Latest Products

CARA MUDAH TERNAK BURUNG KACER

Order Detail
burung ocehan – Beternak Burung Kacer sangat menjanjikan.apalgi cara ternaknya sangat produktif dan menghasilkan banyak anakan supaya berhasil dalam beternak burung kacer tentunya membutuhkan banyak hal termasuk kesungguhan kita dan ketelatenan ,dibarengin juga dengan kesabaran yang sangat extra.khususnya bagi para pemula .jumlah peternak burung kacer di Indonesia belum sejumlah penangkar murai batu. Walau sebenarnya breeding kacer serta murai batu mempunyai tingkat kesusahan yang nyaris sama, terlebih dalam sistem penjodohan. Namun tak ada yang susah bila ditelateni sungguh-sungguh. Buktinya, Om Fandy (Pasuruan) berhasil beternak burung kacer walau cuma memakai sangkar gantung. Beternak memakai sangkar gantung dapat dikerjakan untuk beragam type burung kicauan, tak kecuali murai batu, lovebird, kenari, anis kembang, anis merah, dsb

Memang tidak sedikit para pemula yang gagal dalam beternaknya dan memilih berhenti ditengah jalan hanya karena hal hal yang spele contohnya induk betina dan jantan tidakmau berjodoh atau sebab sebab lainya makadari itu ikuti Panduan Cara Ternak Burung Kacer Yang Baik Dan Gampang berikut penjelasannya

A. Kandang Ternak
Yang perlu diperhatikan didalam pembuatan kandang ternak adalah ukuran panjang 1 meter  x lebar 1 meter  x tinggi 2 meter , ukuran kandang ini sangat ideal untuk penangkaran kacer dan didalamnya usahakan dibuat seperti di habitat aslinya. adapun hal-hal yang perlu diperhatikan didalam kandang adalah:
1. Tumbuh-tumbuhan
2. kolam buatan dapat diakali dengan memakai baki atau dari kaleng bekas
3. Area makan dan minum
4. tangkringan
5. gelodok tempat sarang
6. Tulang sotong

B. Indukan Burung
Mutu anakan kacer biasanya tergantung pada mutu indukannya, oleh karena itu, indukan harus memiliki mutu yang bagus yang mempunyai ciri kurang lebih seperti berikut:
1. Tidak cacat fisik
2. Postur tubuh besar dan panjang
3. Gerakannya gesit dan sorot matanya tajam
4. Sudah memasuki masa birahi -/+ sekitar umur 10 bulan
5. Rajin berkicau
Catatan
kacer betina sebaiknya dipilih yang agak jinak tetapi mempunyai sifat fighter yang cukup tinggi,
dan biasanya dari hasil penangkaran.

C. Penjodohan

Tahap penjodohan tidak selalu mudah, karena ada karakter kacer yang selalu bertengkar saat dimasukkan dalam kandang yang sama untuk dijodohkan. Untuk teknik penjodohan indukan kacer anda bisa melakukan langkah-langkah berikut:
* Masukkan indukan kacer jantan anda ke dalam kandang.
* Kemudian masukkan indukan kacer betina dalam sangkar ke kandang.
* Tunggu reaksi kedua indukan kacer tersebut apakah sudah terlihat rukun atau belum.
* Ciri-ciri indukan kacer sudah rukun adalah kacer jantan terus berkicau sambil mendekat ke betina,  
dan si betina meresponnya dengan turun kedasar sangkar sambil berkicau khas kacer
   betina/ngeleper-ngeleper.
* Kalau belum jodoh, biasanya betina akan menghindar dan cuek kepada kacer jantan.

D. Periode Bertelur
Sesudah indukan disatukan,
tidak akan lama indukan betina akan bertelur dan pada umumnya burung kacer bertelur 2-3 butir. Janganlah lupa senantiasa sediakan tulang sotong sepanjang masa penjodohan dikarenakan tulang sotong sangat membantu di dalam pembuatan cangkang telur supaya kuat.

E. Masa Pengeraman
Dalam masa pengeraman, indukan kacer membutuhkan kenyamanan dan ketenangan di kandang dan disekitar kandang. Pastikan tidak ada gangguan tikus, kucing, anjing, semut, cicak, kecoa dan hewan lainnya. Masa pengeraman biasanya memerlukan waktu selama 14 hari sejak telur pertama keluar.

F. Periode Penetasan
Setelah burung kacer mengerami telurnya selama 14 hari, tentunya telur akan menetas.
Perhatian:
Untuk tahu apakah telur burung kacer sudah menetas atau belum sebaiknya dengan tengok situasi lingkungan kandang kurang lebih adakah sisa cangkang telur yang dibuang atau tidak, sebaiknya untuk jaga-jaga setelah umur pengeraman 10 hari tiap-tiap pagi mengeceknya, andaikata telah ada sisa cangkang yang dibikin segera berikan makanan tambahan berbentuk kroto fresh serta jangkrik.

G. Meloloh
Pada saat meloloh,
cukup berikan makanan hidup ( jangkrik, belalang, ulat, kroto ) setiap waktu pagi,siang dan sore hari,
sampai si anak keluar dari glodok dan dapat makan sendiri.
Biasanya anakan keluar dari glodok pada waktu berumur 3 mingguan,
umur 4 minggu anakan sudah studi makan dengan langkat turut mematuk-matuk jangkrik yang diperoleh dari induknya,
namun untuk dapat makan sendiri biasanya berumur 5 mingguan.

H. Mensapih Anak
Proses penyapihan biasanya dilakukan pada waktu si anak sudah bisa makan sendiri atau waktu si indukan sudah mulai mematuki anak waktu anak mendekat, dan itu tandanya si indukan akan segera bertelur lagi. Dan jangan lupa mengajarinya dengan makan voer halus dengan dicampur kroto.



gambar anak burung kacer

MENCEGAH HAMA BURUNG PARKIT

Order Detail

burung ocehan – Beternak burung parkit, paling tidak dapat diperoleh dua manfaat sekaligus. Manfaat psikologis, jika dinikmati dari sisi postur tubuhnya yang cantik dan mungil, keindahan warna-warni bulunya dan suaranya yang cerewet dapat mengurangi ketegangan jiwa dan perasaan. Manfaat ekonomis, jika ditekuni secara sungguh-sungguh dengan penuh kesabaran dan ketelatenan, beternak parkit ini dapat mendatangkan hasil yang besar. Setiap melakukan usaha bidang peternakan selalu ada dan dijumpai kendala-kendala atau hama yang dapat menyerang burung parkit. Kendala-kendala ini apabila tidak segera diatasi akan berdampak pada kerugian atau kegagalan. Kendala yang sering dihadapi seperti tikus, cicak, dan semut.

1. Tikus
Tikus termasuk binatang pengganggu yang tidak boleh dibiarkan, sewaktu-waktu dapat menyerang dan memakan burung parkit melalui lubang-lubang yang cukup dimasuki tikus. Untuk mengatasi hal ini usahakan pembuatan kandang tidak terdapat lubang yang memungkinkan tikus dapat masuk kandang. Kandang tertutup rapat dari tikus yang akan mencoba masuk. Usahakan juga di sekitar kandang tidak tempat yang potensial untuk ditempati tikus untuk bersarang.

2. Cicak
Cicak biasanya menyerang sarang parkit dan memakan telur parkit yang sedang dierami induk parkit. Untuk mencegah datangnya cicak maka kandang harus bersih dari serangga serangga yang dapat mengundang cicak datang. Usahakan juga jangan ada tempat yang memungkinkan ditempati oleh cicak untuk bersarang. Jaga kebersihan kandang adalah kunci utama mencegah cicak datang.

3. Semut
Semut biasanya menyerang pada makanan berupa biji-bijian yang berceceran di dasar kandang juga kotak sarang dimana terdapat telur pecah atau piyik parkit. Telur pecah atau piyik yang baru saja dilahirkan baunya cukup merangsang penciuman semut, sehingga semut-semut mendapat umpan menyenangkan. Untuk mengatasi supaya semut tidak mendekat, kotak sarang harus sering dikontrol, dinding-dinding kandang dimana terdapat lalu lalang semut harus selalu dikontrol atau dapat diberikan obat anti semut dalam bentuk serbuk di pinggir-pinggir luar kandang. Tetapi penaburan obat semut ini harus dilakukan secara hati-hati, agar parkit-parkit di dalam kandang tidak dapat mematok serbuk racun tersebut. Usahakan penaburan obat semut dilakukan diluar kandang yang potensial dilalui semut untuk masuk ke kandang parkit. Pencegahan lain yang dapat dilakukan untuk menghalau semut, sering disiram air di bagian-bagian yang dilalui semut.

JENIS-JENIS PAKAN BURUNG PARKIT

Order Detail
burung ocehan – Burung parkit sangat menyukai pakan dari jenis biji-bijian sebagaimana pada habitat aslinya. Semua burung berparuh bengkok mengkonsumsi biji-bijian sebagai pakan utamanya. Berbagai jenis pakan yang harus diberikan untuk burung parkit dapat diuraikan menjadi pakan utama dan pakan tambahan.

1. Pakan Utama
    Berikut ini akan diuraikan tentang pakan utama untuk burung parkit, yaitu biji jewawut dan millet.

a. Biji Jewawut
Makanan favorit burung parkit adalah biji jewawut, bahasa Latinnya Panicum Viride atau dalam bahasa Jawa disebut Otek. IeWaWut dapat diberikan dalam bentuk malai atau biji jewawutnya. Dari pengalaman peternak jarang sekali membeli pakan jewawut yang masih ada malainya. Iewawut mudah sekali diperoleh di pasar burung, di poultry shop atau di kios-kios penjual pakan ternak atau burung. Dari hasil sebuah penelitian ditengarai bahwa di dalam biji jewawut sudah terkandung unsur protein, lemak, dan karbohidrat meskipun kadarnya rendah.

Ada dua jenis jewawut yang dijual di pasaran. Iewawut lokal dan impor (Bangkok), namun keduanya memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda. Mengenai harga setiap saat selalu berubah sesuai dengan teori hukum permintaan dan penawaran. Sebagai informasi saja, harga jewawut lokal pada awal Januari 2000 di kota Solo tercatat Rp3.000,00 per kg. Sedangkan jewawut Bangkok Rp2.500,00 per kg.

b. Millet
Millet merupakan pakan sejenis jewawut yang juga disukai burung parkit, puter, kenari, dan burung pipit. Bentuknya mirip dengan jewawut, tetapi butirannya lebih besar sedikit dan mengkilap atau licin. Warnanya ada dua macam, putih dan merah. Millet merah sedikit lebih mahal ketimbang yang warna putih. Harganya juga selalu berfluktuasi, per kilo berkisar antara Rp2.700,00 sampai Rp3.500,00 untuk yang putih dan Rp3.500,00 sampai Rp4.500,00 untuk merah (harga pada Januari 2000 di kota Solo). Di tiap-tiap daerah tentu saja harganya tidak selalu sama.


2. Pakan Tambahan
Untuk burung parkit yang dibudidayakan, pemberian pakan tambahan atau food suplemen merupakan suatu keharusan, karena akan berdampak langsung terhadap produktivitas, kesehatan, suara, dan keindahan warna bulu. Oleh sebab itu, kebutuhan gizi dalam proses kehidupannya akan terpenuhi melalui keanekaragaman pakan yang biasanya diberikan pada burung parkit. Jenis dan manfaat pakan tambahan, yaitu taoge jagung muda; kangkung; daun kemangi; grit; dan vitamin serta mineral.

a. Taoge
Taoge atau kecambah atau tokolan (dalam bahasa Jawa) salah satu jenis pakan yang amat penting. Taoge atau kecambah dari kacang hijau ini berpotensi besar dalam masalah kesuburan dan vertilitas telur, terlebih lagi burung parkit yang sedang dalam masa-masa kawin, sehingga diharapkan dapat menciptakan keturunan dalam jumlah banyak. Di dalam taoge terdapat kandungan vitamin E yang bermanfaat mempertahankan alat reproduksi, kesehatan kulit, dan bulu.

b.Jagung Muda
Secara umum, semua burung berparuh bengkok menyukai biji-bijian, di antaranya adalah jagung beserta tongkolnya, baik jagung biji kuning maupun merah, karena semua jagung tersebut mengandung pro Vitamin A. Untuk mendapatkan jagung ini tidaklah sulit karena di setiap pasar pasti ada, kalau membeli di kios pakan burung biasanya jagung pipilan baik yang masih utuh maupun yang pecahan. Untuk burung parkit dapat diberikan jagung beserta tongkolnya maupun jagung pipilan yang sudah agak pecah kecil~kecil.


c. Kangkung
Kangkung selain mudah cara mendapatkannya harganya pun relatif murah. Dari sekian banyak jenis sayuran, selama ini para peternak burung parkit hanya memanfaatkan kangkung debagai pakan tambahan dan ternyata burung parkit sangat menyukainya.

d. Daun Kemangi
Daun kemangi diberikan sebatas sebagai pakan tambahan dan diberikan tidak setiap hari, dapat seminggu sekali. Fungsi daun kemangi bagi burung untuk mencegah terjangkitnya penyakit diare atau mencret.

e. Grit
Grit adalah campuran dari berbagai bahan, seperti kulit kerang, kulit bekicot, kulit cumi-cumi, pecahan batu kali, kerikil, dan arang batok granit. Grit ini sulit didapat di pasaran, padahal manfaatnya sangat penting yakni sebagai sumber mineral terutama kalsium serta berfungsi membantu pencernaan. Karena grit sulit untuk mendapatkannya, sebaiknya membuat sendiri. Dari bahan-bahan tersebut (tidak semua bahan) kemudian ditumbuk tetapi tidak sampai halus.

f. Vitamin dan Mineral
Selain makanan berupa biji-bijian dan sayuran, burung parkit juga perlu diberi tambahan makanan berupa vitamin yang penggunaannya dicampurkan dengan air minuman. Vitamin ini dapat dibeli di poultry shop yakni merk Canary Post atau Growvit. Vitamin dalam bentuk powder ini bermanfaat untuk mempertinggi fertilitas pejantan dan betina, serta meningkatkan daya tetas telur.


ASAL USUL BURUNG PARKIT

Order Detail
burung ocehan – Burung parkit pertama kali ditemukan di Benua Kanguru yakni Benua Australia, oleh seorang ornitholog yang bernama John Gould pada tahun 1740. Karena penasaran melihat postur tubuh burung parkit yang elok rupa, mungil, dan memiliki warna bulu begitu indah dan menarik. Kemudian John Gould mencoba memelihara di lingkungan rumahnya. Ternyata burung parkit dapat hidup dan berkembang biak. Dengan kondisi lingkungan yang sangat jauh berbeda antara hidup liar dengan hidup di dalam sangkar, burung parkit yang ditemukan hanya berwarna hijau dominan di seluruh tubuhnya dengan pigmen-pigmen hitam di sekitar kepala dan sayap. Dari hasil perkembangbiakannya, kemudian burung parkit dibawa ke negara-negara lain, seperti ke Benua Eropa, Benua Amerika, dan Benua Asia, termasuk ke Indonesia.
Dalam bahasa Prancis dan Jerman, burung parkit disebut ”Perruche Ondule” dan "Wellensittich". Orang Belanda dulu menyebut "Undulated Grass Parkeet", kemudian disingkat menjadi ”Grass Parkeet"kemudian berubah lagi menjadi ”Parkiet”, di Indonesia orang menyebut "Parkit". Jadi, di Indonesia parkit yang populasinya sudah begitu banyak dan menyebar hampir di seluruh kepulauan, itu adalah parkit impor dari Benua Australia. Tetapi karena sejak tahun 1950-an burung parkit sudah ada di Indonesia dan sudah mulai dibudidayakan, seolah-olah burung parkit asli burung yang berasal dari Indonesia. Anehnya, para pedagang burung dan penangkar burung di negara kita mengklarifikasikan burung parkit tersebut adalah parkit “lokal“ Istilah itu justru datang bukan dari peneliti perburungan, melainkan dari pedagang burung itu sendiri. Setelah dicermati alasan istilah ”lokal" dihubungkan dengan jenis parkit lain yang sampai saat ini Indonesia masih mengimpor, yakni disebut "Parkit Australia" atau burung parkit "Calk".


Biologi Parkit
Parkit, dalam bahasa Latin disebut "Melopsittacus Undulatus". Melopsittacus berasal dari kata melas artinya "nyanyian", dan psittacus berarti kerabat dari betet, sedangkan kata undulatus kira-kira bercorak gelombang, yang terdapat pada bulu-bulu warna yang memiliki pigmen-pigmen. Burung parkit termasuk bangsa burung berparuh bengkok. Paruh bagian atas ditandai dengan bentuk melengkung ke bawah, sedangkan paruh bawah melengkung ke atas. Parkit jenis burung dari keluarga Psittacidae, ordo Psittaciformes dari golongan atau kelas Aves. Habitat aslinya dari padang rumput, padang belukar, dan belantara. Makanan yang disukai adalah dari jenis biji-bijian, pucuk rerumputan, dan buah-buahan yang ditemukan di daerah asal-usulnya.

Anatomi tubuh parkit secara umum memiliki leher pendek, tubuh langsing, mungil, dan memiliki keindahan bulu yang berwarna-warni. Panjang burung parkit dewasa antara 18 sampai 20 cm, paruhnya kuat, keras, dan sakit bila menggigit tangan. Burung parkit memiliki dua jenis mata, ada yang berwarna merah bening dan ada pula yang berwarna hitam bening. Menurut jenis burung, parkit digolongkan sebagai burung hias. Mungkin sebutan ini didasarkan pada keindahan dan keragaman warna bulu. Di samping itu suara atau bunyinya tidak memiliki nada dan irama yang merdu. Hal ini membedakan antara burung hias dengan burung berkicau. Pada burung berkicau, suara dan nadanya berirama cukup indah. Bagi para penangkar burung  berkicau, tujuan utamanya adalah bunyinya yang indah untuk didengar.

CIRI-CIRI BURUNG PARKIT JANTAN DAN BETINA

Order Detail
burung ocehan – Burung parkit yang usianya masih muda (di bawah 3 bulan) agak sulit diketahui jenis kelaminnya, apakah jantan atau betina, kecuali orang-orang yang sudah berpengalaman beternak parkit. Padahal pengenalan lebih dini untuk mengetahui jenis kelamin ini sangat penting bagi peternak. Kalau tidak, bisa-bisa memisahkan parkit untuk yang masih muda ke dalam sangkar lain, bisa terjadi semua jantan atau sebaliknya semua betina. Demikian pula saat membeli untuk bibit, yang dibeli entah dari pasar atau penangkar, kalau ternyata penjualnya nakal bisa diberi jantan atau betina saja, karena merasa pembelinya awam tentang burung parkit. Untuk menghindari hal seperti itu, alangkah baiknya penangkar yang masih awam harus mengetahui lebih dini jenis kelamin parkit.

Parkit Jantan
  • Hidungnya warna biru
  • Kepalanya nonong
  • Gerakannya lebih agresif
  • Lubang kloaka kecil
  • Suaranya lebih ramai
Parkit Betina
  • Hidungnya warna putih (dop)
  • Kepala lebih datar
  • Gerakannya lamban
  • Lubang kloaka besar
  • Suaranya tenang


Burung parkit yang sudah berkembang biak dalam jumlah banyak dalam suatu kandang besar sulit untuk dibedakan, mana parkit yang sudah dewasa dan mana parkit yang masih muda, khususnya untuk penangkar pemula. Karena secara kasat mata antara parkit yang muda dan yang dewasa tidak memiliki perbedaan yang menyolok. Hal ini tentu saja tidak berlaku bagi yang sudah berpengalaman, dengan mudah dapat membedakan. Pengetahuan tentang perbedaan antara yang muda dan yang dewasa ini penting diketahui, terutama apabila ingin memindahkan turunan pertama, kedua, dan seterusnya ke kandang atau sangkar lain. Dengan demikian akan mudah dipantau generasi pertama akan menghasilkan beberapa kali keturunan. Setelah turunan pertama (Fl) semua dipindahkan, kemudian induk burung parkit akan menghasilkan turunan kedua (FZ) ke kandang lain, demikian seterusnya.

Untuk mengenali burung parkit muda dan parkit dewasa , dapat disimak keterangan di bawah ini.

Ciri-ciri burung parkit muda seperti berikut ini. 
  • Secara umum postur tubuhnya lebih kecil. 
  • Bulu tubuhnya lebih halus. 
  • Jari-jarinya berwarna agak keputih-putihan, lebih halus dan bersih. 
  • Dari warna hidung sulit dibedakan Jenis kelaminnya. 
  • Ekornya relatif pendek. 

BETERNAK BURUNG PARKIT SANGAT MUDAH DAN MENJANJIKAN

Order Detail
burung ocehan – Ketika sebagian orang mendengar dan berbicara tentang burung parkit, dibenaknya terlintas bayangan warna-wara bulunya yang indah dan cantik, suaranya cerewet, polahnya tidak mau berhenti, yang sering ditemui di halaman rumah sebagai penghias ruangan, karena enak dipandang dan mampu menciptakan suasana hati yang tenteram di kala sedang stress. Burung hias ini biasanya dipelihara oleh orang-orang yang benar-benar memiliki hobi pada berbagai jenis burung, unggas, dan hewan secara lebih luas. Orang memelihara parkit biasanya juga memelihara jenis burung dan unggas atau binatang peliharaan lain, karena dilandasi kecintaan atau kesukaan semata-mata untuk memelihara, unsur bisnis kurang mendapat perhatian bahkan tidak terpikirkan sama sekali. Padahal kalau dikembangkan lebih jauh, memelihara parkit tidak dapat dipandang sebelah mata hanya & sekadar pengisi waktu luang, tetapi dari parkit ini bila diternakkan akan mendatangkan penghasilan yang lumayan besar, karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Beternak Parkit lebih banyak untungnya daripada ruginya. Setiap orang-orang dapat melakukan, anak remaja, orang tua yang sudah memasuki masa pensiun dan ibu ibu rumah tangga.


Beternak parkit tidak harus memiliki bakat, karena semua dapat dipelajari. Beternak parkit tidak banyak mengeluarkan modal, tidak butuh lahan luas, dan cukup pekarangan yang dimiliki dengan luas 2 m2 sudah dapat dimanfaatkan untuk kandang. Pemeliharaannya relatif mudah, tidak banyak menyita waktu, dan dapat dilakukan sebagai usaha sampingan atau dikelola secara profesional sebagai penopang biaya hidup.

Kebutuhan dalam beternak parkit selain modal adalah kemauan yang dilandasi rasa sayang pada binatang peliharaan secara umum. Rasa sayang dan senang pada makhluk hidup ini sangat penting untuk ditumbuhkan. Sebab yang namanya burung sekalipun tidak memiliki akal pikiran, tetapi memiliki insting yang sangat kuat. Mereka akan mengetahui dan merasakan dirinya disayang atau tidak oleh pemeliharanya. Seperti halnya www.suarakicau.com akan tampak bedanya, antara yang benar-benar dirawat atau dipelihara dengan baik, sabar, telaten dan konsisten akan memberikan hasil berupa suara yang bagus, berirama, dan sehat. Tetapi yang tidak dirawat dengan baik, mungkin mau bersuara saja malas. Setiap prestasi tentu ada kontra prestasi, sekecil apapun bentuknya. Selain rasa sayang dan kemauan, kesabaran, dan ketelatenan menjadi bagian penting dalam beternak.

Burung parkit termasuk jenis burung yang mudah diternakkan, tidak rumit perawatannya, dan cepat berkembang biak. Tenggang waktu berbiak antara 70 sampai 90 hari Dalam satu tahun sepasang parkit mampu berkembang biak menjadi 54 ekor atau 27 pasang. Setelah anakan berumur 45 sampai 60 hari sudah dapat dijual ke pasar burung, ke penggemar burung atau ke calon peternak. Yang lebih menarik, harga burung parkit muda atau dewasa harganya sama, sehingga untuk menjualnya tak perlu menunggu terlalu lama. Begitu anakan sudah dapat terbang, maka jadi uang.

Untuk memulai usaha peternakan atau penangkaran parkit bagi pemula khususnya, pengetahuan yang harus dimiliki adalah:
(1) mempersiapkan sarana dan prasarana,
(2) mengenali karakteristik burung parkit,
(3) mengetahui pakan dan segala permasalahannya,
(4) cara memilih bibit,
(5) mengenal penyakit parkit, dan
(6) pemeliharaan dan perawatan. 

Perawatan murai batu muda hutan yang tepat

Order Detail

Murai Batu (MB) adalah burung kicau terbaik dengan kicauan yang merdu dan bervariasi disertai gaya yang memukau serta penampilan fisik yang menawan.

Murai Batu (MB) termasuk burung yang pintar menirukan suara burung lain sehingga semakin memperkaya variasi kicauannya. Kelebihan lain dari burung ini adalah keindahan fisiknya terutama pada bagian ekornya yang panjang menjuntai sehingga membuat banyak kicau mania jatuh cinta pada burung petarung ini dan tertarik untuk memeliharanya untuk klangenan dirumah atau untuk dilombakan walaupun harga Murai Batu (MB) tergolong mahal.

Tapi walaupun harganya mahal, Murai Batu (MB) tetap laris manis dipasaran baik yang dari tangkapan hutan maupun dari penangkaran.

Karena harganya yang mahal itulah banyak penggemar burung ini memilih membeli Murai Batu (MB) muda hutan (bakalan) walaupun resiko kematiannya sangat besar.

Terlepas dari resiko tersebut Murai Batu (MB) muda hutan tetap menjadi pilihan karena harganya yang jauh lebih murah dari Murai Batu hasil penangkaran dan Murai Batu yang sudah jadi (gacor).

Kalau Murai Batu (MB) muda hutan yang menjadi pilihan untuk dipelihara, belilah pada penjual burung yang sudah kita kenal baik atau yang sudah menjadi langganan kita agar lebih aman karena banyak Murai Batu (MB) tangkapan hutan yang didapat dari hasil pancingan. MB hasil pancingan sulit untuk bertahan hidup karena kail pancing biasanya masih tertinggal di tenggorokannya.

Ciri Murai Batu (MB) yang prospek biasanya terlihat pada perilakunya yang lebih agresif diantara MB lainnya, nafsu makannya juga paling rakus dari yang lainnya, sorot matanya tajam dan melotot seperti sedang marah, posturnya tegap seperti menantang, body ramping memanjang, kepala papak, bulunya rapi mengkilap kebiruan, kakinya mencengkram kuat dan selalu waspada pada keberadaan Manusia disekitarnya, suara cetrekannya keras dan dobel.

Pilihlah Murai Batu (MB) dengan ciri-ciri seperti yang disebutkan diatas, karena MB dengan ciri-ciri tersebut memiliki mental yang bagus dan akan lebih cepat berkicau nantinya.

Setelah kita mendapatkan Murai Batu (MB) yang kita inginkan, pertama kali yang harus dilakukan adalah mengkondisikan MB muda hutan tersebut agar beradaptasi dengan lingkungan barunya terlebih dahulu, tidak usah terburu-buru melatihnya untuk makan voer.

Full kerodong, tempatkan ditempat yang tenang, jauhkan dari suara gaduh yang mengagetkan serta lalu-lalang Manusia agar MB tidak stres. Untuk sementara tidak usah dimandikan dulu, sediakan ulat hongkong, kroto, dan jangkrik kecil yang sudah dipotong kakinya sebagai menu pakannya. Sediakan dicepuk berbeda dalam jumlah yang cukup banyak agar MB merasa senang selama masa adaptasi.

Kenapa harus jangkrik kecil yang sudah dipotong kakinya..???

Karena pada masa-masa ini, Murai Batu (MB) tangkapan hutan tersebut masih sangat waspada, MB mudah terkejut saat mendengar suara atau hanya melihat sedikit gerakan saja. Yang ditakutkan kalau kita memberi jangkrik ukuran besar yang utuh pada saat sedang memakannya dan tiba-tiba ada sesuatu yang mengagetkannya maka akan membuat MB tersedak dan berakibat fatal.

Lakukan perawatan tersebut selama 1 minggu, dan setelah 1 minggu kerodong sudah bisa dibuka agar MB mulai mengenal lingkungan barunya. MB cukup dikerodong pada malam hari saja. Sediakan cepuk mandi didalam kandangnya agar Murai Batu (MB) bisa mandi sendiri.

Kita mulai bisa melatihnya untuk makan voer, caranya sebagai berikut:

• Ulat hongkong (UH) dipotong kecil-kecil lalu dicampur dengan kroto dan sedikit voer halus, aduk sampai rata.

• Berikan jangkrik 5 ekor saja untuk pagi dan sore hari, boleh yang ukuran sedang atau besar dipotong kakinya terlebih dulu.

• Hari berikutnya tambahkan porsi voer lebih banyak, kurangi porsi kroto dan ulat hongkong, jangkrik tetap 5/5, tambah terus porsi voer setiap harinya sampai MB mau makan voer polos tanpa kroto dan ulat hongkong. Cek kotoran MB kalau sudah padat dan berwarna sama seperti voer yang kita berikan berarti MB sudah ngevoer.

• Lanjutkan ketahap berikutnya, yaitu melatih Murai Batu (MB) untuk makan voer kasar, caranya campurkan voer kasar sedikit demi sedikit dengan voer halus yang sudah biasa dikonsumsi MB sampai MB tersebut benar-benar mau mengkonsumsi voer kasar yang kita sediakan.

• Jangkrik tetap diberikan 5/5 dulu agar Murai Batu (MB) masih merasa lapar dan terbiasa untuk mengkonsumsi voer sebagai pakan utamanya.

Setelah Murai Batu (MB) ngevoer total selanjutnya tahap penjinakan, caranya sebagai berikut:

• Mandikan Murai Batu (MB) dengan menggunakan sprayer sampai basah kuyup.

• Setelah selesai dimandikan, berikan jangkrik langsung dari tangan. Kalau MB masih takut untuk mengambilnya, kita bisa menggunakan lidi yang panjang untuk menusuk jangkrik lalu sodorkan pada MB, ulangi terus cara tersebut sampai MB bakalan tersebut tidak takut lagi mengambil jangkrik yang kita sodorkan.

• Setelah itu gantang ditempat yang ramai lalu-lalang orang agar MB terbiasa dengan keberadaan Manusia disekitarnya.

Setelah Murai Batu (MB) sudah agak jinak lalat dan berani mengambil jangkrik yang kita berikan langsung dari tangan kita, mulailah untuk melatihnya mandi dikeramba.

Awalnya mungkin agak susah untuk memasukkan Murai Batu (MB) kedalam keramba mandi, untuk itu kita bisa memancingnya dengan jangkrik agar MB mau masuk kedalam keramba.

Setelah Murai Batu (MB) masuk kedalam keramba, coba pancing dengan disemprot halus menggunakan sprayer untuk memancingnya agar mau mandi. Setelah selesai mandi, angin-anginkan dulu sampai bulunya kering lalu dijemur.

Setelah Murai Batu (MB) mulai rajin ngeriwik berarti MB muda hutan tersebut sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya, kita bisa mulai mengatur porsi pemberian Ekstra foodingnya.

• Tingkatkan porsi pemberian jangkriknya secara bertahap dari yang semula 5/5 pagi/sore menjadi 7/7 pagi/sore, dan bisa ditambah lagi sampai MB rajin ngeplong.

• Berikan ulat hongkong (UH) 3/3 pagi/sore.

• Kroto segar juga perlu diberikan 2 hari sekali dengan porsi satu cepuk untuk sekali pemberian.

• Berikan cacing seminggu sekali dengan porsi 2 ekor.

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Murai Batu muda hutan yang tepat. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan panduan dan inspirasi Kicau Mania - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger