Latest Products

Tips perawatan Murai Batu mabung

Order Detail

Mabung/ngurak/moulting adalah masa yang melelahkan bagi Murai Batu (MB) dan juga pemiliknya, karena Murai Batu harus istirahat total paling tidak selama 3 bulan.

Pada kondisi tersebut, kita sebagai pemiliknya tentu harus memberikan perawatan ekstra pada Murai Batu (MB) dan tentunya selama beberapa bulan tidak bisa menikmati kicauan merdunya dan juga tidak bisa membawanya kelapangan untuk latihan atau untuk dilombakan.

Mabung/ngurak adalah siklus alami burung yang terjadi setiap tahun untuk menggantikan bulu-bulu yang sudah tua dengan bulu baru.

Saat akan memasuki masa mabung/ngurak biasanya Murai Batu (MB) akan lebih banyak diam dan tidak aktif seperti biasanya. Murai Batu jadi malas bunyi dan terlihat lesu.

Perawatan mabung dimulai setelah bulu-bulu kecil mulai rontok. Segera terapkan settingan mabung/ngurak:

Full kerodong

Tempatkan Murai Batu (MB) ditempat yang tenang dan jauh dari suara burung fighter lain terutama burung sejenis yang gacor. Jauhkan Murai Batu dari hal-hal yang bisa mengganggu proses mabungnya.

Buka kerodong setiap pagi, bersihkan kotorannya dan berikan pakan serta ganti air minumnya.

Angin-anginkan sebentar agar Murai Batu (MB) menghirup udara segar pagi hari dan terkena sinar Matahari pagi.

Settingan Ekstra fooding (EF)

• Kurangi porsi pemberian jangkrik, misal settingan hariannya 7/7 pagi/sore, dikurangi menjadi 3/3 pagi/sore.

• Porsi ulat hongkong (UH) ditambah menjadi 20/20 pagi/sore dari yang tadinya 3/3 pagi/sore, ditambah dengan pemberian larva tawon 5/5 pagi/sore agar bulu-bulunya cepat ambrol.

Taburkan irisan daun pandan didasar kandangnya sebagai aroma terapi agar Murai Batu (MB) merasa rileks sehingga dapat menyelesaikan proses mabungnya dengan sempurna.

Mandi dan jemur

Pada saat proses rontok bulu, Murai Batu (MB) tidak perlu dimandikan setiap hari, cukup dimandikan seminggu sekali saja. Untuk penjemuran cukup dilakukan 15 menit saja setiap hari mulai jam 07.00 pagi.

Pemasteran dan settingan dorong ekor

Setelah sebagian besar bulunya rontok dan bulu ekornya sudah tumbuh beberapa CM, rubah settingan Ekstra foodingnya dengan settingan dorong ekor.

• Tambah porsi jangkrik menjadi 10/10 pagi/sore.

• Kroto segar diberikan setiap hari dengan porsi 1 cepuk untuk sekali pemberian. Sebelum diberikan pada Murai Batu (MB), olesi jangkrik dan kroto dengan minyak ikan terlebih dulu.

• Berikan buah pepaya sebagai selingan untuk mencukupi kebutuhan vitaminnya. Tapi kalau Murai Batu (MB) tidak mau mengkonsumsi buah, alternatifnya dengan memberikan pakan buah dan sayuran pada jangkrik terlebih dulu sebelum diberikan pada Murai Batu.

• Berikan juga kuning telor ayam kampung/bebek/puyuh seminggu sekali, caranya ambil kuning telor yang sudah direbus secukupnya saja, potong kecil-kecil kemudian taruh dicepuk tempat kroto.

• Mandi dan jemur masih sama seperti perawatan mabung.

• Tetap full kerodong dan tempel dengan burung-burung masteran untuk memperkaya materi lagunya.

Perawatan pasca mabung/ngurak

Setelah semua bulu-bulu Murai Batu (MB) sudah tumbuh sempurna dan bulu ekornya juga sudah mentok, kerodong sudah bisa mulai dibuka, dan cukup dikerodong pada malam hari saja.

Mulai mandikan Murai Batu (MB) setiap hari, durasi penjemuran mulai ditingkatkan dari 15 menit menjadi 30 menit setiap hari mulai jam 07.00 pagi. Untuk penjemuran yang lebih lama, tunggu sampai bulu-bulunya kering sekitar dua bulan pasca mabung/ngurak.

Kembalikan settingan Ekstra fooding (EF) seperti settingan hariannya sebelum mabung, dan tetap tempel dengan burung-burung masteran agar Murai Batu (MB) semakin fasih merekam materi isiannya.

Selama masa rekondisi, Murai Batu (MB) sebaiknya jangan ditrek dulu kurang lebih selama dua bulan sampai Murai Batu benar-benar dalam kondisi prima.

Demikian sedikit informasi tentang tips perawatan Murai Batu (MB) mabung/ngurak. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Mabung/Ngurak

PELUANG PASAR BURUNG JALAK PUTIH

Order Detail
burung ocehaMeningkatnya permintaan pasar jalak putih hasil tangkaran untuk jenis siapan dewasa dan piyikan (dalam bahasa Jawa) khususnya diwilayah Jawa tidak  menutup kemungkinan dapat berkembang di kota- kota lain di seluruh Indonesia, hal ini secara ekonomi cukup menjanjikan keuntungan bagi peternak dan pedagang burung jalak putih. Menurut data dan pengamatan di pasar-pasar burung seperti di pasar burung Depok (Solo), pasar burung Ngasem (Yogyakarta) dan pasar pramuka (Jakarta) permintaan jalak putih cukup tinggi. Oleh karenanya, setiap datang jalak putih hasil tangkaran dalam satu minggu habis terjual. Bagi penggemar burung yang ingin membeli harus memesannya terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan permintaan dalam partai besar oleh pengepul cukup tinggi. Jadi konsumen yang membeli dalam partai kecil kurang mendapat perhatian.

Harga jalak putih yang ditawarkan pedagang burung bervariasi sesuai dengan kondisi burung tersebut. Harga jalak putih siapan antara Rp 800.000,00 - Rp 1.000.000,00 pasang dan untuk piyikan (dalam bahasa Jawa) antara Rp 500.000,00 - Rp 600.000,00 / pasang.

Masyarakat atau penggemar burung yang masih awam harus lebih selektif dalam memilih burung yang akan dipelihara atau diternakkan, karena bisa saja burung yang dibeli merupakan jenis burung jalak putih gendhong (dalam bahasa Jawa). Sebenarnya sama saja namun burung jalak gendhong nilai nominalnya lebih murah dibandingkan jalak putih lainnya.

Sekarang ini jalak putih yang ada di pasaran kebanyakan merupakan hasil dari penangkaran. Jarang kita jumpai jalak putih hasil tangkapan liar, hal ini karena ketatnya kontrol perdagangan jalak putih oleh dinas lingkungan hidup, ini merupakan bukti nyata keseriusan pemerintah untuk melindungi satwa langka dari kepunahan.

Bagi masyarakat dan para penggemar burung, tentunya hal ini harus ditanggapi secara positif dan bijaksana. dengan ikut berperan serta untuk melindungi satwa ini dari ancaman kepunahan salah satunya dengan cara tidak membeli burung dari hasil tangkapan liar. Di samping perlu waktu yang lama untuk menjinakkannya merupakan wujud nyata kepedulian kita terhadap kelestarian satwa langka asli Indonesia.

TIPS MEMILIH BAKALAN BURUNG JALAK PUTIH

Order Detail
burung ocehan – Memilih bibit jalak putih muda (piyikan = Jawa) atau dewasa di pasar-pasar burung maupun penangkaran untuk tujuan dikembangbiakkan haruslah selektif dan tidak asal pilih. Oleh karenanya kualitas dan keturunan (genetik) burung tersebut akan menentukan berhasil atau tidaknya usaha penangkaran. Bisa saja, burung yang kita beli bibit burung yang sakit atau lebih fatalnya lagi burung tersebut memiliki cacat fisik. Sebelum membeli bakalan jalak putih tentunya harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup. Hal ini untuk menghindari kita salah dalam menentukan jenis kelamin atau sepasang jalak yang kita beli merupakan satu garis keturunan (inbreding). Tentunya ini merupakan kerugian peternak karena harus membeli lagi hingga pasangannya benar-benar sesuai. Agar bakalan jalak putih yang dibeli berkualitas baik dan layak untuk ditangkarkan, tentunya perlu perhatian dan perawatan yang baik, termasuk pemberian pakan dan minuman, kondisi lingkungan dan tahapan-tahapan (fase) hingga burung siap dijodohkan.

A. KONDISI KESEHATAN BURUNG 

Akan lebih baik dalam memilih calon bakalan jalak Putih memperhatikan tanda-tanda bakalan burung dalam kondisi sehat.
  • Mata terbuka lebar, bening, bersinar dan tidak bengkak 
  • Dada berisi dan nampak gemuk, bulu nampak teratur rapi, tidak berdiri dan di sekitar dubur tampak bersih. 
  • Lubang hidung normal tidak tertutup, kering, dan tidak berlendir Pernapasan tenang dan teratur 
  • Suka makan dan tidak nampak lesu
  • Kotoran tidak terlalu encer atau mencret
B. TIDAK CACAT BADAN 

Selain kondisi kesehatan burung tentunya dalam memilih burung yang akan dibeli perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 
  • Perbandingan bagian-bagian badan sesuai 
  • Kaki, kuku, paruh normal, tidak bengkok, rusak atau cacat 
  • Sayap normal, tidak cacat (nyengkeh = Jawa) 
  • Pertumbuhan bulu normal, tidak ada bulu yang terbalik
C. TINGKAH LAKU DAN PERANGAI

Dalam memilih bakalan jalak putih, secara fisik burung yang sehat dapat dilhat dari tingkah laku dan perangainya sebagai berikut:
  • Suka makan dan tidak tampak lesu Selalu bergerak (aktif) dan menunjukkan reaksi terhadap burung lain yang mendekatinya. Gerakan terarah dan tidak tampak ketakutan 
  • Rajin menata bulu, suka bersolek dan suka menegakkan jambul di kepala saat berkicau 
  • Pada burung dewasa rajin berkijau (cerewet) dan pada burung anakan (piyek = Jawa) jika didekati menunjukkan respon meminta makan .

MENGENAL SECARA DETAIL BURUNG JALAK PUTIH

Order Detail
burung ocehan – Burung jalak putih atau dalam bahasa latinnya (sturnus metanop terus) merupakan family dari sutnidae) ini merupakan burung dengan ukuran sedang antara 23 - 24 cm, jalak putih merupakan salah satu burung lokal di Indonesia. Burung jalak putih dikenal karena suaranya yang parau dan keras, boleh dibilang jalak putih ini adalah burung yang cerewet. Kombinasi warna bulunya antara hitam dan putih juga serasi (bulu tubuh warna putih dengan garis hitam pada sayap dan ekor). Gerakan mengangguk-angguk dengan posisi sayap dan ekor terbuka pada saat berkicau, seakan memamerkan keindahan tubuh dan kicauannya merupakan suatu kesenangan bagi pemiliknya. Jalak putih termasuk www.suarakicau.com yang banyak diminati, terbukti dengan permintaan pasar yang cukup tinggi dari berbagai daerah atau kota di Indonesia. Harganya pun cukup sesuai dengan kondisi burung (anakan atau dewasa) yaitu berkisar antara Rp.250.000-Rp500.000 rupiah/ekor.

A. JENIS JALAK PUTIH

Pada umumnya jalak putih sama, hanya dapat dibedakan dari daerah asalnya, diantaranya jalak putih asal Jawa Barat (sturnus melaropterus), jalak putih dari Jawa Timur (sturnus melanopterus tri color) dan jalak putih dari Bali dan Lombok (sturnus melanopterus tertius).

Di kalangan penggembar burung, jalak putih dari Jawa Barat dan Jawa Timur lah yang banyak diminati untuk dipelihara. Karena memiliki postur tubuh yang lebih besar suara lebih keras dan warna bulu yang lebih cerah. Sedangkan jalak putih asal Bali dan Lombok kurang banyak diminati karena ukuran postur tubuhnya lebih kecil dan pola warna putih lebih kusam. Jalak putih dewasa yang memiliki warna hjitam pada punggung, orang Jawa biasa menyebutnya Jalak Gendhong.

Ciri-ciri jalak putih secara umum sebagai berikut: Nama latin: sturnus melang terus (Black - winged starling) 
  • Warna bulu seluruhnya putih kecuali bagian sayap dan ekor Kulit di sekitar mata yang tidak berbulu (klep) berwarna kuning 
  • Iris mata berwarna coklat gelap - Paruh berwarna agak kuning 
  • Kaki berwarna coklat terang. Sebagian ras, berwarna agak kuning 
  • Bentuk kepala : burung dewasa bulat dengan jambul di kepala agak panjang.
B. HABITAT JALAK PUTIH

Habitat asli jalak putih adalah hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil menyukai tempat terbuka seperti areal persawahan atau padang rumput untuk mencari makan dan terkadang bertengger pada batang pohon atau pada atap-atap rumah untuk beristirahat. Sekarang ini keberadaan jalak putih di alam sulit kita jumpai, untuk dapat menemuinya harus melalui observasi di daerah hutan konservasi seperti gunung Bromo - Tengger, Meru Betitri, Baluran dan Bali Barat. Meskipun jalak putih gemar hidup dalam kelompok kecil, tetapi dalam mencari makan mereka melakukan sendiri-sendiri. Jenis makanan yang disukai seperti buah-buahan, serangga, cacing dan terkadang memakan benih padi (kecambah).

Masa perkembangan jalak putih di alam yaitu pada bulan Januari dan Juni. Mereka hidup berpasangan dan mulai membangun sarang pada lubang bekas burung pelatuk. Jumlah telur antara tiga sampai empat butir, berwarna biru pucat yang diletakkan pada materi sarang yang berupa ranting-ranting kering daun cemara dan semak-semak yang kering. Masa pengeraman telur antara 14-16 hari dan dierami secara bergantian antara jantan dan betinanya. 


PENYAKIT-PENYAKIT PARKIT DAN CARA MENGATASINYA

Order Detail

burung ocehan – Burung parkit merupakan burung yang cukup stabil terhadap penyakit. Akan tetapi yang namanya makhluk hidup pasti ada penyakit yang mendera. Penyakit-penyakit tersebut diantaranya.

1.Pilek
Pilek sering melanda parkit. Penyebabnya bisa karena udara yang terlalu dingin, terlalu banyak minum, atau angin yang kencang. Cairan dari hidung menyebabkan parkit sulit bemapas Pertama pisahkan burung tersebut dan masukkan ke sangkar khusus dan berilah pemanas atau penghangat, misal dari lampu listrik yang diletakkan di atas atau di bawah kandang, atau langsung dijemur. Apabila usaha tersebut tidak berhasil, bisa diberikan vita tetra chlor.

2. Berak Kapur
Penyakit berak kapur atau dikenal dengan Salmonellasis disebabkan oleh bakteri, gejala penyakit ini yang dapat diamati, burung tidak mau makan, lesu, bulu-bulu nampak kusut / suram dan beraknya putih seperti kapur dan sisa kotoran banyak menempel di sekitar kloaka. Penyakit ini mudah menular, sehingga apabila ditemui burung parkit dengan gejala-gejala tersebut sebaiknya segera dilakukan isolasi ke sangkar khusus. Untuk mengobatinya berikan Flumequne sebanyak 0,5 -1 gram ke dalam satu liter air minum. Disediakan setiap hari selama tujuh hari berturut-turut atau berikan Furaizolidone sebanyak 0,002 % yang dicampur ke dalam pakan.

3. Cacingan
Gejala parkit yang terkena penyakit cacingan biasanya kelihatan lesu, bulu pada bagian leher berdiri serta nafsu makannya menurun bahkan sama sekali tidak mau makan. Hal ini bisa dicegah dengan cara membersihkan sangkar, tempat pakan dan minum secara rutin. Air minum sebaiknya diberi air matang. Untuk pengobatan dapat diberikan Vinca atau HK 33, yang dapat diperoleh di poultry shop.

4. Bengkak Kaki (bubul)
Penyakit ini sering menyerang pada jari kaki, telapak kaki, yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur dari kotoran yang menempel. Pengobatannya, burung dipegang, dilakukan dengan menyudet di bagian tersebut, setelah bersih dapat diolesi dengan bitadine.

Yang paling penting dilakukan usaha pencegahan agar burung tidak mudah terserang penyakit adalah: 
  1. membersihkan kandang beserta fasilitas di dalamnya, 
  2. memberi makanan yang bervariasi, 
  3. memberi vitamin dan mineral ke dalam air minum, dan 
  4. menjaga kebersihan pakan yang diberikan.

PAKAN BURUNG PARKIT YANG BAIK

Order Detail
burung ocehan – Burung parkit pada habitat aslinya dapat mencari, menemukan, dan memilih berbagai macam jenis makanan yang disukainya. Karena ketersediaan banyaknya jenis pakan di alam bebas, baik jenis biji-bijian, rumput-rumputan, serta buah-buahan dengan sendirinya kebutuhan akan vitamin, protein, karbohidrat, dan mineral dengan mudah dapat terpenuhi. Berbeda halnya dengan burung parkit yang diternakkan dalam sangkar atau kandang, kebutuhan zat-zat makanan tergantung pada penangkar. Oleh karena itu, penangkar harus mengetahui bagaimana memberi pakan yang benar, baik dalam arti kuantitas maupun kualitas, sehingga si burung mungil ini dapat melangsungkan proses hidupnya secara normal.


A. Syarat Pakan
Syarat pakan yang baik dan benar untuk konsumsi burung pada umumnya dan burung parkit pada khususnya harus memenuhi unsur karbohidrat, vitamin, mineral, protein, dan air. Apabila hal ini terabaikan sudah barang tentu pertumbuhan dan kesehatan burung parkit akan mengalami kelambatan serta gangguan-gangguan kesehatan.

1. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi dalam tubuh burung sebagai sumber energi untuk mendorong melakukan gerakan-gerakan organ tubuh. Kelebihan pemberian unsur karbohidrat akan ditimbun dalam bentuk lemak, sehingga burung parkit berakibat menjadi kegemukan kemudian malas untuk bergerak. Sebaliknya, bila kekurangan karbohidrat akan menjadi kurus serta kecenderungannya mudah terserang penyakit. Seyogyanya pemberian unsur karbohidrat secukupnya sesuai kebutuhan parkit dalam mengkonsumsi. Pakan burung parkit yang mengandung karbohidrat terdapat pada jagung, jewawut, dan millet.

2. Vitamin
Semua makhluk hidup membutuhkan vitamin dalam proses kehidupannya. Tidak saja manusia tetapi juga bangsa hewan di antaranya adalah burung parkit. Vitamin bagi tubuh burung parkit berfungsi dalam proses metabolisme sel, mempertahankan kesehatan tubuh, mendorong nafsu makan, dan meningkatkan fungsi alat pencernaan. Pada dasarnya, semua jenis pakan untuk burung parkit sudah terkandung atau memenuhi gizi yang dibutuhkan, karena satu sama lain saling melengkapi.

3. Mineral
Kebutuhan mineral sama pentingnya dengan kebutuhan akan karbohidrat, vitamin, dan protein. Bagi burung, mineral berguna untuk memelihara kesehatan tulang dan bulu-bulu yang menyelimuti tubuhnya, menambah nafsu makan, serta menghindari sifat kanibalisme.

4. Protein
Protein dalam tubuh burung berfungsi sebagai bahan pembangun serta pengganti jaringan sel yang mati dan rusak. Protein dapat bersumber dari protein nabati dan hewani. Apabila porsi pemberian protein berlebihan, burung akan menjadi kegemukan, sebaliknya akan menjadi kurus bila kekurangan. Sebaiknya diberikan sesuai kebutuhan.

5. Air
Kebutuhan air bagi burung merupakan faktor penting sebagai pengangkut zat makanan, sebagai bahan pelembut makanan. Air dapat bersumber dari bahan makanan maupun disediakan oleh penangkar sendiri.

Perawatan harian Murai Batu agar cepat gacor

Order Detail

Artikel kali ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya "Perawatan Murai Batu muda hutan yang tepat"

Setelah Murai Batu (MB) muda hutan yang kita pelihara sudah setengah jadi, atau sudah tidak terlalu giras lagi dan sudah rajin ngeriwik, mulailah mencari settingan hariannya agar Murai Batu (MB) muda hutan tersebut cepat gacor.

Perawatan harian Murai Batu (MB) agar cepat gacor:

• Pengembunan

Keluarkan Murai Batu (MB) jam 05.00 pagi, buka kerodongnya agar menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang cerah. Berikan jangkrik 4 ekor, ulat hongkong 3 ekor.

• Mandi

Jam 07.00 pagi Murai Batu (MB) dimandikan dikeramba sampai bener-benar puas, setelah selesai mandi berikan jangkrik 3 ekor lagi, kroto segar sebanyak 1 cepuk, dan cacing 2 ekor. Kroto diberikan dua hari sekali, sedangkan cacing diberikan seminggu sekali.

• Penjemuran

Setelah selesai mandi, angin-anginkan dulu sampai bulu-bulunya kering baru dijemur sekitar 1-2 jam tergantung kemampuan Murai Batu (MB) dalam menahan panas Matahari.

Setelah dinemur, gantang ditempat yang teduh dulu sekitar 30 menit lalu dikerodong lagi. Sore harinya sekitar jam 15.00, kembali buka kerodong untuk di angin-anginkan diluar rumah. Berikan jangkrik 7 ekor dan ulat hongkong 3 ekor. Bersihkan kandangnya agar pada saat istirahat, Murai Batu (MB) merasa nyaman.

• Pemasteran

Tempel Murai Batu (MB) dengan burung-burung masteran pada saat istirahat siang dan sore dalam posisi dikerodong. Sebaiknya pemasteran dilakukan menggunakan suara burung asli, karena akan lebih mudah direkam dan tidak berpotensi membuat Murai Batu (MB) stres.

Pemasteran Murai Batu (MB) dengan menggunakan suara Mp3 juga bisa dilakukan tapi hasilnya tidak akan sebagus jika kita menggunakan suara burung asli yang terdengar alami, karena frekuensi suara yang dihasilkan dari perangkat elektronik dengan suara dari burung asli itu pasti berbeda.

• Pengumbaran

Pengumbaran cukup penting dilakukan untuk melatih stamina Murai Batu (MB), apalagi jika tujuan kita memelihara Murai Batu (MB) adalah untuk dilombakan, tapi jika tujuan kita memelihara Murai Batu (MB) hanya untuk klangenan dirumah saja, maka pengumbaran tidak perlu dilakukan.

Murai Batu (MB) cukup di umbar seminggu 2x saja untuk menjaga kondisi fisiknya agar tetap prima. Pengumbaran juga bermanfaat sebagai sarana refreshing untuk Murai Batu (MB) agar tidak stres karena terlalu lama berada dikandang yang sempit.

Sediakan pakan dan air minumnya didalam kandang umbaran, dan sediakan juga bak mandi agar Murai Batu (MB) bisa mandi semaunya didalam kandang umbaran.

• Penempatan

Sebelum Murai Batu (MB) mapan dan gacor, sebaiknya jangan pindah-pindah tempat gantangannya dulu, gantang ditempat yang sama setiap hari agar Murai Batu (MB) merasa kalau tempat itu adalah wilayah kekuasaannya.

Jika Murai Batu (MB) sudah beradaptasi dan merasa nyaman dengan lingkungannya pasti akan mulai rajin berkicau dengan suara lantang/ngeplong untuk menunjukkan keberadaannya.

Dan setelah Murai Batu (MB) rajin bunyi, tempat gantangannya bisa mulai dipindah-pindah untuk membiasakan Murai Batu (MB) tersebut berkicau dimanapun digantang.

Merawat Murai Batu (MB) muda hutan memang butuh kesabaran, tapi kalau perawatan ini dilakukan secara konsisten pasti hasilnya akan memuaskan.

Demikian sedikit informasi tentang perawatan harian Murai Batu (MB) agar cepat gacor. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan panduan dan inspirasi Kicau Mania - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger