligus cukup untuk meloloh anak-anaknya.

Baca juga:

Pentingnya terapi kandang umbaran untuk Murai Batu (MB)

Tips untuk mengatasi Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu

Ciri-ciri Murai Batu (MB) yang sudah siap dilombakan

Demikian sedikit informasi tentang tips sederhana beternak Murai Batu (MB). Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Sepasang indukan Murai Batu (MB) didalam kandang penangkaran

Pentingnya terapi kandang umbaran untuk Murai Batu (MB)

Order Detail

Kandang umbaran atau polier memiliki banyak sekali manfaat untuk Murai Batu (MB), apalagi untuk Murai Batu (MB) lapangan. Beberapa manfaat dari terapi kandang umbaran antara lain:

• Menjaga stamina dan kondisi fisik Murai Batu (MB) agar tetap fit. Karena dengan diumbar, seluruh otot-otot tubuhnya digunanakan untuk bergerak.

• Menguatkan otot-otot dada dan sayap yang berdampak pada suara Murai Batu (MB) menjadi lebih lantang dan bertenaga.

• Menguatkan nafas, sehingga Murai Batu (MB) lebih kuat berkicau dari awal sampai akhir perlombaan. Nafas yang panjang memang bisa dilatih dengan penjemuran yang lama atau bisa juga dengan terapi jemur sauna (burung kering kerodong kering), tapi akan lebih maksimal jika fisiknya juga dilatih dengan terapi umbaran, sehingga bisa mendapatkan dua manfaat sekaligus yaitu nafas yang panjang dan stamina yang prima.

• Mencegah kegemukan, karena dengan terbang bolak-balik dalam kandang umbaran, akan lebih cepat membakar kalori sehingga tidak terjadi penumpukan lemak di dalam tubuh Murai Batu (MB).

• Mencegah stres, karena dengan berada dikandang yang besar, Murai Batu (MB) bisa lebih leluasa bergerak mengepakkan sayapnya seperti di alam bebas. Selain itu juga dapat menjadi sarana refreshing untuk Murai Batu (MB) yang sudah terlalu lama berada didalam kandang berukuran kecil (kandang harian).

Tapi harus diperhatikan, untuk melakukan pengumbaran tidak boleh asal-asalan saja memasukkan Murai Batu (MB) kedalam kandang umbaran.

Kita harus melihat kondisi Murai Batu (MB) yang akan kita umbar, apakah burung perlu diumbar atau malah sebaliknya, burung justru perlu banyak istirahat karena kondisi fisiknya sedang tidak fit. Karena jika sampai salah analisa, bukannya menjadi lebih baik tapi justru bertambah parah (ngedrop).

Jika Murai Batu (MB) dalam kondisi fisik tidak fit dan dipaksakan untuk berolah raga maka yang terjadi kondisinya akan semakin ngedrop karena staminanya terkuras untuk terbang bolak-balik dalam kandang umbaran.

Jadi, Murai Batu (MB) yang akan diumbar harus dalam kondisi yang benar-benar fit, karena pengumbaran akan benar-benar menguras staminanya.

Dalam melakukan pengumbaran juga harus disediakan pakan terutama Ekstra fooding (EF) dalam jumlah yang cukup banyak dan juga air minum yang cukup.

Pemberian Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dengan porsi tanpa batas pada waktu diumbar bertujuan agar Murai Batu (MB) tidak kehabisan tenaga karena suplai pakan selalu tersedia. Pembakaran kalori yang besar harus di imbangi pula dengan asupan nutrisi yang memadai agar kondisi fisik Murai Batu (MB) tidak ngedrop.

Terapi umbaran bisa dilakukan 2-3 kali seminggu agar Murai Batu (MB) tidak kelelahan. Untuk kandang umbaran sendiri usahakan penempatannya ditempat yang terkena sinar Matahari langsung agar burung bisa sekalian berjemur, usahakan juga agar penempatan kandang umbaran aman dari gangguan predator seperti kucing dan lainnya.

Posisi plangkringan/tenggeran dibuat atas bawah yaitu posisi bawah dibagian depan dan posisi atas dibagian belakang agar Murai Batu (MB) bisa terbang dengan posisi naik turun sehingga lebih efektif untuk olah fisik burung.

Dengan melakukan pengumbaran secara teratur dan konsisten, maka lama-kelamaan kondisi fisik Murai Batu (MB) akan semakin fit dengan stamina yang semakin prima dan nafas lebih panjang sehingga saat dilombakan, Murai Batu (MB) akan tampil lebih maksimal.

Mungkin pada waktu pertama di umbar biasanya Murai Batu (MB) akan terlihat ngedrop karena belum terbiasa, tapi setelah terapi umbaran berjalan 1-2 bulan maka hasilnya akan mulai terlihat dengan peningkatan performa yang signifikan.

Pengumbaran sangat bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental Murai Batu (MB), karena fungsinya mengembalikan burung seperti pada habitat asli dan kodratnya, yaitu terbang bebas mengepakkan sayapnya.

Murai Batu (MB) yang sudah terlalu lama berada dalam kandang tentunya tidak pernah lagi menggunakan sayapnya untuk terbang, dan tentunya otot-otot sayap dan dadanya tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya dan secara tidak langsung pasti kondisi tersebut berpengaruh pada kualitas kicauannya.

Baca juga:

Ciri-ciri Murai Batu (MB) yang sudah siap dilombakan

Ciri-ciri fisik/katuranggan trotolan Murai Batu (MB) yang bagus dan prospek

Cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor

Demikian sedikit informasi tentang pentingnya terapi kandang umbaran untuk Murai Batu (MB). Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) dalam kandang umbaran

Cara merawat Cucak Rowo bakalan agar cepat bunyi

Order Detail

Perawatan Cucak Rowo (CR) sebenarnya tisak berbeda dengan perawatan burung lainnya seperti Cucak Ijo (CI) atau Trucukan dan burung-burung pemakan buah lainnya. Burung ini adalah pemakan buah-buahan dan serangga, jadi tidak terlalu sulit untuk memelihara burung mewah ini walaupun dipelihara dari bakalan.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan/bakalan Cucak rowo, antara lain:

Postur tubuh

Pilihlah Cucak rowo yang memiliki postur tubuh besar dan panjang dengan leher yang jenjang, badan dan ekor serta kaki yang serasi/proporsional. Jangan memilih Cucak rowo yang berleher dan berbadan pendek serta berpostur kecil.

Bentuk paruh

Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang, paruh bagian bawah harus lurus, karena Cucak rowo dengan bentuk paruh seperti itu memiliki suara yang istimewa.

Perilaku

Pilihlah bahan/bakalan Cucak rowo yang terlihat lincah dan bernafsu makan besar, ini merupakan ciri-ciri Cucak rowo yang sehat dan bermental baik.

Perawatan awal untuk Cucak rowo (CR) bakalan:

• Kandang

Siapkan kandang kotak dengan ukuran panjang/lebar 45/60 cm dengan tinggi 60-70 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dari kayu asam dengan diameter 1,5 cm.

• Pakan

Pada dasarnya pakan untuk Cucak rowo sama dengan burung lain pada umumnya. Cucak rowo memerlukan menu pakan yang variatif agar dapat mencukupi kebutuhan nutrisi, vitamin, dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein dan karbohidrat, juga harus lengkap vitaminnya.

Pada tahap awal, berikan pisang kepok yang telah diolesi madu sebagai pakan utama untuk Cucak rowo bakalan, berikan juga jangkrik sebanyak 5/5 pagi/sore, kroto segar 1 cepuk 2 hari sekali untuk menjaga stamina Cucak rowo.

• Penempatan

Tempatkan Cucak rowo bakalan ditempat yang tenang.

• Terapi stres

Agar tidak stres, sebaiknya Cucak rowo bakalan diberikan terapi dengan suara gemercik air.

• Full kerodong

Kerodong Cucak rowo bakalan selama satu minggu untuk masa adaptasi.

• Mandi

Untuk sementara tidak perlu dimandikan agar tidak stres.

• Kebersihan

Bersihkan kandangnya setiap hari, pakan dan air minumnya juga diganti setiap hari.

Perawatan selanjutnya setelah masa adaptasi:

• Setelah masa adaptasi selama satu minggu, Cucak rowo bakalan mulai diembunkan setiap pagi. Burung cukup dikerodong pada malam hari saja.

• Mulai mandikan Cucak rowo dengan semprotan halus agar burung tidak stres.

• Setelah dimandikan, angin-anginkan dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya. Berikan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong (UH). Berikan juga buah-buahan dan air minum yang bersih.

• Setelah semua bulu-bulunya kering kemudian dijemur selama 1 jam.

• Selesai dijemur, gantang Cucak rowo bakalan ditempat yang ramai agar terbiasa dengan keberadaan Manusia.

Melatih Cucak rowo (CR) untuk ngevoer:

Agar tidak merepotkan dalam perawatan hariannya, Cucak rowo bisa dilatih untuk makan voer, caranya sebagai berikut:

• Tumbuk pisang kepok sampai halus, lalu dicampur dengan voer halus, aduk sampai rata.
Perbandingan voernya cukup 1/3 saja, kemudian adonan pisang dan voer tadi dimasukkan lagi kedalam kulit pisang dan dibentuk agar menyerupai pisang utuh untuk mengelabuhi Cucak rowo agar mau memakannya.

• Hari ke-2 kembali lakukan hal yang sama tapi dengan perbandingan voernya di perbanyak.

• Hari berikutnya campuran voernya dibuat lebih banyak lagi sampai Cucak rowo mau makan voer polos tanpa pisang.

• Setelah Cucak rowo mau makan voer halus, secara bertahap mulailah dilatih untuk makan voer kasar dengan mencampur voer halus dengan voer kasar.

Pakan yang bagus untuk Cucak rowo (CR):

• Voer

Sebaiknya pilihlah voer yang memiliki kandungan protein sedang yaitu: 12%-18%, karena belum tentu Voer yang mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi burung. Ganti voer setiap 3 hari sekali.

• Buah Segar

Burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok, Apel, Sawo, Karsem, dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh Cucak rowo. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.

• Ekstra fooding (EF)

Pakan tambahan yang bagus untuk Cucak rowo yaitu: Jangkrik, Kroto, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Ulat Daun Pisang, Belalang, dan lainnya. Pemberian Ekstra fooding (EF) harus disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian Ekstra fooding (EF) tersebut.

Perawatan dan stelan harian untuk Cucak rowo (CR):

Perawatan harian untuk burung Cucak rowo relatif sama dengan burung kicau jenis lainnya, kunci keberhasilan dari perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini pola perawatan harian dan stelan harian untuk burung Cucak rowo:

• Jam 05.00 Cucak rowo di embunkan.

• Jam 07.00 pagi Cucak rowo dimandikan (disemprot atau dikeramba tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).

• Bersihkan kandangnya setiap hari.

• Ganti atau tambahkan voer, air minum dan buah.

• Berikan Jangkrik 7 ekor.

• Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 07.30-09.30.

• Jam 15.30 berikan Jangkrik 7 ekor lagi.

• Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara masteran.

Tambahan:

• Kroto segar diberikan dengan porsi 1 cepuk seminggu dua kali.

• Buah segar diberikan rutin setiap hari dengan menu yang variataif, misalnya: Hari senin sampai hari rabu berikan buah pepaya, hari kamis sampai hari sabtu berikan pisang kepok yang diolesi madu murni pada permukaannya.

• Berikan multivitamin khusus burung kicau yang dicampur pada air minumnya seminggu sekali.

Penanganan Cucak rowo (CR) over birahi (OB):

• Pangkas porsi pemberian jangkrik menjadi 3/3 pagi/sore, berikan 2 ekor ulat bumbung dalam 3 hari berturut-turut.

• Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi dan sore hari.

• Durasi penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.

Penanganan kalau kondisi Cucak rowo (CR) ngedrop:

• Tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 10/10 pagi/sore.

• Tingkatkan porsi pemberian kroto menjadi 3x seminggu.

• Mandi cukup 2 hari sekali saja.

• Burung segera di isolasi, jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Cucak rowo lain.

• Durasi penjemuran ditambah.

Demikian sedikit informasi tentang cara merawat Cucak rowo (CR) bakalan agar cepat bunyi. Untuk informasi lain seputar Cucak rowo, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Rowo (CR)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan panduan dan inspirasi Kicau Mania - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger