Latest Products
400

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Order Detail

Cucak Ijo (CI) Banyuwangi adalah Cucak Ijo yang paling terkenal dan paling banyak diminati oleh para penggemar Cucak Ijo. Hal itu dikarenakan kualitasnya yang memang di atas rata-rata Cucak Ijo dari daerah lain.

Kehebatan Cucak Ijo (CI) Banyuwangi bukanlah isapan jempol belaka, karena kualitasnya sudah terbukti dengan banyaknya Cucak Ijo asal Banyuwangi yang menjadi jawara di arena lomba burung kicau tingkat Nasional.

Dengan banyaknya Cucak Ijo (CI) Banyuwangi yang berprestasi dalam lomba tingkat Nasional, membuat pamornya semakin bersinar dan banyak diminati oleh para pemain Cucak Ijo. Hal itu membuat harga jual Cucak Ijo Banyuwangi menjadi lebih tinggi karena banyaknya permintaan dan kurangnya stok di pasaran.

Permintaan pasar yang begitu besar dan terbatasnya stok, menjadi peluang bisnis bagi para oknum pedagang nakal dengan menjual Cucak Ijo (CI) dari daerah lain dengan menyebutnya sebagai Cucak Ijo Banyuwangi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, karena Cucak Ijo Banyuwangi memang paling laku dipasaran dan harga jualnya juga paling mahal dari Cucak Ijo dari daerah lain.

Maka penting untuk mengetahui ciri-ciri Cucak Ijo (CI) Banyuwangi terlebih dulu agar tidak tertipu ketika kita berniat membelinya, karena saat ini stok Cucak Ijo asli dari wilayah Banyuwangi sudah sangat langka, dan kalaupun ada harganya juga sudah sangat mahal walaupun masih bahan tangkapan hutan.

Berikut ini adalah ciri-ciri Cucak Ijo (CI) Banyuwangi yang asli:

• Postur tubuh Cucak Ijo (CI) Banyuwangi relatif lebih besar dan panjang jika dibandingkan dengan Cucak Ijo dari daerah lain.

• Jika diperhatikan, bentuk tubuh Cucak Ijo (CI) Banyuwangi terlihat melengkung (bongkok udang), berbeda dengan Cucak Ijo dari daerah lain yang postur tubuhnya tampak lebih pendek dan lurus.

• Warna bulu Cucak Ijo (CI) Banyuwangi terlihat hijau cerah dan matang, tidak kekuning-kuningan seperti Cucak Ijo dari Kalimantan.

• Ekor Cucak Ijo (CI) Banyuwangi cenderung lebih panjang dan lebih lentur jika dibandingkan dengan Cucak Ijo dari daerah lain yang terkesan pendek dan kaku.

• Kaki Cucak Ijo (CI) Banyuwangi terlihat lebih besar dan kokoh, dan jika sudah berumur sisik kakinya terlihat lebih kering dan kasar.

• Bentuk kepala Cucak Ijo (CI) Banyuwangi cenderung besar tapi proporsional dengan leher jenjang serta bentuk paruh panjang dan tebal.

• Ketika berkicau, jambul Cucak Ijo (CI) Banyuwangi tampak lebih njegrik/berdiri penuh dengan warna ster biru menyala pada kedua sisi sayapnya tampak begitu jelas pada saat ngentrok.

• Pada saat sendiri, suara kicauan Cucak Ijo (CI) Banyuwangi cenderung monoton, tapi ketika tarung atau berada di arena lomba, Cucak Ijo Banyuwangi akan terlihat begitu garang dengan gaya trokbul dan materi lagu yang mewah penuh variasi, serta dibawakan dengan ngotot dan full power.

Kelebihan yang paling menonjol dari Cucak Ijo (CI) Banyuwangi adalah pada mental fighternya yang lebih tangguh dari rata-rata Cucak Ijo dari daerah lain.

Baca juga:

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa, Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Perawatan khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor dan ngentrok

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Ijo (CI) Banyuwangi
400

Manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet

Order Detail

Cendet/Pentet adalah salah satu jenis burung yang sangat menyukai cuaca panas, karena kebiasaan hidupnya yang sering berada dilahan-lahan terbuka yang tidak terlindung oleh pepohonan untuk berburu dan mencari makan.

Burung predator ini mencari makan dengan cara berburu binatang-binatang kecil yang berkeliaran disekitar wilayah teritorialnya. Cendet/Pentet juga akan bersikap agresif terhadap keberadaan Cendet/Pentet lain yang memasuki wilayah teritorialnya.

Tapi ketika sudah dipelihara didalam kandang, sering kali Cendet/Pentet justru menunjukkan perilaku negatif yang berbanding terbalik dengan karakternya di alam bebas. Banyak sekali kasus dimana Cendet/Pentet menjadi miyik/mbayi, salto, mbagong, macet bunyi dan berperilaku negatif lainnya setelah dipelihara didalam kandang.

Hal itu disebabkan karena kurang tepatnya perawatan yang kita berikan setiap harinya, sehingga Cendet/Pentet menjadi kehilangan jati dirinya sebagai burung predator yang ganas dan agresif. Untuk mengatasi perilaku negatif pada Cendet/Pentet bisa dibaca pada artikel dibawah ini:

Cara ampuh mengatasi Cendet manja/miyik/mbayi

Dan ada satu terapi yang bisa dilakukan untuk mengembalikan mental fighter Cendet/Pentet agar kembali menjadi bringas, yaitu dengan cara terapi sauna.

Terapi sauna sebetulnya adalah sebuah terapi untuk membuat efek panas namun lembab didalam kandang yang tertutup kerodong, fungsinya untuk membuka pori-pori bulu sehingga dapat membantu burung yang susah mabung agar proses mabungnya bisa berjalan normal.

Tapi pada prakteknya, ternyata terapi sauna tidak hanya bermanfaat untuk membantu proses perontokan bulu-bulu burung yang mengalami susah mabung, tapi juga bermanfaat untuk meningkatkan mental fighter Cendet/Pentet agar kembali garang ketika dilombakan.

Jika kita lihat habitat aslinya, Cendet/Pentet terbiasa berada dibawah terik Matahari selama seharian, karena kebiasaan hidupnya memang sering berada di lahan-lahan terbuka yang tidak terlindung pepohonan yang rindang. Itu artinya, Cendet/Pentet menyukai cuaca panas untuk menyetabilkan suhu tubuhnya.

Maka ketika kita pelihara didalam kandang, seharusnya kebiasaan Cendet/Pentet berjemur dibawah terik Matahari dalam waktu yang lama tersebut tetap kita teruskan agar Cendet/Pentet tetap memiliki karakter seperti pada saat masih dihabitat aslinya sebagai burung predator yang ganas dan agresif.

Tapi terkadang karena keterbatasan waktulah yang menjadi kendala kita sehingga tidak sempat untuk menjemur Cendet/Pentet dengan durasi waktu yang lama. Dan hal itulah yang menyebabkan Cendet/Pentet lama-kelamaan menjadi berperilaku negatif dan kehilangan jati dirinya sebagai burung predator yang ganas dan agresif, karena suhu tubuhnya yang tidak pernah mencapai titik ideal selama dipelihara dalam kandang.

Keterbatasan waktu kita untuk menjemur Cendet/Pentet dengan durasi waktu yang lama, bisa kita siasati dengan terapi sauna, yaitu menjemur Cendet/Pentet dalam kondisi kandang dikerodong. Jadi, kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk menjemur Cendet/Pentet terlalu lama, karena panas yang dihasilkan dari proses terapi sauna bisa mencapai dua kali lipat dari penjemuran biasa tanpa dikerodong.

Manfaat terapi sauna adalah untuk meningkatkan suhu tubuh Cendet/Pentet secara signifikan dan dalam waktu yang singkat dengan tujuan agar emosinya menjadi lebih tinggi sehingga Cendet/Pentet akan menjadi lebih bringas ketika dilombakan.

Selain itu, manfaat lain dari terapi sauna adalah untuk melatih stamina dan nafas Cendet/Pentet agar durasi kerjanya lebih lama dengan performa yang maksimal.

Tata cara untuk melakukan terapi sauna:

Untuk Cendet/Pentet yang susah mabung

• Cendet/Pentet dimandikan terlebih dulu sampai basah kuyup, kemudian dalam kondisi masih basah Cendet/Pentet dikerodong dan dijemur ditempat yang tetkena sinar Matahari langsung. Lakukan terapi sauna dari jam 10.00-12.00 siang.

• Selama dalam proses terapi sauna, kerodong disemprot dengan air dari luar setiap 15 menit sekali.

• Sediakan air minum yang cukup agar Cendet/Pentet tidak dehidrasi. Voer tidak perlu diberikan, tapi cukup diberikan Ekstra fooding (EF) berupa jangkrik dengan porsi sekenyangnya. Sediakan saja jangkrik dalam jumlah yang banyak didalam cepuknya selama proses terapi sauna kita lakukan.

• Untuk tahap awal, sebaiknya resleting kerodong tetap dibuka, dan setelah Cendet/Pentet terbiasa diterapi sauna, resleting kerodongnya bisa ditutup penuh agar suhu panas didalam kandang bisa lebih maksimal.

Untuk Cendet/Pentet yang kurang fighter

• Jika tujuan dari terapi sauna adalah untuk meningkatkan mental fighter Cendet/Pentet, maka burung tidak usah dimandikan karena tujuannya adalah untuk menaikkan suhu tubuh Cendet/Pentet agar berada pada tingkat yang ideal, sehingga emosinya juga akan meningkat.

Lakukan terapi sauna burung kering kerodong kering tersebut seminggu 2-3 kali dengan durasi penjemuran selama 1-2 jam tergantung katahanan dari Cendet/Pentet.

• Kerodong juga tidak perlu disemprot dengan air agar suhu panas didalam kandang bisa lebih maksimal. Penjemuran dengan cara dikerodong tersebut sangat efektif untuk meningkatkan suhu tubuh Cendet/Pentet karena suhu didalam kandang yang dikerodong dan dijemur pada terik Matahari, panasnya bisa sampai dua kali lipat dari penjemuran biasa tanpa dikerodong.

• Dengan cara ini, Cendet/Pentet akan kembali menjadi bringas karena emosinya menjadi tinggi kembali setelah diterapi sauna. Tapi ingat, pada saat melakukan terapi sauna, Cendet/Pentet harus sering dikontrol agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Karena terapi sauna tergolong terapi yang sangat ekstrim dan berbahaya, maka harus dilakukan dengan hati-hati. Karena jika salah, bukan manfaat positif yang kita dapat tapi justru akan berakibat fatal pada Cendet/Pentet gacoan kita.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Cendet/Pentet lomba

Perawatan ekstrim untuk Kacer petarung

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Demikian sedikit informasi tentang manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet. Untuk informasi lain seputar burung Cendet/Pentet bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Terapi sauna untuk Cendet/Pentet
400

Ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa, Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia

Order Detail

Jalak Suren adalah salah satu jenis burung kicauan yang cukup populer di Indonesia, burung ini banyak dipelihara karena karakternya yang sangat cerewet dengan suara yang nyaring dan lebih bervariasi jika dibandingkan dengan jenis burung Jalak lainnya.

Ada beberapa jenis Jalak Suren yang diminati dan banyak dipelihara oleh para penggemar burung kicau, antara lain Jalak Suren Jawa (Lokal), Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia.

Dari ketiga jenis Jalak Suren tersebut, yang paling umum dipelihara adalah Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Kalimantan (Seberang).

Tapi yang paling laku dipasaran dan paling diminati oleh para Kicau Mania adalah Jalak Suren Jawa (Lokal), karena hampir semua Jalak Suren Jawa (Lokal) dihasilkan dari penangkaran sehingga karakternya lebih jinak dan lebih mudah dibentuk sesuai keinginan.

Suara kicauan Jalak Suren Jawa (Lokal) adalah suara isian yang dipelajari selama dipelihara, jadi suara isiannya bisa kita tentukan sesuai keinginan kita jika dipelihara dari kecil/anakan.

Jalak Suren Jawa (Lokal) tidak memiliki suara asli/suara hutan lagi karena dilahirkan dan dibesarkan dilingkungan Manusia, jadi agar suara kicauannya lebih variatif harus dimaster dari kecil/anakan secara konsisten dengan suara-suara masteran yang sesuai.

Sedangkan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) rata-rata adalah burung liar hasil tangkapan dari hutan, sehingga karakternya sangat giras dan sulit untuk jinak.

Suara kicauan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) adalah murni suara asli/suara hutan dengan type suara ngeroll berulang-ulang dan cenderung monoton, berbeda dengan suara Jalak Suren Jawa (Lokal) yang lebih bervariasi tergantung dari isiannya.

Jika dilihat dari penampilan fisiknya, antara Jalak Suren Jawa (Lokal) dengan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) terlihat sangat mirip. Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya hanya terletak pada warna bulu dibagian atas kepala/jambul dan warna pada paruhnya saja.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Jawa (Lokal):

• Bulu pada bagian atas kepala/jambulnya berwarna hitam mengkilap/klimis.

• Paruh Jalak Suren Jawa (Lokal) lebih pendek dengan warna paruh pada burung dewasa keseluruhannya berwarna putih gading, sedangkan untuk burung yang masih muda berwarna putih dengan semburat kehitaman.

• Postur tubuh Jalak Suren Jawa (Lokal) relatif lebih kecil dan ramping.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Kalimantan (Seberang):

• Bulu pada bagian atas kepala/jambulnya berwarna putih dengan corak garis-garis rapat.

• Paruh Jalak Suren Kalimantan (Seberang) lebih panjang dengan warna pada bagian pangkal paruhnya orange kemerahan dan dari tengah sampai ujung paruhnya berwarna putih gading.

• Postur tubuh Jalak Suren Kalimantan (Seberang) relatif lebih besar dari Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Malaysia.

Warna pada bagian paruh tersebut merupakan ciri khas yang tidak bisa dikelabuhi atau dipalsukan, dan ciri tersebut dapat menjadi pedoman bagi para calon pembeli agar tidak tertipu.

Sebab banyak kasus dimana Jalak Suren Kalimantan (Seberang) disemir pada bagian atas kepalanya dengan warna hitam untuk mengelabuhi pembeli dengan menyebutnya sebagai Jalak Suren Jawa (Lokal) untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena harga Jalak Suren Jawa (Lokal) memang jauh lebih mahal dari Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Malaysia:

• Bulu dibagian atas kepala/jambulnya berwarna hitam mengkilap/klimis mirip dengan Jalak Suren Jawa (Lokal).

• Pada bagian pangkal paruhnya berwarna orange kemerahan mirip Jalak Suren Kalimantan.

• Postur tubuh Jalak Suren Malaysia hampir sama dengan Jalak Suren Jawa (Lokal) tapi cenderung bulat/buntet.

Karakter Jalak Suren Malaysia hampir sama dengan Jalak Suren Kalimantan, baik dari segi suara maupun tingkah lakunya yang liar karena rata-rata Jalak Suren Malaysia juga berasal dari tangkapan hutan.

Tapi jika bicara soal kualitas suara, sebetulnya type suara dari Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia yang ngeroll dengan suara asli/suara hutan yang khas lebih istimewa dibandingkan dengan suara dari Jalak Suren Jawa (Lokal) yang lebih dominan suara isian.

Suara asli/suara alas itulah yang tidak dimiliki oleh Jalak Suren Jawa (Lokal). Jadi, semua jenis Jalak Suren tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan semua kembali pada selera penikmatnya, tapi kalau bicara soal trend pasar, Jalak Suren Jawa (Lokal) tetap yang paling banyak diminati.

Baca juga:

Tips perawatan Jalak Suren Jawa (Lokal) agar cepat gacor

Perbedaan fisik Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Ciri-ciri perbedaan Cucak jenggot dan Kapas tembak

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Kalimantan (Seberang). Untuk informasi lain seputar burung Jalak bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak Suren Jawa, Kalimantan dan Malaysia
400

Ciri-ciri Murai Batu (MB) asli Bahorok

Order Detail

Murai Batu (MB) Bahorok dikenal memiliki mental yang paling kuat diantara Murai Batu jenis lainnya. Menurut pengamatan dari para pemain Murai Batu, disinyalir Murai Batu dikawasan Taman Nasional Gunung Leuser sudah terbiasa bertemu dan berinteraksi dengan binatang-binatang yang memiliki bentuk fisik mirip Manusia, seperti Orang Utan yang menjadikan mentalnya menjadi terlatih dan mungkin ketika bertemu dengan Manusia, Murai Batu Bahorok sudah tidak merasa asing lagi.

Apakah mental baja Murai Batu Pasaman, Murai Batu Aceh dan Murai Batu Borneo juga terbentuk dari kondisi dan kebiasaan yang sama..?? Hal itu belum bisa dibuktikan secara pasti karena belum ada penelitian khusus mengenai hal itu.

Murai Batu Bahorok sering disebut sebagai Murai Batu Medan Super, hal itu dikarenakan karakteristik fisik dari Murai Batu Bahorok yang sangat menawan dan enak dilihat dari segala sisi. 

Secara umum, ciri-ciri Murai Batu (MB) Bahorok, antara lain:

• Memiliki penampilan yang sangar dan terkesan bringas dengan bentuk kepala papak/ceper dan besar namun proporsional yang ditunjang dengan leher jenjang dan besar. Namun ada juga beberapa individu Murai Batu Bahorok yang memiliki bentuk kepala bulat.

• Mata besar melotot dengan sorot tajam seolah mengintimidasi.

• Postur tubuh besar dan panjang dengan dada yang lebar dan bidang sehingga terkesan kekar dan atletis.

• Ekor panjang dengan ukuran minimal 17 cm dengan bulu yang tebal serta daun ekor lebar. Secara umum bentuk ekornya normal seperti Murai Batu lainnya, tapi pada wilayah tertentu ada yang bentuk ekornya melengkung kebawah dan di wilayah lainnya ada yang bentuknya melengkung keatas.

• Warna bulu leher dan punggung hitam mengkilap kebiruan (samber lilin) jika terkena sinar Matahari.

• Bulu dada sampai bagian perut berwarna dominan coklat gelap dan ada juga yang berwarna coklat terang.

• Warna kaki tidak ada ciri khusus, karena ada yang warna kakinya merah muda, ada yang merah gelap, ada yang semu kehitaman dan yang paling jarang adalah yang memiliki warna kaki hitam pekat.

Jadi jika dikatakan Murai Batu Bahorok identik berkaki hitam dan berekor lengkung itu juga tidak bisa dikatakan benar 100%. Jadi ciri-ciri fisik Murai Batu Bahorok di atas, merupakan informasi yang bisa dijadikan referensi umum tapi tidak bisa dijadikan standar atau patokan mutlak untuk semua individu Murai Batu Bahorok.

Murai Batu Bahorok rata-rata memiliki vokal yang besar (ngebass) dengan volume yang keras tapi enak didengar. Ini bisa kita perhatikan pada saat Murai Batu Bahorok mengeluarkan materi suara alamnya seperti suara tembakan air terjun yang panjang dan terkesan bergulung (ngeroll).

Kombinasi antara suara alam yang ngebass dengan suara-suara hutan yang nyaring melengking begitu indah dan haronis, ditambah dengan penampilan fisik yang begitu gagah dan elegant serta ditunjang dengan mental fighter yang tangguh, menjadikan Murai Batu Bahorok pantas menyandang predikat sebagai burung kicau terbaik di Indonesia.

Baca juga:

Silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Murai Batu (MB) asli Bahorok. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu Bahorok
400

Perbedaan fisik Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau

Order Detail

Popularitas Tledekan Gunung/Sulingan Gunung saat ini mulai kembali beranjak naik, banyak penggemar burung kicau yang mencari burung fighter ini untuk dipelihara sebagai klangenan dirumah untuk menambah koleksi burung kicaunya.

Tapi dengan semakin banyaknya peminat Tledekan Gunung saat ini, membuat harga burung ini juga semakin naik, apalagi harga untuk Tledekan Gunung yang sudah jadi (gacor), harganya bisa sangat mahal.

Hal itu menjadi peluang bisnis bagi para pedagang burung untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan mendatangkan stok Tledekan Gunung sebanyak-banyaknya karena sedang diminati konsumen.

Sayangnya, peluang tersebut juga dimanfaatkan oleh para oknum pedagang nakal dengan menjual Tledekan Bakau yang dikatakan sebagai Tledekan Gunung. Hal itu dikarenakan sulitnya mencari pasokan Tledekan Gunung/Sulingan gunung bakalan muda hutan karena populasinya yang sudah sangat langka di alam nebas, dan kalaupun ada harganya juga lebih mahal dibanding dengan harga Tledekan Bakau dari Kalimantan.

Populasi Tledekan Gunung lokal di alam bebas memang sudah tinggal sedikit dan hampir punah, sehingga susah untuk untuk mendapatkannya. Sedangkan populasi Tledekan Bakau dari Kalimantan masih cukup banyak dan bisa memenuhi permintaan pasar dalam jumlah besar.

Dengan harga yang lebih murah dari Tledekan Gunung lokal, tentunya keuntungan yang diperoleh pedangang akan lebih besar.

Secara fisik, antara Tledekan Gunung/Sulingan Gunung dan Tledekan Bakau/Sulingan Bakau memang sangat mirip, dan bagi kita yang masih awam tentang burung kicau, tentunya akan sulit untuk membedakan keduanya.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri perbedaan Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau yang bisa dijadikan panduan sebelum kita memutuskan untuk membelinya.

Ciri-ciri Tledekan Gunung:

• Pada Tledekan Gunung jantan, bulu dibagian atas tubuhnya (punggung) berwarna biru tua. Sedangkan warna bulu dibagian sekitar mata, muka bagian depan dan bercak pada dagu berwarna hitam.

• Dahi dan alisnya terlihat pendek dengan warna bulu biru muda/biru cerah. Sedangkan pada bagian tenggorokan, dada, dan sisi tubuhnya berwarna jingga serta bagian perut bawah berwarna keputih-putihan.

• Tledekan Gunung/Sulingan Gunung betina memiliki warna bulu yang sama sekali berbeda dari Tledekan Gunung/Sulingan Gunung jantan. Bulu tubuh bagian atas berwarna coklat dengan lingkar mata berwarna kuning, sedangkan warna bulu pada bagian bawah tubuhnya mirip dengan burung jantan, tapi warnanya lebih pucat/pudar.

Tledekan Gunung/Sulingan Gunung dikenal memiliki memiliki mental yang bagus dan lebih mudah gacor. Suara kicauannya sangat nyaring dengan banyak variasi isian.

Selain itu, Tledekan Gunung/Sulingan Gunung juga lebih cepat ngeplong dan ngeroll dengan ciri khas nyekleknya, asalkan mendapatkan perawatan yang tepat.

Ciri-ciri Tledekan Bakau:

Tledekan Bakau/Sulingan Bakau yang terkadang disebut juga sebagai Tledekan Gunung sebrang, sekilas memang sangat mirip dengan Tledekan Gunung/Sulingan Gunung lokal.

Pada Tledekan Bakau jantan, perbedaannya terletak pada warna bulu dibagian dahi yang tidak biru muda, warna dagunya lebih hitam, serta warna bulu pada tubuh bagian bawahnya keseluruhan berwarna merah bata sampai ke bagian perut.

Untuk Tledekan Bakau betina penampilan fisiknya sangat mirip dengan burung jantan, bahkan lebih mirip dengan Tledekan Gunung jantan.

Untuk membedakan jenis kelamin Tledekan Bakau, kita bisa memperhatikan warna birunya. Tledekan Bakau betina warna birunya terlihat lebih pucat/pudar, dengan ciri khas pada paruh bagian atas terdapat bercak putih yang membentuk huruf V serta dagunya berwarna agak kekuningan.

Tledekan Bakau, termasuk burung yang paling susah berkicau, kalaupun berkicau lebih banyak ngeriwik daripada ngeplongnya, tetapi jika burung sudah mapan dan keluar suaranya, burung ini berpotensi menjadi sangat gacor. Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, Tledekan Bakau juga bisa berkicau dengan suara ngeplong dan juga ngeroll.

Baca juga:

Tips perawatan Tledekan Gunung agar cepat gacor

Perbedaan Tledekan Gunung jantan dan betina

Cara merawat Tledekan Gunung bahan/bakalan agar bertahan hidup dan rajin bunyi

Ciri-ciri perbedaan Cucak jenggot dan Kapas tembak

Demikian sedikit informasi tentang perbedaan fisik Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau. Untuk informasi lain seputar Tledekan Gunung bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau
400

Tips memilih Murai Batu Borneo yang prospek

Order Detail

Meskipun tidak sepopuler Murai Batu (MB) Sumatera, tetapi Murai Batu Borneo masih tetap memiliki penggemar fanatik yang cukup banyak. Selain harganya yang lebih murah dari Murai Batu Sumatera, secara kualitas sebetulnya Murai Batu Borneo juga tidak kalah bagus jika diberikan perawatan dengan tepat.

Agar Murai Batu Borneo bisa gacor dengan variasi lagu yang bagus dan memiliki mental fighter yang tangguh, harus mendapat perawatan dan pemasteran yang tepat dan konsisten.

Tapi satu hal yang paling penting yang harus diperhatikan sebelum kita merawat Murai Batu Borneo yaitu pemilihan bahan yang prospek agar nantinya bisa membanggakan.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri Murai Batu (MB) Borneo yang prospek:

• Warna bulu

Pilihlah Murai Batu Borneo yang memiliki warna bulu dada coklat muda/coklat terang. Akan lebih baik lagi kalau bisa mendapatkan yang supak (warnanya agak keputihan tapi bukan blorok). Karena Murai Batu Borneo dengan warna-warna bulu dada tersebut rata-rata memiliki karakter fighter tinggi dengan durasi kerja ngedur.

• Warna kaki

Dari beberapa jenis warna kaki Murai Batu Borneo yang ada, sebaiknya pilih warna kaki yang coklat kehitaman (warna tanduk), hitam pekat dan coklat kemerahan. Jangan memilih yang warna kakinya putih kekuningan, karena mental dan daya tarungnya mengecewakan.

• Panjang ekor
Jika tujuannya adalah untuk mengikuti lomba, pilihlah Murai Batu Borneo dengan ekor yang agak pendek, sekitar 10-13 cm, agar kerjanya lebih maksimal.

• Bentuk kepala
Sebaiknya pilihlah Murai Batu Borneo dengan kepala papak/ceper karena biasanya Murai Batu dengan bentuk kepala seperti itu memiliki mental fighter yang tangguh.

• Mata
Pilihlah Murai Batu Borneo yang memiliki mata besar melotot dengan tatapan yang tajam seperti mengintimidasi.

• Paruh

Pilihlah Murai Batu Borneo yang memiliki paruh panjang dan tebal, dan yang bukaan paruhnya lebar pada saat berkicau. Karena biasanya Murai Batu dengan ciri paruh tersebut pada saat tarung akan mengeluarkan materi tembakan dengan full power.

• Leher
Pilihlah Murai Batu Borneo yang memiliki leher besar, karena biasanya Murai Batu dengan bentuk leher besar memiliki volume suara tembus.

Karakter suara Murai Batu Borneo

Menurut anggapan banyak orang, karakter suara Murai Batu Borneo cenderung ngebass dan monoton, sebetulnya hal itu tidak sepenuhnya benar, karena dengan perawatan yang tepat dan pemilihan suara masteran yang sesuai dengan karakternya serta proses pemasteran yang intensif, Murai Batu Borneo juga bisa memiliki materi lagu yang berkualitas.

Karena rata-rata Murai Batu Borneo memiliki tipe suara nembak, maka sebaiknya pilihlah suara masteran utama dengan suara-suara burung yang bertipe nembak seperti suara Cililin, suara Lovebird, suara Cucak jenggot, suara Kapas tembak dan lainnya sesuai selera kita.

Pola ekor Murai Batu Borneo

Pola ekor Murai Batu Borneo terdiri dari 6 pasang (12 helai) bulu, dengan 2 pasang bulu hitam (bulu utama) dan 4 pasang bulu putih (bulu penyangga).

Ada beberapa macam pola ekor Murai Batu Borneo, antara lain:
• Bulu ekor penyangga berwarna putih polos semua dengan sedikit semburat warna hitam pada bagian pangkal ekornya.

• Bulu ekor penyangga dengan warana putih polos 3 pasang dan sepasang (ekor putih terpanjang) berwarna separuh hitam dan separuh putih dengan pola membelah.

• Empat pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dengan semburat warna hitam pada pangkal ekornya dan empat bulu ekor lainnya berwarna hitam semua.

Baca juga:

Tips perawatan Murai Batu Borneo/Kalimantan agar rajin bunyi

Mengenal jenis-jenis Murai Batu Borneo/Kalimantan

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya

Demikian sedikit informasi tentang tips memilih Murai Batu Borneo yang prospek. Untuk informasi lain seputar Murai Batu bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu Borneo
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan panduan dan inspirasi Kicau Mania - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger