Latest Products
400

Mengatur keseimbangan antara birahi dan emosi pada Kacer lomba

Order Detail

Kunci utama dari seekor Kacer untuk bisa juara adalah pada ketangguhan mentalnya yang didukung oleh keseimbangan antara birahi, emosi dan power/stamina.

Lalu bagaimana ciri-ciri Kacer yang sudah sinkron antara birahi, emosi dan powernya, atau sudah siap tempur..??

Ciri-ciri Kacer yang dalam kondisi siap tempur:

• Sangat responsif terhadap suara-suara yang didengarnya, apalagi terhadap suara burung sejenis.

• Jika merasa terganggu, Kacer akan langsung bereaksi dengan mengeluarkan materi isiannya terutama suara-suara tembakan.

Antara birahi dan emosi sebetulnya saling mendukung dan bukan bertolak belakang. Tapi khusus untuk Kacer lapangan, maka tingkat emosinya harus lebih tinggi dari tingkat birahinya.

Kacer lapangan mutlak harus memiliki mental fighter yang tangguh dan harus memiliki emosi yang tinggi karena ketika Kacer bertarung di atas gantangan, maka yang dihadapinya adalah Kacer-Kacer jantan yang di anggap mengancam keberadaannya dan harus segera di taklukkan, bukan Kacer-Kacer betina yang harus dirayu untuk dikawini.

BIRAHI bisa didapat dari asupan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto dan ulat hongkong (UH) dalam porsi yang tepat.

EMOSI bisa dimaksimalkan dengan penjemuran dan pengerodongan serta pemberian Ekstra fooding (EF) yang bersifat panas dan dapat meningkatkan suhu tubuh Kacer seperti ulat hongkong (UH), larva tawon dan kelabang.

STAMINA bisa didapatkan dari asupan Ekstra fooding (EF) dalam porsi yang cukup dan juga dengan latihan terbang di kandang umbaran secara teratur dan terjadwal.

Ciri-ciri Kacer over birahi (OB):

• Mbagong ketika mendengar suara Kacer lain.

• Ngejar-ngejar ketika bertemu lawan seperti ingin menerkam dan beradu fisik, bahkan ketika melihat orang membawa sangkar kosong.

• Sering terlihat mematuk-matuk sesuatu sebagai pelampiasan birahinya seperti jeruji sangkar dan ornamen sangkar lainnya, bahkan kadang sampai mematuki bulunya sendiri.

• Di trek ngobra tapi tidak keluar suaranya.

Ciri-ciri Kacer over emosi:

• Jika melihat musuh dari dekat cenderung menerjang sangkar seperti ingin menerkam lawannya.

• Sangat sensitif dan sering buka ekor.

• Lebih sering bongkar isian daripada bersuara Kaceran.

• Sangat agresif dan berakhir mbagong ketika bertemu lawan.

Ciri-ciri Kacer yang belum sinkron antara birahi dan emosinya:

• Birahi rendah emosi tinggi

Biasanya rajin ngeplong dan lebih banyak materi tembakan yang dikeluarkan disertai ngeplay buka ekor tapi durasi kerjanya kurang maksimal karena tingkat birahinya terlalu rendah sehingga kuantitas suaranya kurang maksimal dan kadang suka berhenti ditengah jalan (ngetime).

• Emosi rendah birahi tinggi

Mainnya cenderung suka turun tangkringan (ngelantai), ngeruji, atau bahkan mbagong dan banyak bersuara ngeplong Kaceran saja serta jarang mengeluarkan materi-materi tembakan.

Itulah pentingnya perawatan 1 minggu sebelum lomba agar kita bisa mengontrol tingkat birahi dan emosi Kacer agar seimbang, sehingga kita bisa mendapatkan tingkat birahi dan emosi yang tepat agar burung bisa full bongkar isian dengan durasi kerja maksimal tanpa banyak jeda, ngeplay dan ngotot saat dilombakan serta tidak bertingkah nakal seperti ngeruji, ngelantai dan mbagong.

Untuk Kacer lomba sebaiknya dikondisikan agar tidak terlalu gacor dirumah untuk menyimpan tenaga ketika dilombakan.

Selama 1 minggu cukup kita kontrol tingkat emosi dan birahinya saja tanpa mengharapkannya gacor dirumah, untuk itu sebaiknya Kacer lebih banyak dikerodong (full kerodong) setiap harinya, bahkan kalau perlu dengan kerodong dobel.

Kacer yang sudah siap lomba bisa dilihat dari reaksinya ketika mendengar suara siulan atau tepukan tangan, atau mendengar suara Kacer lain walaupun hanya suara Mp3.

Kalau Kacer langsung bereaksi buka ekor dan membalas dengan suara-suara tembakan berarti Kacer dalam kondisi siap tempur.

Kesimpulannya:

Tingkat birahi pada Kacer lebih dominan dipengaruhi oleh faktor pemberian Ekstra fooding (EF), sedangkan tingkat emosinya lebih dipengaruhi oleh penjemuran dan pengerodongan.

Untuk mendapatkan settingan yang tepat, kita harus berani melakukan trial error, sehingga kita tahu apa jenis Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer gacoan kita, dan berapa banyak porsi yang harus diberikan sehingga tidak kurang ataupun over.

Selain itu, emosi Kacer juga bisa dipengaruhi oleh karakter dari Kacer itu sendiri, bisa karena karakter bawaan (tipe fighter tinggi/emosional), atau emosi yang sengaja dibentuk dari pola perawatan sehari-hari.

Kacer dengan tipikal emosional/fighter tinggi bisa dikontrol dan disiasati dengan intensitas mandi lebih sering untuk mengurangi atau menurunkan emosinya, dan juga dengan sering diumbar. Berikan Ekstra fooding (EF) yang tidak berpotensi menaikkan suhu tubuh Kacer seperti jangkrik, kroto, ulat bumbung, dan ulat daun pisang

Sedangkan Kacer yang terkesan dingin/kurang emosi/fighter rendah, bisa disiasati dengan cara full krodong, mengurangi mandi, dan memaksimalkan durasi penjemurannya. Berikan Ekstra fooding (EF) yang dapat meningkatkan suhu tubuh kacer seperti ulat hongkong (UH) bisa diberikan dengan porsi lebih banyak, dan bisa juga diberikan larva tawon atau kelabang.

Baca juga:

Perawatan ekstrim untuk Kacer petarung

Penyebab Kacer salto dan cara mengatasinya

Kunci sukses bermain Kacer

Cara pemasteran untuk Kacer lapangan dan Kacer rumahan yang efektif

Demikian sedikit informasi tentang cara mengatur keseimbangan antara birahi dan emosi pada Kacer lomba. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer Poci
400

Manfaat daun sereh dan jahe untuk Lovebird (LB)

Order Detail

Manfaat daun sereh untuk Lovebird (LB):

Sereh lebih umum kita kenal sebagai bumbu dapur yang berguna sebagai pelengkap untuk mengharumkan aroma masakan. Tapi selain bermanfaat sebagai bumbu masakan, ternyata sereh juga bisa dimanfaatkan sebagai ramuan herbal untuk Lovebird (LB).

Daun sereh bermanfaat untuk menghangatkan tubuh Lovebird (LB), dan untuk mencegah Lovebird terserang flu ketika cuaca kurang bagus yang bisa mengakibatkan suaranya menjadi serak. Selain itu, air rebusan daun sereh juga berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan Lobebird (LB).

Tapi yang paling utama dari manfaat ramuan herbal daun sereh adalah untuk menjadikan Lovebird (LB) lebih rajin ngekek dengan durasi panjang.

Berikut ini adalah cara pembuatan dan pemberian ramuan herbal daun sereh untuk Lovebird (LB):

• Cara membuat ramuan herbal daun sereh:

Rebus air sebanyak 1/2 liter sampai mendidih, kemudian masukkan 1 batang sereh yang sudah digeprek. Tunggu sampai air rebusan daun sereh berubah warna menjadi agak kemerahan dan tercium aroma harum khas daun sereh lalu di angkat dan didinginkan terlebih dulu.

• Cara pemakaian:

Air rebusan daun sereh tersebut cukup diberikan 3 kali seminggu setelah Lovebird (LB) dijemur atau setelah di umbar.

Manfaat jahe untuk Lovebird (LB):

Selama ini jahe dikenal luas sebagai bahan untuk minuman yang berkhasiat menghangatkan tubuh serta untuk meringankan berbagai masalah kesehatan.

Selain itu, jahe juga banyak dimanfaatkan sebagai bumbu/pelengkap berbagai jenis masakan. Jahe juga bisa menghilangkan bau amis pada masakan yang berbahan dasar daging dan juga ikan.

Jahe juga tidak hanya memiliki manfaat untuk Manusia, ternyata jahe juga bisa dimanfaatkan sebagai ramuan herbal untuk menjaga vitalitas Lovebird (LB).

Berikut ini beberapa khasiat jahe untuk Lovebird (LB):

• Mengobati serak pada Lovebird (LB)

Tidak berbeda jauh dengan khasiatnya untuk Manusia, jahe juga bermanfaat untuk melegakan tenggorokan dan menjernihkan suara Lovebird (LB).

Cara membuatnya:

• Jahe dibakar terlebih dulu sampai matang lalu digeprek, kemudian disedu dengan air panas dan tambahkan gula merah/gula jawa secukupnya. Setelah air seduhan jahe tersebut dingin, kemudian berikan pada Lovebird (LB).

• Cara lainnya bisa dengan merebus jahe yang sudah digeprek langsung tanpa dibakar terlebih dulu. Setelah airnya mendidih lalu di angkat dan disaring agar terpisah dari ampas-ampasnya. Kemudian tambahkan madu murni secukupnya dan juga air perasan jeruk nipis secukupnya. Dan setelah air rebusan jahe tadi dingin, bisa diberikan pada Lovebird (LB).

• Seduhan air jahe bisa diberikan pada Lovebird (LB) seminggu dua kali dengan jarak pemberian tiga hari sekali.

• Jahe tidak hanya bisa diberikan pada Lovebird (LB) dalam bentuk minuman saja, tapi juga bisa dijadikan serbuk jahe yang dicampurkan dalam pakan Lovebird (LB) yang berupa biji-bijian.

• Cara membuat serbuk jahe tersebut yaitu jahe diparut sampai menjadi serbuk, kemudian dikeringkan terlebih dulu sebelum diberikan pada Lovebird (LB).

Baca juga:

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Ciri-ciri perbedaan fisik dan perilaku antara Lovebird (LB) jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang manfaat daun sereh dan jahe untuk Lovebird (LB). Untuk informasi lain seputar Lovebird (LB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga nermanfaat
Terima kasih

Manfaat daun sereh dan jahe untuk Lovebird (LB)
400

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Order Detail

Untuk memilih bahan Lovebird (LB) yang prospek lapangan, selain melihat dari aspek trah/gen dari indukannya, juga harus memperhatikan ciri-ciri fisik/katuranggannya.

Ciri-ciri fisik tersebut akan sangat membantu dalam memilih Lovebird (LB) yang prospek lapangan, terutama jika kita membeli bahan ombyokan, bukan dari penangkaran yang sudah jelas silsilahnya.

Jika kita memilih Lovebird (LB) bahan ombyokan, maka harus memperhatian beberapa aspek, yaitu:

Bentuk fisik:

• Kaki

Pilihlah Lovebird (LB) yang memiliki bentuk kaki besar dengan cengkeraman yang kuat. Lovebird (LB) dengan ciri-ciri fisik tersebut diyakini ketika ngekek akan nagen di tangkringan.

• Paruh

Pilihlah Lovebird (LB) yang memiliki pangkal paruh yang paling besar di antara Lovebird (LB) lainnya, karena dapat mengeluarkan suara yang lebih keras dan berpotensi lebih cerewet.

• Mata

Burung yang memiliki mata besar dan melotot dengan sorot mata tajam sudah dikenal memiliki mental yang bagus, ciri tersebut bukan hanya berlaku untuk memilih Lovebird (LB) saja, tapi juga berlaku untuk memilih burung kicau jenis lainnya.

• Ekor dan sayap

Ciri-ciri Lovebird (LB) yang fighter bisa dilihat dari bentuk ekor dan sayapnya. Pilihlah Lovebird (LB) dengan bentuk ekor melengkung mendekati tangkringan dan sayap yang menyilang, karena rata-rata Lovebird (LB) dengan bentuk ekor melengkung dan sayap menyilang memiliki mental fighter yang bagus.

Baca juga: Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

• Leher dan Kepala

Lovebird (LB) yang memiliki bentuk kepala besar dengan leher yang panjang diyakini mampu mengatur nafas dan mengeluarkan suara ngekek dengan durasi panjang serta memiliki power di atas rata-rata.

Tingkah laku:

Pilihlah Lovebird (LB) yang tampak tenang dan tidak takut ketika kita dekati, karena Lovebird (LB) yang tidak takut pada Manusia akan lebih mudah untuk dirawat, karena Lovebird (LB) tersebut sudah memiliki modal mental yang kuat. Jadi tinggal mencari settingannya saja agar memiliki performa yang maksimal.

Jika kita membeli Lovebird (LB) dalam kandang ombyokan, usahakan untuk memantaunya dengan cermat dan teliti agar bisa mendapatkan bahan ombyokan yang prospek.

Jika terpantau ada Lovebird (LB) yang sering narik ngekek walaupun banyak orang disekitarnya, maka Lovebird (LB) tersebut bisa menjadi pilihan.

Baca juga:

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang

Cara membentuk Lovebird (LB) muda agar fighter dan ngekek panjang

Ciri-ciri perbedaan fisik dan perilaku antara Lovebird (LB) jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan. Untuk informasi lain seputar Lovebird (LB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lovebird (LB) fighter
400

Penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya

Order Detail

Cucak ijo (CI) yang sibuk didis sewaktu dilombakan menandakan kalau belum benar-benar siap untuk dilombakan, karena Cucak ijo (CI) yang sering didis/nyisir bulu pasti tidak akan bisa kerja maksimal saat digantangkan dan cenderung lebih banyak diam sambil sibuk merapikan bulu-bulunya.

Semua jenis burung pasti suka melakukan didis/nyisir bulu untuk merapikan bulu-bulunya, karena itu adalah naluri alami dari seekor burung untuk menjaga penampilannya.

Maka dari itu, sebelum kita membawa Cucak ijo (CI) kelapangan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengamati terlebih dulu kapan biasanya Cucak ijo (CI) tersebut didis, apakah hanya pada saat baru buka kerodong, setelah dimandikan, atau hanya ketika digantangan saja.

Jadi, kita harus mengetahui kebiasaan Cucak ijo (CI) tersebut biasa melakukan didis. Jika kita sudah mengetahui kebiasaannya tersebut, maka akan lebih mudah untuk mengatasinya. Misalnya:

• Jika Cucak ijo (CI) selalu didis ketika baru buka kerodong, maka saat sampai dilokasi lomba, kerodongnya dibuka dulu sampai Cucak ijo (CI) tersebut tidak didis lagi baru digantangkan.

• Jika Cucak ijo (CI) suka didis setelah dimandikan, maka setelah mandi biarkan semua bulu-bulunya kering dulu dan biarkan Cucak ijo (CI) puas didis baru bisa digantangkan.

• Jika Cucak ijo (CI) didis digantangan karena masih adanya bulu-bulu yang baru tumbuh atau masih dalam kondisi nyulam bulu, maka sebaiknya jangan melombakannya dulu, karena kemungkinan besar Cucak ijo (CI) tersebut akan lebih banyak diam dan hanya sibuk didis/menyisir bulu-bulunya saja sambil menghilangkan ketombe dari bulu-bulu yang baru tumbuh.

• Jika Cucak ijo (CI) sering didis karena terkena serangan kutu, maka harus di atasi dulu dengan membasmi kutu-kutu yang bersarang pada bulu-bulunya. Caranya: Bisa dimandikan dengan air rebusan daun sirih merah. Tapi cara ini membutuhkan waktu lebih lama sampai semua kutu pada bulu-bulu Cucak ijo (CI) benar-benar hilang.

Cara lain yang lebih cepat dan praktis untuk membasmi kutu pada bulu-bulu Cucak ijo (CI) adalah dengan memandikannya menggunakan shampo pembasmi kutu khusus untuk burung.

• Jika Cucak ijo (CI) sering didis karena bulu-bulunya sudah tua dan terlihat kering, atau akan mengalami mabung/ngurak, maka sebaiknya jangan dilombakan dulu sampai masa mabungnya selesai, karena Cucak ijo (CI) yang akan memasuki masa mabung/ngurak cenderung tidak aktif dan lebih banyak diam  atau hanya ngriwik saja.

Baca juga: Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

• Jika Cucak ijo (CI) didis karena terlalu sering dikerodong, maka penanganannya sebelum digantang buka kerodong terlebih dulu, dan biarkan Cucak ijo (CI) tersebut didis/nyisir bulu sepuasnya.

Karena rata-rata Cucak ijo (CI) yang sering dikerodong cenderung akan lebih sering didis/menyisir bulu-bulunya karena pada saat dikerodong, Cucak ijo (CI) tersebut lebih banyak diam dan tidak melakukan apa-apa, dan baru setelah kerodong dibuka, burung mulai aktif beraktifitas, salah satunya yaitu didis untuk merapikan bulu-bulunya.

• Jika Cucak ijo (CI) melakukan didis ketika terkena sinar Matahari, betarti Cucak ijo (CI) tersebut kurang jemur. Maka usahakan sebisa mungkin untuk memilih nomor gantangan pada posisi yang tidak akan terkena sinar Matahari ketika sesi Cucak ijo (CI) berlangsung untuk mengantisipasi Cucak ijo (CI) didis ketika lomba sedang berlangsung.

Baca juga:

Penyebab Cucak ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Ciri-ciri fisik Cucak ijo (CI) asli Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak ijo (CI) macet bunyi

Perawatan khusus untuk  Cucak Ijo (CI) agar gacor dan ngentrok

Demikian sedikit informasi tentang penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) kurang jemur
400

Tips agar trotolan Cucak Ijo (CI) cepat nopeng

Order Detail

Cucak ijo (CI) trotolan yang sudah tumbuh bulu totol hitam pada bagian muka atau lehernya walaupun masih beberapa helai sudah dapat dipastikan bahwa Cucak ijo (CI) trotolan tersebut berjenis kelamin jantan.

Umumnya bulu totol hitam akan mulai tumbuh ketika Cucak ijo (CI) sudah memasuki usia 5 bulan, tapi ada juga yang bisa lebih lama.

Agar trotolan Cucak ijo (CI) cepat nopeng harus diberikan perawatan yang tepat dan juga diberian pakan yang berkualitas agar terpenuhi kebutuhan nutrisi dari Cucak ijo (CI) trotolan selama masa pertumbuhannya, termasuk untuk mempercepat pertumbuhan bulu-bulunya.

Buah-buahan:

Berikan buah-buahan dengan menu bervariasi setiap harinya sebagai pakan utama Cucak ijo (CI) trotolan, seperti:
• Pisang kepok
• Pepaya
• Apel
• Sawo
• Jambu biji, dan lainnya.

Pemberian buah dengan menu bervariasi bertujuan agar Cucak ijo (CI) trotolan tersebut tidak bosan. Kandungan nutrisi dalam buah-buahan tersebut juga berbeda-beda dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian Cucak ijo (CI) trotolan dalam masa pertumbuhannya.

Ekstra fooding (EF):

• Jangkrik

Jangkrik mengandung protein yang tinggi, karena itu, jangkrik menjadi menu Ekstra fooding (EF) harian untuk Cucak ijo (CI) trotolan. Untuk Cucak ijo (CI) muda/trotolan, jangkrik bisa diberikan sekenyangnya agar pertumbuhan fisik dan bulu-bulunya bisa sehat dan sempurna.

• Ulat hongkong (UH)

Efek ulat hongkong (UH) dalam jumlah sedikit bisa menghangatkan tubuh burung, tapi jika diberikan dalam jumlah banyak, maka efek yang ditimbulkan adalah meningkatkan suhu tubuh secara drastis (panas) dan bisa menyebabkan bulu-bulu burung menjadi rontok.

Dan tujuan pemberian ulat hongkong (UH) pada Cucak ijo (CI) trotolan/kuningan adalah agar bulu-bulu trotolnya cepat rontok dan cepat berganti dengan bulu-bulu dewasa, terutama bulu-bulu kuning pada bagian muka dan leher Cucak ijo (CI) trotolan agar cepat berganti dengan bulu-bulu hitam (Nopeng).

• Kroto

Fungsi kroto adalah untuk meningkatkan birahi burung sehingga burung akan lebih rajin berkicau. Kandungan proteinnya yang sangat tinggi juga dapat membantu memenuhi kebutuhan protein Cucak ijo (CI) untuk mempercepat pembentukan bulu-bulu baru.

Mandi dan Jemur:

Perawatan mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan konsisten setiap hari agar Cucak ijo (CI) sehat dan aktif serta terhindar dari serangan kutu dan agar Cucak ijo (CI) mendapat asupan vitamin D dari proses penjemuran di pagi hari.

Trotolan Cucak ijo (CI) jantan akan mulai tumbuh bulu-bulu hitam sedikit demi sedikit seiring bertambahnya usia Cucak ijo (CI) trotolan tersebut.

Bulu-bulu kuning pada muka dan leher Cucak ijo (CI) trotolan jantan akan mulai rontok sedikit demi sedikit dan berganti dengan tumbuhnya bulu-bulu hitam. Sebaiknya jangan mencabuti bulu-bulu trotol secara paksa untuk mempercepat Cucak ijo (CI) trotolan nopeng karena belum tentu setelah dicabuti nantinya tumbuhnya bulu warna hitam, melainkan warna putih.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

Ciri-ciri perbedaan Cucak Ijo (CI) jantan dan betina muda/trotolan yang akurat

Demikian sedikit informasi tentang tips agar trotolan Cucak ijo (CI) cepat nopeng. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) trotol
400

Kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau

Order Detail

Dalam setiap penyelenggaraan lomba burung kicau, ada beberapa sistem penjurian yang dipakai dalam lomba, baik itu kelas Latber, Latpres dan kelas Nasional.

Pada penyelenggaraan lomba burung kicau, sering kita lihat team juri saling berkomunikasi pada saat lomba sedang berlangsung. Hal itu di namakan sistem penilaian independent.

Setelah berdiskusi, nantinya para juri akan mengusulkan atau mencalonkan beberapa nominasi pemenang dan akan diambil suara terbanyak. Waktu yang tersedia adalah 15 menit untuk menentukan pemenang lomba pada setiap sesinya.

Waktu 15 menit dalam satu sesi tersebut dibagi menjadi 3 putaran, yaitu:

• Putaran pertama, juri akan memantau variasi lagu dan gaya main burung.

• Putaran kedua, juri akan memilih burung-burung yang layak masuk nominasi.

• Putaran ketiga, juri mengambil keputusan untuk menentukan burung yang menjadi juara, atau yang koncer A, B, dan C.

Dan ketika ada burung yang memiliki nilai sama, maka akan dilakukan tos (ambil koin). Kriteria burung yang masuk dalam kriteria juara adalah yang memiliki durasi kerja minimal 80%. Dan jika saat lomba berlangsung durasi kerja burung tidak ada yang bisa mencapai 80 %, maka akan dicari yang memiliki durasi kerja minimal 65 % dan paling tinggi dibandingkan dengan burung yang lain.

Kemudian performa burung, burung harus anteng (nagen) di tangkringan, dan memiliki power suara yang bagus, materi lagu dan juga gaya main sangat menentukan perolehan point dalam penilaian sesuai dengan kriteria dari jenis burung yang dilombakan.

Tapi sering kita lihat pada event-event lomba burung kicau, ada burung dengan kualitas standart atau biasa-biasa saja tapi bisa menjadi juara. Hal itu bisa dikarenakan burung-burung peserta lomba lainnya tidak ada yang kerja lebih bagus dari burung yang menjadi juara tersebut, atau performanya tidak ada yang memenuhi kriteria penilaian lomba, sehingga akan diambil yang paling bagus di antara yang lain walaupun sebetulnya burung yang juara tersebut performanya kurang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Burung yang pernah menjuarai lomba juga belum tentu adalah burung yang benar-benar berkualitas. Kembali lagi kita lihat perbandingan dengan burung-burung lainnya yang menjadi lawannya digantangan, dan begitu juga sebaliknya, burung yang gagal jadi juara bukan berarti burung tersebut tidak berkualitas. Bisa saja sewaktu gagal menjadi juara, saat itu burung sedang kurang kondisi atau ada faktor-faktor lain yang menyebabkan burung tersebut tidak juara.

Sebagai penghobi burung kicau dan suka mengikuti lomba, kadang kita tidak tahu bagaimana dan seperti apa performa burung yang memenuhi kriteria penilaian dalam lomba burung kicau dan layak menjadi juara.

Dan juga bagaimana tahapan-tahapan penilaian juri lomba. Maka tidak jarang kita melihat di event-even lomba burung kicau sering terjadi kerusuhan yang mungkin disebabkan oleh perbedaan persepsi mengenai pakem penilaian lomba yang berbeda antara juri dengan peserta. Bahkan sesama peserta lomba juga terkadang saling berdebat dan saling mengklaim burung yang mestinya layak menjadi juara.

Burung-burung yang akan menjadi peserta pada ajang lomba burung kicau harus memiliki kriteria yang telah ditentukan, sehingga layak untuk menjadi peserta dan dapat menjadi juara pilihan team juri jika memang burung tersebut memiliki performa yang bagus dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh EO penyelenggara.

Berikut ini adalah kriteria penilaian lomba untuk beberapa jenis burung, antara lain:

Kriteria penilaian lomba untuk Cendet/Pentet:

• Durasi kerja/bunyi maksimal dengan gaya main angka satu anteng/nagen dan full power.

• Suara tembus dengan lagu roll speed dengan tonjolan tembakan-tembakan kasar seperti tembakan Cililin, Lovebird, Gereja tarung, Belalang kecek, Kenari, dan lainnya.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Cendet/Pentet:

• Perilaku nakal seperti salto.
• Turun kedasar sangkar (ngelantai).
• Bunyi dengan posisi badan membungkuk.
• Memiliki cacat fisik.

Tapi tidak menutup kemungkinan Cendet/Pentet yang berperilaku salto atau turun ke dasar sangkar (tidak lebih dari 3 kali), masih memiliki kemungkinan untuk bisa koncer A, B, atau C. Kembali lagi dilihat perbandingan  dengan burung-burung lawannya.

Kriteria penilaian lomba untuk Kacer:

• Durasi kerja maksimal tidak banyak jeda/ngetime dengan gaya buka ekor (ngobra) dan anteng/nagen ditangkringan.

Full power dengan volume suara tembus dan materi lagu yang mewah dan bervariasi (bongkar isian).

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Kacer:

• Turun ke dasar sangkar (ngelantai).
• Bunyi tapi tidak buka ekor.
• Sering ngeruji.
• Mbagong.
• Memiliki cacat fisik.

Kacer yang melakukan perilaku negatif tersebut kemungkinan besar tidak akan menjadi juara (kembali lagi dilihat pembandingan lawannya). Apalagi jika Kacer tersebut terpantau mbagong, maka akan langsung dicoret (diskualifikasi) dan tidak akan dinilai lagi. Kacer yang memiliki cacat fisik juga dapat mengurangi nilai.

Kriteria penilaian lomba untuk Cucak ijo (CI):

• Dalam kriteria penilaian lomba untuk Cucak ino (CI) yang menjadi syarat utama agar bisa juara adalah wajib Trokbul (ngentrok dan njambul).

• Durasi kerja harus maksimal dan tidak sering ngetime dengan suara roll panjang, tembakan, dan juga full power.

• Untuk Cucak ijo (CI), materi isian sangat di prioritaskan atau menjadi syarat wajib agat bisa juara. Cucak ijo (CI) wajib memiliki materi lagu yang dominan seperti suara tembakan panjang Cililin, Gereja tarung, Tengkek buto, Lovebird, dan lainnya.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Cucak ijo (CI):

• Nampar jeruji sangkar (ngeruji) ketika penilaian sedang berlangsung.

• Didis ketika lomba sedang berlangsung.

• Menggembungkan bulu.

Kriteria penilaian lomba untuk Murai Batu (MB):

• Durasi kerja maksimal tanpa ngetime.

• Gaya main atraktif dan ngeplay memainkan ekor dengan kepala naik turun akan lebih di priotaskan.

• Full power dengan volume tembus, ngeroll diselingi tonjolan suara-suara tembakan.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Murai Batu (MB):

• Perilaku ngelowo/ngebatman.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar (ngelantai).
• Memiliki cacat fisik.

Kriteria penilaian lomba untuk Kenari:

• Nagen satu titik dengan durasi bunyi yang panjang dan full power serta memiliki cengkok lagu yang bagus.

• Kenari yang memiliki variasi isian seperti suara Cililin, Sanger, Blackthroad, dan lainnya akan lebih di prioritaskan untuk menjadi juara.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Kenari:

• Kenari bunyi sambil nempel jeruji sangkar.
• Turun ke dasar sangkar.
• Lagunya panjang tapi monoton tanpa variasi dan tidak memiliki cengkok yang indah.

Kriteria penilaian lomba untuk Lovebird (LB):

• Harus aktif ngekek dengan durasi panjang (minimal 20-60 detik).

• Harus memiliki gaya main dan power yang bagus.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian lomba untuk Lovebird (LB):

• Ngekek sambil ngeruji.
• Ngosek dan turun ke dasar sangkar.

Tapi kembali lagi tetap melihat perbandingan dari lawan-lawannya.

Kriteria penilaian lomba untuk Pleci:

• Harus mampu berkicau dengan volume lantang (tembus).

• Anteng/nagen dengan kedua kaki mencengkeram tangkringan.

• Memiliki isian yang bervariasi diselingi suara lasroll (ngalas ngeroll) dan buka paruh saat berkicau.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian lomba untuk Pleci:

• Sering loncat-loncat.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar.

Baca juga:

Penyebab Murai Batu (MB) ngetem saat lomba

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lomba kelas Murai Batu (MB)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan panduan dan inspirasi Kicau Mania - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger