Cara Melatih Fisik Burung Pleci

Cara Melatih Fisik Burung Pleci

Seperti kita ketahui bersama, bahwa performa burung pleci secara optimal mutlak diperlukan. Apalagi untuk keperluan kontes atau arena lomba burung berkicau. Oleh karena itu, stamina tubuh burung pleci menjadi salah satu faktor penentu dalam mengoptimalkan kinerja burung pleci dilapangan. Dalam hal ini, perlu adanya

persiapan, pertahanan dan peningkatan daya gedor burung pleci untuk memaksimalkan suara yang dihasilkan. Yaitu lantang bin keras bin nyaring dan jelas terdengar ditengah hiruk-pikuk teriakan dan tepuk tangan penonton. Hal yang pernah dicoba untuk melatih fisik burung pleci, selain menjaga kebugaran burung pleci, bermanfaat juga untuk membuat nafas panjang burung pleci, serta menanamkan mental tarung pada burung pleci.

Persiapan latihan fisik burung pleci

Mungkin yang terlintas dibenak temen-temen adalah dengan mempersiapkan kandang umbaran yang cukup memadai untuk burung pleci ... Tapi, yang kita butuhkan hanyalah ember. Ya. Ember yang berisi air seperempat sampai setengah dari ember tersebut.

Melatih fisik burung pleci

Setelah ember berisi air kita persiapkan, langkah selanjutnya adalah dengan cara memandikan burung pleci pada ember atau sejenisnya.

Yaitu dengan cara membasahi bulu burung pleci dengan tangan langsung terlebih dahulu, dan pastikan hingga basah. Setelah bulu burung pleci basah, lalu kita celupkan burung pleci sambil kita tutupi ember itu dengan tangan. Biarkan burung pleci berenang sendiri sepuasnya.

Menutupi ember dengan tangan maksudnya untuk memastikan bulu burung pleci sudah basah. Karena jika bulu burung pleci belum basah betul, kemungkinan burung pleci bisa lngsung terbang, dan itu pernah juga saya alami. He he ...

Setelah burung pleci basah kuyup, dan terlihat cukup latihan fisiknya, boleh kita angkat dan keringkan bulunya lalu jemur. Jika kita telat ngangkat burung pleci dari ember yang sedang minta tolong, bisa-bisa kita malah kehilangan tuh burung...

Cara tersebut saya praktikkan juga pada burung besar, seperti lovebird, kenari, ijo yang takut air, anis yang malas mandi (kayak orangnya, hi hi hi ...) dan burung lainnya.

Latihan fisik burung pleci untuk saat ini saya cukupkan dulu sekian. Terima kasih atas kesediaan temen-temen membaca artikel ini.

Selamat mencoba kawandd... Semangat berbagi ... !!!

Cara Memilih Bahan Burung Pleci Jawara

Cara Memilih Bahan Burung Pleci Jawara

Ketika kita mendengar atau memperbincangkan burung Pleci, temen-temen pasti akan tertarik memperbincangkan burung kecil ini. Hal yang sering dilontarkan dari burung pleci, yang juga disebut burung kacamata, adalah suara kicauannya yang membuat kebanyakan pleci mania terhipnotis. Pemilihan bakalan burung pleci sangat beragam mengenai pendapat beberapa orang. Termasuk pendapat yang akan saya tuangkan dalam tulisan ini.

Diberbagai media dan sumber lain, banyak terdapat cara
menentukan ciri-ciri bakalan burung pleci. Namun, yang akan saya ulas disini, anggap saja sebagai tambahan untuk membantu temen-temen dalam memilih bahan burung pleci berkelas.
Berikut ini merupakan ciri-ciri burung pleci atau burung kacamata menurut pengalaman dan dari berbagai sumber:
1. Bakalan burung pleci hasil tangkapan hutan, haruslah berbadan singset dan proporsional. Maksudnya, pilihlah burung pleci yang berbadan panjang, jangan pilih yang bulat, apalagi yang bulu-bulunya merinding (kedinginan kali yee..) bila digambarkan seperti wortel terbalik.
2. Pilihlah bahan burung pleci yang berbulu cerah dan tegas. Bulu burung pleci yang kusam, membuat burung ini dijauhi oleh burung pleci lain yang dapat mengakibatkan stress pada burung pleci berbulu kusam ini (jarang mandi kali ni burung..). Karena bulunya yang kusam, bahan burung pleci ini jadi terasing dari koloni dan tidak disegani oleh burung pleci lain.
3. Burung pleci atau burung kacamata yang akan dijadikan momongan, usahakan memiliki bentuk kepala yang agak besar dari burung kacamata lainnya. Bakalan burung kacamata seperti ini diyakini memiliki otak yang relatif lebih besar yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan burung kacamata tersebut.
4. Bakalan burung kacamata juga lebih baik pilih yang memiliki paruh dengan warna hitam cerah, pangkal paruh lebar, tebal dan panjang meruncing.
5. Kriteria bakalan burung kacamata yang lainnya adalah dari bentuk mata dan alisnya. Pilih bahan pleci yang mempunyai sorot mata tajam (tidak sayup), besar melotot (sebagian pleci mania memilih bahan burung pleci yang iris matanya berwarna kuning), dengan dukungan alis mata yang melingkar sempurna, warna putih yang tebal dan tegas.
6. Cara menentukan bakalan burung kacamata lainnya adalah dari bentuk leher. Pilih bakalan kacamata yang berleher agak panjang, lebih besar dan terlihat mengembang (hal ini dipercaya bahwa burung pleci berleher besar, sering mengeluarkan ocehan-ocehan merdu dan keras dialamnya).
7. Cara lain yaitu dapat dilihat dari kaki dan sayap. Kaki burung pleci yang akan dipilih haruslah bertengger dengan cengkraman kuat dan yang jarang duduk manis. Bila burung pleci terlihat lincah, hal ini akan menentukan cara dia ngoceh dikemudian hari. Bila sering duduk dan trlihat santai, ocehan burung pleci ini juga tidak punya gaya. Sedangkan pleci mania sekarang lebih suka burung pleci dengan ocehan yang dibarengi dengan gaya saat berkicau (entah sambil berdiri, entah dengan ekor keatas, entah bergaya teler seperti burung anis merah teler, atau mungkin dengan gaya berputar ditempat seperti kipas angin). Sedangkan sayap pilih yang mengapit rapat.

Huh... Cape juga ternyata ya... tapi belum selesai nih....
Ok lah.. Sukses untuk plecimania.....