Latest Products
400

Faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak

Order Detail

Suara kicauan Murai Batu (MB), bisa dikatakan yang terbaik di antara burung-burung kicauan jenis lainnya. Kombinasi antara suara asli yang berkarakter ngebass dengan suara isian yang nyaring penuh variasi menjadikan suara kicauan Murai Batu terdengar begitu merdu dan harmonis penuh power dan berkarakter.

Tapi adakalanya, performa suaranya menjadi kurang bagus ketika Murai Batu (MB) tersebut mengalami gangguan tenggorokan yang menyebabkan suaranya menjadi serak.

Jika sebelumnya Murai Batu (MB) mampu berkicau dengan nada-nada tinggi, maka ketika sedang mengalami gangguan tenggorokan suara kicauannya berubah menjadi bernada rendah dan kurang jernih (serak). Volume suaranya juga terdengar kendor dan parau.

Pada saat sedang mengalami gangguan tenggorokan, Murai Batu (MB) biasanya juga menjadi malas berkicau karena merasa tidak nyaman/merasakan sakit pada tenggorokannya. Dan jika tidak segera ditangani, maka lama-kelamaan gangguan serak ini bisa menyebabkan Murai Batu menjadi macet bunyi.

Sering kali kita menganggap sepele penyakit serak tersebut, karena biasanya walaupun Murai Batu (MB) mengalami gangguan tenggorokan (serak), hal itu tidak mempengaruhi performa dan kondisi fisiknya. Murai Batu yang mengalami serak tersebut masih tetap aktif dan masih beraktivitas normal seperti biasa.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) memang tidak serta merta mempengaruhi kondisi fisiknya, penyakit tersebut hanya berpengaruh pada performa kicauannya saja, tapi bukan berarti cukup dibiarkan saja tanpa ada tindakan untuk mengobatinya.

Karena jika dibiarkan, kemungkinan bisa menyebabkan Murai Batu menjadi macet bunyi, bahkan bisa lebih parah lagi karena bisa menyebabkan rusaknya pita suara dari Murai Batu tersebut.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) tidak bisa sembuh total dalam sekali pengobatan, perlu waktu cukup lama untuk memulihkan performa suaranya agar dapat kembali seperti sediakala.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

• Durasi penjemuran yang terlalu lama

Penjemuran memang sangat bermanfaat untuk kesehatan Murai Batu (MB) jika dilakukan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakter Murai Batu. Tapi jika penjemuran dilakukan dengan tidak tepat, misalnya waktu penjemuran dilakukan terlalu lama, maka akan membuat Murai Batu (MB) mengalami dehidrasi. Apalagi jika selama proses penjemuran, pakan dan air minumnya tidak diberikan.

Hal itu berpotensi menyebabkan kondisi fisik Murai Batu (MB) menjadi lemah, dan pada kondisi seperti inilah Murai Batu menjadi rentan terserang penyakit. Salah satunya adalah penyakit yang di akibatkan oleh virus yang dapat menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan Murai Batu.

Penjemuran yang di anjurakan yaitu dilakukan pada pagi hari antara jam 07.00-10.00, dimana sinar Matahari belum terlalu panas. Jangan memaksakan Murai Batu (MB) untuk dijemur melebihi batas kemampuannya dalam menahan panas Matahari demi ambisi kita semata. Sebaiknya jika Murai Batu sudah terlihat mangap dan gelisah ketika dijemur, segera angkat dan di teduhkan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

• Pemberian kroto yang sudah basi

Untuk perawatan Murai Batu (MB), kroto memang menjadi menu wajib untuk mendongkrak performa Murai Batu dan agar lebih rajin berkicau. Kandungan protein yang tinggi pada kroto sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari Murai Batu.

Tapi perlu di ingat, kroto harus diberikan dalam kondisi masih segar (baru), karena jika kroto diberikan dalam kondisi yang sudah tidak segar (basi), di kuatirkan akan menyebabkan gangguan kesehatan, termasuk gangguan tenggorokan (serak). Karena kroto yang sudah basi, kemungkinan besar mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit jika dikonsumsi Murai Batu (MB).

Ciri-ciri kroto yang sudah basi terlihat dari warnanya yang sudah agak kekuningan dan teksturnya tampak layu/lembek serta baunya tidak enak.

• Sirkulasi udara yang tidak bagus

Sirkulasi udara disekitar tempat Murai Batu (MB) digantang juga dapat mempengaruhi kualitas suaranya. Jika kita meletakkan Murai Batu (MB) pada ruangan yang pengap tanpa ventilasi udara yang memadai, hal itu dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernafasan Murai Batu dan berpotensi menyebabkan suaranya menjadi serak.

Jadi sebaiknya, kandang Murai Batu (MB) ditempatkan diluar ruangan. Jika terpaksa harus ditempatkan didalam rumah, maka usahakan untuk ditaruh pada ruangan yang memiliki cukup ventilasi udara.

• Kondisi kandang yang kotor

Kondisi kandang yang kotor berpotensi besar menyebabkan Murai Batu (MB) terserang berbagai macam penyakit termasuk gangguan tenggorokan (serak). Hal itu bisa terjadi karena debu-debu dan kotoran yang menempel dan berserakan dikandang ketika tertiup angin dan terhirup oleh Murai Batu akan menimbulkan gangguan saluran pernafasan dan menyebabkan suaranya menjadi serak.

Selain itu, kotoran Murai Batu (MB) yang menumpuk didasar kandang, akan menghasilkan gas amoniak yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan Murai Batu terutama organ paru-parunya.

Karena itu, kebersihan kandang Murai Batu (MB) harus diperhatikan untuk mencegah Murai Batu terserang berbagai gangguan penyakit.

• Kondisi cuaca yang tidak menentu

Perubahan musim yang tidak menentu (pancaroba) sangat berpengaruh terdapat kondisi kesehatan Murai Batu (MB). Perubahan cuaca panas dan hujan yang tidak menentu menyebabkan Murai Batu rentan sekali terserang berbagai penyakit, terutama radang pernafasan, serak, pilek, bahkan bisa sampai terserang penyakit tetelo. 

Pada saat musim hujan, perawatan harian seperti mandi dan jemur sebaiknya tidak perlu dilakukan. Setiap harinya Murai Batu (MB) cukup dikerodong (full kerodong) saja agar tetap hangat dan hanya dikeluarkan pada saat cuaca sedang cerah dan ada sinar Matahari.

Voer juga harus sering diganti dengan yang baru, karena udara yang lembab pada musim hujan akan menyebabkan voer cepat berjamur.

Pada saat musim kemarau (panas), letakkan kandang Murai Batu (MB) ditempat yang sejuk yang tidak terkena sinar Matahari secara langsung. Perawatan harian seperti mandi dan jemur harus dilakukan untuk menjaga kondisi fisik Murai Batu (MB) agar selalu fit.

• Infeksi yang terjadi pada saluran pernafasan Murai Batu (MB)

Serak pada suara Murai Batu (MB) juga dapat disebabkan karena adanya infeksi pada saluran pernafasannya. Jika serak pada Murai Batu tersebut di akibatkan karena adanya infeksi pada saluran pernafasan, maka penyakit serak tersebut agak sulit untuk disembuhkan.

Infeksi pada saluran pernafasan Murai Batu (MB), tidak hanya membuat suaranya menjadi serak, penyakit tersebut juga dapat membuat Murai Batu macet bunyi jika sudah parah.

Gejala-gejala yang dapat dikenali jika Murai Batu (MB) mengalami infeksi pada saluran pernafasannya ditandai dengan adanya lendir yang sering keluar dari paruhnya. Suara kicauannya terdengar bindeng (tidak plong) dan serak, serta sering seperti tersedak/batuk ketika sedang berkicau.

Gejala fisiknya, Murai Batu (MB) biasanya akan terlihat gelisah dan sering menaik-turunkan ekornya, serta memegarkan kedua sayapnya.

Jika sudah demikian, sebaiknya burung yang terserang penyakit infeksi pernafasan tersebut harus dipisahkan/dijauhkan dari burung lainnya yang sehat karena penyakit tersebut bisa menular.

Untuk mencegah infeksi saluran pernafasan tersebut, kita harus memperhatikan kebersihan kandang dan perlengkapannya setiap hari agar Murai Batu (MB) terhindar dari kemungkinan terserang penyakit infeksi saluran pernafasan yang timbul dari kotoran-kotoran yang ada dikandangnya.

Baca juga:

Cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Tips merawat beberapa ekor Murai Baru (MB) dalam satu rumah

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Demikian sedikit informasi tentang faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)
400

Cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang

Order Detail

Istilah gestang (gesek tangkringan) pasti sudah tidak asing lagi bagi para penggemar Lovebird (LB). Perilaku gestang merupakan kelainan karena tidak semua Lovebird yang sudah dewasa dan sudah birahi akan berperilaku gestang.

Perilaku gestang (gesek tangkringan) tersebut lebih banyak disebabkan karena Lovebird (LB) dalam kondisi birahi yang terlalu tinggi dan tidak pernah tersalurkan dalam waktu lama.

Penyebab lain dari perilaku gestang (gesek tangkringan) adalah karena Lovebird (LB) meraskan gatal yang di akibatkan dari adanya bakteri dan jamur disekitar anus/dubur dan juga pada bulu-bulu disekitar lubang anus/dubur Lovebird yang tidak bersih.

Gestang (gesek tangkringan) yang disebabkan karena over birahi (OB) biasanya terjadi pada Lovebird (LB) jantan yang sudah dewasa, sedangkan gestang (gesek tangkringan) yang disebabkan karena rasa gatal pada anus/dubur Lovebird biasanya terjadi pada Lovebird muda/paud dan juga pada Lovebird betina.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan perilaku gestang (gesek tangkringan) pada Lovebird.

Cara menyembuhkan gestang (gesek tangkringan) pada Lovebird (LB) jantan dewasa yang disebabkan karena over birahi (OB):

• Jika perilaku gestang (gesek tangkringan) tersebut terjadi pada Lovebird (LB) jantan yang sudah dewasa, maka terapi penyembuhan yang efektif adalah dengan menjodohkannya dengan Lovebird betina dewasa yang sudah siap kawin.

• Agar lebih mudah dalam proses perjodohannya bisa dengan sistem koloni, yaitu memasukkan beberapa ekor Lovebird jantan dan betina dalam satu kandang besar/polier agar bisa memilih pasangannya sendiri.

• Cara lainnya yaitu dengan sering memandikan Lovebird (LB) yang gestang (gesek tangkringan) tersebut sampai basah kuyup untuk meredam birahinya yang meluap-luap.

• Embunkan Lovebird (LB) setiap pagi untuk menghirup udara segar pagi hari. Suhu udara yang dingin di pagi hari juga dapat membantu menyetabilkan birahi Lovebird.

• Pada saat Lovebird (LB) berperilaku gestang (gesek tangkringan) karena over birahi (OB), sebaiknya berikan pakan berupa milet putih saja agar birahinya lebih terkontrol. Ekstra fooding (EF) seperti kangkung, jagung muda dan lainnya serta pakan bijian mix jangan diberikan dulu untuk sementara sampai perilaku gestang tersebut sembuh.

Cara menyembuhkan gestang (gesek tangkringan) pada Lovebird (LB) yang disebabkan karena jamur dan bakteri yang menimbulkan rasa gatal pada anus/dubur Lovebird:

• Mandikan Lovebird (LB) setiap pagi dengan air bekas cucian beras (air leri) yang dicampur dengan air rebusan daun sirih. Mandikan dengan cara dipegang dengan tangan dan celupkan tubuh Lovebird kedalam air sampai sebatas leher seperti cara memandikan burung Perkutut.

• Bagian anus/dubur Lovebird (LB) dicuci dan digosok dengan air sampai benar-benar bersih dari kotoran yang menempel.

• Cabut bulu-bulu disekitar anus/dubur Lovebird (LB) sampai plontos agar tidak menjadi sarang kuman dan bakteri yang berasal dari kotoran yang menempel pada bulu-bulu tersebut.

• Cuci tangkringan dengan detergent sampai benar-benar bersih agar bibit-bibit kuman dan bakteri yang yang menempel pada tangkringan tersebut hilang.

• Gunakan tangkringan berbentuk kotak atau lepas tangkringannya dan diganti dengan glodok jika Lovebird (LB) masih suka gestang (gesek tangkringan).

• Jika dengan cara-cara tersebut Lovebird (LB) masih saja melakukan gestang (gesek tangkringan), maka bisa kita coba dengan mencuci bagian anus/dubur Lovebird tersebut menggunakan detergent untuk membunuh jamur dan bakteri yang ada disekitar anus/dubur Lovebird.

Caranya dengan mengoleskan detergent pada bagian anus/dubur Lovebird (LB) dan digosok-gosok sebentar sampai merata kemudian dibilas dengan air bersih. Setelah itu oleskan minyak tawon pada bagian anus/dubur Lovebird sampai merata untuk membasmi jamur dan bakteri yang ada disekitar lubang anus/dubur Lovebird.

• Jemur Lovebird (LB) setiap pagi secara rutin agar kondisi fisiknya lebih sehat dan agar tidak terjangkit jamur serta bakteri.

Baca juga:

Perbedaan warna antara Lovebird biru mangsi dan Lovebird biru cobalt

Ciri-ciri Lovebird pastel kuning (paskun) dan Lovebird Lutino

Cara membentuk Lovebird (LB) muda agar fighter dan ngekek panjang

Perawatan harian Lovebird (LB) muda/paud agar rajin ngekek

Demikian sedikit informasi tentang cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang. Untuk informasi lain seputar Lovebird (LB), bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lovebird Gestang (gesek tangkringan)
400

Perawatan Jalak Nias agar cepat gacor

Order Detail

Jalak Nias adalah burung yang sangat mudah dipelihara, karena burung ini tidak pilih-pilih jenis pakan. Diberikan voer apa saja pasti dimakan, diberikan buah apapun pasti habis dimakan, bahkan tanpa diberikan Ekstra foodingpun burung ini akan tetap cerewet.

Perawatan Jalak Nias termasuk sangat mudah. Untuk menjadikannya cepat gacor, Jalak Nias bisa diberikan pakan berupa voer, buah-buahan, dan bisa juga diberikan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong (UH) kalau ingin menjadikannya makin rajin bunyi.

Perawatan harian untuk Jalak Nias:

• Pagi hari Jalak Nias dikeluarkan dari rumah untuk mendapatkan sinar Matahari pagi.

• Setelah itu, mandikan Jalak Nias dengan disemprot menggunakan sprayer atau biar mandi sendiri dicepuk khusus untuk mandi.

• Bersihkan kandangnya dari semua kotoran, karena nafsu makan Jalak Nias sangat rakus sehingga kotorannya juga banyak dan cepat menumpuk di dasar kandangnya. Jalak Nias juga termasuk burung yang jorok karena sangat suka bermain air pada cepuk minumnya.

• Tambahkan atau ganti voer dengan yang baru, air minumnya juga diganti dengan yang baru.

• Berikan juga buah-buahan seperti pisang atau pepaya.

• Setelah dimandikan, burung di angin-anginkan sampai bulu-bulunya kering. Berikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 10 ekor.

• Setelah itu burung dijemur secukupnya saja.

• Setelah selesai dijemur, gantang burung ditempat yang teduh dan biarkan ngoceh sepuasnya.

• Sore hari sekitar jam 16.00, Jalak Nias bisa dimandikan lagi.

• Bersihkan kandangnya dan ganti air minumnya dengan yang baru, karena biasanya Jalak Nias suka mengotori air minumnya.

• Berikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 10 ekor.

• Kemudian masukkan Jalak Nias kedalam rumah untuk istirahat.

Cara menjinakkan Jalak Nias:

• Proses penjinakan Jalak Nias bisa dipercepat dengan cara sering dimandikan sampai basah kuyup lalu diberikan jangkrik dan ulat hongkong (UH) langsung dari tangan kita.

• Gantang Jalak Nias ditempat yang ramai lalu lalang orang atau kendaraan agar terbiasa dengan keramaian.

Lakukan perawatan di atas dengan konsisten, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama Jalak Nias akan rajin bunyi dan gacor. Karena burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya, dan kalau sudah mapan burung ini akan rajin berkicau sepanjang hari.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa, Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Perawatan harian Jalak Putih/Jalak Pito agar lebih gacor

Tips perawatan Jalak Suren Jawa (Lokal) agar cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Jalak Nias agar cepat gacor. Untuk informasi lain seputar burung Jalak, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak Nias
400

Perawatan Prenjak Lumut bakalan agar bertahan hidup dan cepat bunyi

Order Detail

Prenjak Lumut adalah salah satu burung kicauan yang banyak dipelihara oleh para Kicau Mania. Burung dengan postur tubuh mungil ini memiliki suara kicauan yang keras dan melengking dengan beberapa variasi kicauan yang cukup unik.

Walaupun kalah populer dengan Prenjak Tamu/Prenjak Kepala Merah, namun Prenjak Lumut tetap memiliki penggemar sendiri, dan biasanya burung ini lebih banyak dipelihara untuk dijadikan sebagai burung masteran.

Agar bisa gacor, pilihlah Prenjak Lumut yang berjenis kelamin jantan, karena hanya burung jantanlah yang rajin berkicau dan memiliki beberapa variasi kicauan, sedangkan Prenjak Lumut betina suara kicauannya cenderung monoton.

Ciri-ciri Prenjak Lumut jantan:

• Bulu ekor menyatu dan memiliki 2 bulu ekor yang lebih panjang dari bulu ekor yang lainnya (bulu lancur).

• Bulu pada bagian dadanya berwarna kehitaman (semu hitam).

• Warna bulu kepalanya lebih cerah.

• Postur tubuh panjang.

• Suara kicauan Prenjak Lumut jantan lebih bervariasi.

Ciri-ciri Prenjak Lumut Betina:

• Bulu ekornya tampak mekar dan lebih pendek, serta tidak memiliki bulu lancur.

• Warna bulu pada bagian dada putih polos tanpa semburat warna hitam.

• Warna merah pada bulu kepalanya tampak pudar (kusam).

• Postur tubuh lebih pendek dan terlihat bulat (buntet).

• Suara Prenjak Lumut betina cenderung monoton.

Cara merawat Prenjak Lumut bakalan, pada dasarnya sama dengan cara merawat burung kicau bahan/bakalan lainnya. Berikut ini adalah perawatan Prenjak Lumut bakalan agar bisa bertahan hidup dan cepat bunyi. Tahapan perawatannya sebagai berikut:

Perawatan tahap awal

• Kalau kita mendapatkan Prenjak Lumut dari tangkapan hutan (muda hutan), biasanya burung akan rentan mengalami stres. Untuk itu, kita harus membuatnya agar merasa nyaman dan tenang dulu agar burung tidak stres.

• Pada hari pertama jangan langsung dimandikan, karena bisa menyebabkan burung kaget dan ngedrop yang bisa menyebabkan burung menjadi sakit dan bisa berujung pada kematian.

• Jangan langsung digantang di tempat yang ramai dulu, karena bisa menyebabkan burung ketakutan dan stres.

Pakan

Di alam bebas, Prenjak Lumut biasa memakan ulat-ulat kecil, serangga-serangga kecil, laba-laba, dan binatang-biatang kecil lainnya.

Kalau kita memelihara Prenjak Lumut bahan/bakalan yang belum ngevoer, maka kita harus melatihnya untuk makan voer terlebih dulu agar memudahkan kita dalam perawatan hariannya.

Cara melatih Prenjak Lumut untuk ngevoer:

• Campurkan voer halus dan kroto dengan porsi voer lebih banyak daripada kroto, bisa juga menggunakan ulat hongkong (UH) yang dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan voer halus.

• Kurangi porsi kroto/ulat hongkong (UH) dan perbanyak campuran voernya dari hari ke hari sampai Prenjak Lumut mau mengkonsumsi voer polos tanpa campuran kroto/ulat hongkong (UH).

• Cek kotorannya, kalau kotorannya sudah berupa kotoran voer yang berwarna sama dengan warna dari voer yang kita berikan, berarti Prenjak Lumut bahan/bakalan tersebut sudah ngevoer total. Jadi kita sudah bisa memberikan voer saja tanpa perlu kuatir burung akan mati kelaparan. Sedangkan kroto, jangkrik kecil dan ulat hongkong (UH) bisa diberikan sebagai pakan tambahan/Ekstra fooding (EF).

Ekstra fooding (EF) sangat bagus untuk membuat Prenjak Lumut lebih gacor, sedangkan voer dapat mencukupi kebutuhan kalsium, vitamin, dan nutrisi bagi Prenjak Lumut.

Ekstra fooding (EF)

Ekstra fooding (EF) untuk Prenjak Lumut yang bagus untuk Prenjak Lumut agar rajin bunyi dan gacor adalah: kroto, jangkrik dan ulat hongkong (UH).

• Berikan jangkrik kecil yang sudah dipotong kaki-kakinya dengan porsi 3-3 pagi-sore.

• Berikan ulat hongkong (UH) 7-7 pagi-sore, sebaiknya berikan ulat hongkong (UH) yang masih berwarna putih (baru berganti kulit).

• Kroto bisa diberikan 1-2x seminggu dengan porsi satu sendok makan.

Penjemuran

Untuk tahap awal, jemur Prenjak Lumut selama 1 jam, setelah berlangsung selama satu minggu, durasi penjemuran bisa ditambah menjadi 2 jam. Sinar Matahari yang bagus untuk menjemur burung adalah pada jam 07.00-10.00 pagi. 

Mandi

Setelah satu minggu kita pelihara, Prenjak Lumut bahan/bakalan tersebut bisa mulai dimandikan dengan disemprot halus dengan menggunakan sprayer dan berikan cepuk besar di dasar kandangnya untuk memancing Prenjak Lumut agar mandi sendiri. Kalau sudah terbiasa, burung akan mandi sendiri didalam cepuk mandinya.

Selain tips-tips di atas, yang paling penting dalam merawat Prenjak Lumut bahan/bakalan dan burung kicau lainnya adalah ketelatenan, kesabaran, dan konsistensi dalam merawatnya agar mendapatkan hasil yang di inginkan.

Kebersihan kandang

• Kebersihan kandang juga harus diperhatikan agar Prenjak Lumut merasa nyaman dan terhindar dari berbagai penyakit.

• Bersihkan kandangnya setiap hari, termasuk tempat pakan dan tempat minumnya agar selalu bersih dan terbebas dari kuman dan bakteri yang dapat mengganggu kesehatan burung.

Baca juga:

Perbedaan Prenjak Tamu dan Prenjak Lumut

Perbedaan Prenjak kepala merah/Prenjak tamu jantan dan betina

Perawatan yang tepat untuk Prenjak kepala merah/Prenjak tamu bakalan agar cepat bunyi

Ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Prenjak Lumut bakalan agar bertahan hidup dan cepat bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Prenjak, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Prenjak Lumut
400

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Order Detail

Semua penggemar Murai Batu (MB) pasti tidak menginginkan Murai Batu miliknya bersuara monoton (ngeban) dan tidak ada variasi isian yang dikeluarkan.

Padahal, variasi kicauan/materi lagu juga menjadi salah satu unsur penting ketika Murai Batu (MB) dilombakan. Materi lagu menjadi salah satu kriteria penilaian juri untuk menentukan Murai Batu mana yang layak untuk menjadi juara.

Ada beberapa penyebab kenapa Murai Batu (MB) bersuara ngeban/monoton ketika dilombakan, antara lain:

• Kurangnya pemasteran yang menyebabkan Murai Batu (MB) tidak banyak memiliki materi isian, sehingga ketika dilombakan Murai Batu kehabisan materi. Jadi, pemasteran wajib dilakukan untuk Murai Batu lomba untuk memperkaya materi lagunya, karena percuma tampil ngotot bongkar isian tapi tidak banyak variasi yang dimiliknya.

• Mental Murai Batu (MB) yang belum siap untuk dibawa ke arena lomba, sehingga Murai Batu tidak memiliki keberanian untuk tampil menyerang dan bongkar isian. Yang terjadi, Murai Batu hanya akan bertahan saja dengan suara monoton (ngeban).

Kadang kita sering memaksakan Murai Batu (MB) untuk mencoba keberuntungan di arena lomba walaupun dari segi mental dan materi lagunya masih perlu banyak di latih. Maka yang terjadi, jangankan menjadi juara, justru efek negatif yang akan terjadi pada Murai Batu tersebut.

Tapi bukan berarti Murai Batu (MB) yang bersuara monoton (ngeban), tidak memiliki potensi untuk menjadi juara. Dengan perawatan yang tepat, Murai Batu (MB) yang tadinya bersuara monoton (ngeban) juga dapat tampil ngotot bongkar isian, dan bahkan juga bisa berprestasi.

Berikut ini adalah perawatan harian dan lomba agar Murai Batu (MB) bisa tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan.

Perawatan harian untuk Murai Batu (MB) agar bongkar isian:

• Embunkan Murai Batu (MB) mulai jam 05.00 pagi. Berikan jangkrik 5 ekor (potong semua kaki-kakinya).

• Jam 07.00 masukkan Murai Batu (MB) kedalam kandang umbaran untuk berolah raga sekalian dijemur.

• Pada saat dijemur dikandang umbaran, sebaiknya voer dan air minumnya tidak diberikan agar Murai Batu (MB) memiliki ketahanan fisik yang bagus terhadap rasa lapar dan haus, serta untuk membiasakannya tidak makan dan minum ketika digantang.

• Jam 10.00 Murai Batu (MB) dikeluarkan dari kandang umbaran dan masukkan kembali kedalam kandang harian untuk di angin-anginkan selama 30 menit.

• Setelah di angin-anginkan, mandikan Murai Batu (MB) di bak keramba, dan biarkan mandi sampai puas.

• Setelah selesai mandi, angin-anginkan lagi untuk mengeringkan bulu-bulunya.

• Berikan Kroto segar yang sudah dibersihkan dari semut-semutnya dengan porsi dua sendok makan.

• Jam 11.00-16.00 Murai Batu (MB) dikerodong dan letakkan di tempat yang tenang bersama dengan burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kapas tembak, Kenari, Lovebird, dan lainnya untuk memperkaya materi isiannya. Bisa juga dimaster dengan menggunakan suara dari Mp3 player.

• Jam 16.00 kembali buka kerodong untuk di angin-anginkan, dan berikan jangkrik sebanyak 5 ekor.

• Jam 17.30 Murai Batu (MB) kembali dikerodong untuk istirahat sampai pagi.

Perawatan Murai Batu (MB) menjelang lomba:

• Mulai H-3 menjelang lomba, porsi jangkrik diberikan sekenyangnya (tanpa batas).

• Berikan vitamin khusus burung kicau yang diteteskan pada air minumnya sesuai dengan takaran yang ada pada kemasannya setelah Murai Batu (MB) selesai dijemur.

• Pada H-2 Murai Batu (MB) sudah tidak dijemur di kandang umbaran lagi. Penjemuran dilakukan di kandang harian.

• Pada H-1 Murai Batu (MB) dipindahkan ke dalam kandang lomba kemudian dikerodong (full kerodong).

• Tempatkan Murai Batu (MB) ditempat yang tenang dan jangan sampai mendengar suara Murai Batu (MB) lain agar tidak terpancing untuk bertarung.

• Pemberian porsi jangkrik masih sama dengan H-2, tetap diberikan sekenyangnya (tanpa batas).

• Pada Hari H lomba, pagi harinya berikan jangkrik sebanyak 5 ekor lalu dimandikan di bak keramba sebelum berangkat ke lapangan.

• Setelah selesai mandi, Murai Batu (MB) di angin-anginkan dan dijemur sebentar sambil diberikan kroto segar dengan porsi sama dengan porsi hariannya.

• Sesampainya dilapangan, berikan Murai Batu (MB) jangkrik sebanyak 5 ekor lagi dan ditambah dengan ulat bambu (cilung) dengan porsi 1 ekor, atau bisa juga diberikan ulat daun pisang yang sudah dibersihkan dari serbuk-serbuk putihnya sebanyak 1 ekor.

• Berikan vitamin penggacor burung yang diteteskan pada air minumnya dengan takaran sesuai yang tertera pada kemasannya.

Baca juga:

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Demikian sedikit informasi tentang tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)
400

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Order Detail

Murai Batu (MB) adalah burung tipe fighter/petarung yang sangat agresif dan mudah emosi serta tidak memiliki toleransi terhadap keberadaan Murai Batu lain disekitarnya.

Jika Murai Batu (MB) melihat keberadaan burung sejenis disekitarnya, pasti akan langsung bereaksi dengan berkicau untuk mengusir keberadaan Murai Batu lain yang memasuki wilayah teritorialnya tersebut sebelum melakukan pertarungan secara fisik.

Karena itu, jika kita memelihara lebih dari satu ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak timbul masalah pada Murai Batu yang kita rawat tersebut.

Yang harus kita perhatikan bukan hanya pada perawatan hariannya saja seperti pemberian pakan, mandi, jemur, umbaran, dan pemasteran.

Faktor-faktor lainnya juga dapat mempengaruhi performa dari Murai Batu (MB) tanpa kita sadari, terutama untuk Murai Batu yang dipelihara bersama dengan Murai Batu lainnya dalam satu rumah, karena jika salah dalam penempatannya maka akan berakibat pada rusaknya mental fighter dari Murai Batu tersebut.

Jika kita memutuskan untuk memelihara Murai Batu (MB) lebih dari satu ekor yang dirawat serumah, maka ada hal-hal penting yang harus dijaga untuk menghindari dampak buruk yang akan ditimbulkan. Misalnya, jangan pernah menempatkan Murai Batu yang masih berusia muda (trotol) berdampingan dengan Murai Batu yang sudah dewasa, karena hal itu dapat menyebabkan stress dan rusaknya mental dari Murai Batu muda (trotol) tersebut, karena setiap hari merasa selalu tertekan/terintimidasi dengan keberadaan Murai Batu dewasa didekatnya.

Selain itu, apabila Murai Batu (MB) muda (trotol) tersebut sedang dalam masa mabung/ngurak, maka kemungkinan besar proses mabungnya tidak akan berjalan dengan sempurna karena selalu tertekan dan tidak bisa beristirahat dengan tenang.

Masalah penempatan kandang tersebut mungkin terkesan sepele, tapi tanpa kita sadari pengaruhnya begitu besar pada perkembangan mental dari MB-MB yang kita rawat.

Karena Murai Batu (MB) adalah jenis burung fighter/petarung yang sangat agresif dan mudah terpancing emosinya jika melihat keberadaan Murai Batu lain disekitarnya, tentu perlakuannya juga berbeda dengan jika kita memelihara burung kicau jenis lain yang non fighter.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita memelihara Murai Batu (MB) lebih dari satu dalam satu rumah:

Wajib dikerodong

Penggunaan kerodong sangat penting untuk meminimalisir interaksi antar Murai Batu (MB) peliharaan kita dan mencegah timbulnya pertarungan beradu suara antara sesama Murai Batu milik kita yang hanya akan menguras energi/staminanya.

Murai Batu (MB) adalah jenis burung fighter/petarung yang sangat agresif dan mudah tersulut emosinya jika bertemu dengan Murai Batu lainnya. Maka dari itu, wajib untuk mengatur posisi penempatannya untuk menghindari pertarungan antara sesama Murai Batu peliharaan kita yang hanya akan membuang-buang tenaga sebelum dilombakan.

Lebih fatal lagi, karena hal itu bisa menyebabkan salah satu dari MB-MB tersebut mengalami down mental karena tidak kuat menghadapi intimidasi/tekanan dari Murai Batu lainnya yang lebih dominan.

Penempatan

Demikian juga ketika kita melakukan perawatan harian seperti mandi dan jemur, karena pada saat melakukan perawatan harian tersebut, tentunya Murai Batu (MB) dalam keadaan terbuka (tidak dikerodong).

Karena itu, sebisa mungkin kita harus menjauhkan jarak antara Murai Batu (MB) yang satu dengan Murai Batu yang lain agar tidak terjadi pertarungan antara sesama Murai Batu milik kita. Kalau tempatnya tidak memungkinkan, lakukan perawatan secara bergantian khususnya untuk proses pemandian.

Untuk penjemuran bisa ditempatkan berjauhan, misalnya satu didepan rumah dan yang lainnya dibelakang rumah. Tapi kalau tempatnya tidak memungkinkan, cukup diberikan jarak beberapa meter dengan diberikan sekat agar tidak saling melihat.

Jika kita menempatkan Murai Batu (MB) yang satu dengan Murai Batu lainnya dengan jarak yang dekat tanpa pembatas, pada saat dijemur atau pada saat digantang diteras/halaman rumah, hal itu akan menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi MB-MB tersebut, karena setiap hari berdampingan dengan burung sejenis yang sejatinya adalah musuhnya.

Murai Batu (MB) akan sulit medapatkan ketenangan karena nyaris tidak pernah bisa beristirahat dengan tenang. Lama-kelamaan Murai Batu tersebut akan merasa terbiasa dengan keberadaan Murai Batu lain didekatnya dan tidak akan bersikap agresif lagi.

Akibatnya, Murai Batu (MB) tersebut tidak akan tampil ngotot lagi ketika dilombakan, karena pada saat dirumah sudah terbiasa melihat dan berdampingan dengan sesama Murai Batu yang sudah tidak di anggap sebagai musuh lagi, karena tidak di anggap sebagai ancaman lagi.

Karena itulah, sebisa mungkin tempatkan kandang Murai Batu (MB) pada ruangan yang berbeda dan jaraknya jangan berdekatan. Dan kalau tempatnya tidak memungkinkan, maka pengerodongan sangat diperlukan untuk meminimalisir interaksi antar Murai Batu, kalau perlu dikerodong dobel agar MB-MB tersebut tidak bunyi dan saling menyerang.

Baca juga:

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan lidah buaya

Demikian sedikit informasi tentang tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Penjemuran beberapa ekor Murai Batu (MB)
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan panduan dan inspirasi Kicau Mania - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger