Latest Products
400

Mengenal jenis-jenis Murai Batu Borneo/Kalimantan

Order Detail

Murai Batu Borneo/Kalimantan adalah salah satu jenis Murai Batu yang tersebar di wilayah Pulau Kalimantan.

Ciri-ciri Murai Batu Borneo yang paling mudah dikenali adalah pada gaya tarungnya yang khas, yaitu membusungkan dada dengan mengembangkan bulu dadanya (gembung), dengan kepala begerak ke atas dan ke bawah seperti mencangkul dengan tempo yang kadang cepat dan kadang lambat.

Murai Batu Borneo adalah sebutan Kicau Mania terhadap spesies Murai Batu yang berasal dari Pulau Kalimantan. Seperti halnya Murai Batu Sumatera, Murai Batu Borneo juga banyak jenisnya.

Secara umum yang sudah dikenal ada tiga jenis Murai Batu Borneo/Kalimantan, yaitu:

• Murai Batu Palangka
Murai Batu Palangka (Palangkaraya) sering juga disebut Murai Batu Kalimanta super karena memiliki ukuran ekor yang paling panjang dari Murai Batu Borneo jenis lainnya. Habitatnya tersebar di wilayah Kalimantan Tengah sampai Kalimantan Barat.

• Murai Batu Banjar
Murai Batu Banjar dapat ditemukan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

• Murai Batu Mahkota (Kepala putih)
Murai Batu Mahkota (white crowned shama) tersebar dari Kalimantan Barat sampai Kalimantan bagian Utara (Perbatasan Malaysia).

Murai Batu Palangka

Secara fisik Murai Batu Palangka sangat identik dengan Murai Batu Lampung, dan secara umum Murai Batu Palangka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Ukuran tubuh sedang dengan bentuk tubuh yang agak memanjang.
• Panjang Ekor sekitar 15-18 cm.
• Warna bulu dada coklat hingga coklat tua.
• Warna Kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan dan putih kekuningan.

Murai Batu Palangka memiliki gaya tarung seperti typical Murai Batu Borneo lainnya. Murai Batu Palangka juga akan mengembangkan bulu dadanya pada saat tarung, tetapi tidak seperti Murai Batu Banjar dan Murai Batu Mahkota yang akan mengembangkan seluruh bulu badannya secara total (gembung), Murai Batu Palangka hanya mengembangkan bulu dada bagian perut dan sedikit dibagian dada (semi gembung).

Murai Batu Banjar

Murai Batu Banjar adalah yang paling diminati oleh para pemain Murai Batu di Kalimantan untuk dilombakan, karena karakter fighternya yang sangat tinggi.

Seperti halnya Murai Batu Palangka, secara fisik Murai Batu Banjar juga banyak ragam jenisnya seperti warna bulu dada, warna kaki dan panjang ekor yang berbeda-beda antara satu habitat dengan habitat yang lain.

Secara umum perbedaan Murai Batu Banjar dengan Murai Batu Palangka adalah pada warna bulu dadanya yang cenderung lebih cerah dengan ekor yang lebih pendek dari Murai Batu Palangka.

Panjang ekor Murai Batu Banjar rata-rata hanya 10-13 cm dan ada juga Murai Batu Banjar dari daerah tertentu yang memiliki panjang ekor rata-rata 15 cm.

Secara umum, Murai Batu Banjar memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut:

• Ukuran tubuh kecil, sedang sampai besar.
• Panjang ekor sekitar 10-15 cm.
• Warna bulu dada coklat hingga coklat terang.
• Warna kaki hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan dan putih kekuningan.

Pada saat tarung Murai Batu Banjar akan mengebangkan semua bulu dada warna coklatnya sampai sebatas leher, sehingga terlihat bulat (gembung).

Murai Batu Mahkota (Kepala putih)

Murai Batu Mahkota/Kepala Putih/Murai haji yang habitatnya ada disekitar wilayah Kalimantan Barat sampai Kalimantan Utara (Perbatasan Malaysia) ini sebenarnya secara fisik sangat mirip dengan Murai Batu Banjar. Hanya ada satu ciri yang membedakannya dari Murai Batu Banjar yaitu adanya warna putih pada bagian atas kepalanya.

Tapi secara keseluruhan, Murai Batu Mahkota identik dengan Murai Batu Banjar, baik postur tubuh, warna dada, gaya tarung sampai karakter fighternya yang tinggi.

Secara umum, Murai Batu Mahkota memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Ukuran tubuh kecil sampai sedang.
• Panjang ekor  sekitar 10-13 cm.
• Warna bulu dada coklat sampai coklat terang.
• Warna kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk) dan coklat kemerahan.

Seperti halnya Murai Batu Banjar, pada saat tarung Murai Batu Mahkota juga akan mengebangkan semua bulu dada warna coklatnya sampai sebatas leher sehingga terlihat bulat (gembung).

Baca juga:

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Silsilah Murai Batu (MB) balak dan keistimewaannya

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang mengenal jenis-jenis Murai Batu Borneo/Kalimantan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

MB Palangka, MB Mahkota dan MB Banjar
400

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Order Detail

Di alam bebas, Murai Batu (MB) asal Lampung sudah sangat sulit ditemukan karena populasinya yang semakin sedikit bahkan nyaris punah. Tapi jika kita lihat dipasar-pasar burung di Indonesia, sangat mudah kita temui Murai Batu (MB) yang diberi label Murai Batu Lampung, Lampung super dan Lampung semi.

Murai Batu (MB) Lampung dan Lampung super sebetulnya adalah dua jenis Murai Batu dari habitat yang sama di Pulau Sumatera, hanya saja penyebutan Lampung dan Lampung super tersebut berasal dari para pedagang untuk membedakan antara Murai Batu Lampung ekor pendek dan Murai Batu Lampung ekor panjang, sekaligus untuk membedakan harga jual dari keduanya.

Harga jual Murai Batu (MB) Lampung ekor panjang/Lampung super lebih tinggi dari Murai Batu Lampung biasa/ekor pendek, karena para penggemar Murai Batu (MB) lebih menyukai Murai Batu dengan ekor yang panjang menjuntai.

Murai Batu (MB) Lampung dan Lampung super memiliki spesifikasi yang sama, dari segi suara, mental maupun gaya tarungnya, karena keduanya memang berasal dari habitat yang sama. Yang membedakan dari keduanya hanya pada ukuran ekornya saja.

Murai Batu (MB) Lampung memiliki postur tubuh yang sedikit lebih besar dari Murai Batu Medan atau Murai Batu Aceh, tapi perbedaan dari sisi fisik yang paling mudah dikenali adalah pada bagian ekornya yang lebih pendek dan cenderung lurus dari pangkal sampai ujung ekor.

Kalau dilihat dari bentuk fisik lainnya secara keseluruhan memang agak sulit untuk membedakan Murai Batu (MB) Lampung dengan Murai Batu asal Sumatera lainnya karena hampir serupa.

Ciri lainnya dari Murai Batu (MB) Lampung adalah pada gaya tarungnya yang menaik turunkan kepalanya seperti mencangkul mirip dengan gaya tarung Murai Batu Borneo/Kalimantan, hanya saja Murai Batu Lampung yang asli tidak menggembungkan bulu dadanya ketika bertarung.

Sedangkan Murai Batu (MB) Lampung semi, sebetulnya bukanlah Murai Batu yang berasal dari Lampung (Sumateta), melainkan dari Kalimantan atau lebih tepatnya Murai Batu Palangka yang memiliki ukuran ekor yang cukup panjang.

Ketika berkicau sendiri tanpa lawan, Murai Batu (MB) Palangka tidak gembung, tapi pada saat ditrek, baru kelihatan Murai Batu (MB) yang disebut Lampung semi tersebut akan mengembangkan bulu-bulunya (gembung).

Secara fisik, Murai Batu (MB) Palangka memang identik dengan Murai Batu (MB) Lampung, hal itulah yang dimanfaatkan oleh para oknum pedagang nakal untuk mencari keuntungan dari ketidak tahuan para penghobi pemula.

Dikarenakan Murai Batu (MB) asal Kalimantan kurang diminati, maka oleh para oknum pedagang nakal diberi label sebagai Murai Batu Lampung semi untuk menarik minat pembeli sekaligus menaikkan harga jualnya.

Jika diperhatikan dari fisiknya, Murai Batu (MB) Palangka memiliki beberapa ciri yang berbeda, baik gradasi warna bulu, warna kaki dan ukuran ekornya.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Palangka/Lampung semi:
• Postur tubuh sedang dengan bentuk agak memanjang.
• Panjang ekor antara 15-18 cm.
• Warna bulu dada coklat hingga coklat tua.
• Warna kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan dan putih kekuningan.

Gaya tarung Murai Batu (MB) Palangka sama seperti typical Murai Batu Kalimantan/Borneo lainnya. Murai Batu Palangka juga akan mengembangkan bulu dadanya pada saat tarung, tapi tidak seperti Murai Batu Borneo lainnya, Murai Batu Palangka hanya mengembangkan bulu bagian perut dan sedikit dibagian dada (semi gembung).

Hal itulah yang dimanfaatkan oleh para oknum pedagang nakal untuk menarik minat pembeli sekaligus menaikkan harga jual Murai Batu Palangka tersebut dengan memberikan label Murai Batu (MB) Lampung semi.

Murai Batu (MB) Lampung berasal dari Pulau  Sumatera, dan typical gaya tarung Murai Batu asal Sumatera tidak ada yang mengembangkan bulu-bulu badannya (tidak gembung), berbeda dengan Murai Batu dari Kalimantan/Borneo yang memiliki ciri khas mengembangkan bulu-bulu badannya (gembung) pada saat tarung, termasuk Murai Batu Palangka/Kalimantan super yang sering disebut Murai Batu Lampung semi.

Jadi, bisa kita ambil kesimpulan kalau Murai Batu (MB) Lampung semi bukanlah Murai Batu yang berasal dari Lampung (Sumatera), melainkan dari Kalimantan/Borneo yang diberi label oleh para oknum pedagang nakal sebagai Murai Batu Lampung semi untuk menarik minat pembeli dan menaikkan harga jualnya.

Secara fisik, antara Murai Batu (MB) Lampung dengan Murai Batu (MB) Lampung semi, memang hampir tidak ada bedanya. Yang membedakan dari keduanya hanya pada gaya tarung dan pola ekornya saja.

Baca juga:

Silsilah Murai Batu (MB) balak dan keistimewaannya

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) muda hutan (MH) agar cepat ngeplong dan gacor

Demikian sedikit informasi tentang perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pola ekor Murai Batu (MB) Lampung dan Borneo
400

Silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya

Order Detail

Mengenai fenomena Murai Batu (MB) balak yang di anggap memiliki keistimewaan/kelebihan pada volume suaranya yang tembus melengking dengan variasi yang melimpah, mungkin hal itu tidak berlebihan karena Murai Batu (MB) balak merupakan perpaduan dari dua jenis Murai Batu (MB) terbaik di Indonesia yang tentunya akan saling melengkapi yaitu antara Murai Batu (MB) ekor putih (White tail) dan Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail).

Sebelum kita membahas tentang silsilah Murai Batu (MB) balak, terlebih dulu kita harus faham dulu tentang struktur ekor Murai Batu (MB).

Stuktur ekor Murai Batu (MB) terdiri dari dua bagian yaitu:
• Ekor penyangga
Bentuknya kecil-kecil dengan ukuran yang lebih pendek dan letaknya dibagian bawah/samping yang berfungsi sebagai penyangga/penahan ekor utama.

• Ekor utama
Bentuknya lebih panjang, terletak dibagian atas/tengah yang menjadi mahkota dari seekor Murai Batu (MB).

Berdasarkan warna ekornya, Murai Batu (MB) di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis yaitu:
1. Murai Batu (MB) ekor putih (White rumped shama).
2. Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail shama).

Murai Batu (MB) ekor putih (White tail), memiliki struktur ekor 4 pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dan 2 pasang bulu ekor utama berwarna hitam, dan ada juga yang memiliki struktur ekor 3 pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dan 3 helai bulu ekor utama yang berwarna hitam.

Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail), semua bulu ekornya berwarna hitam, baik bulu ekor penyangga maupun bulu ekor utama, dengan pola struktur 4 pasang bulu ekor penyangga dan 2 pasang bulu ekor utama. Dan ada juga yang memiliki pola struktur 3 pasang bulu ekor penyangga dan 3 pasang bulu ekor utama.

Selain dua jenis Murai Batu (MB) berdasarkan warna bulu ekornya tersebut, masih ada satu lagi jenis Murai Batu (MB) yang pola ekornya memiliki perpaduan warna antara ekor hitam dan ekor putih pada bagian bulu ekor penyangganya, atau yang biasa disebut Murai Batu (MB) balak.

Murai Batu (MB) balak dibedakan lagi menjadi beberapa macam menurut jumlah ekor balaknya, antara lain:
• Murai Batu (MB) balak dua, jika terdapat 2 helai bulu ekor yang memiliki perpaduan warna hitam dan putih pada bulu ekor penyangganya.

• Murai Batu (MB) balak empat, jika terdapat 4 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih pada bulu ekor penyangganya.

• Murai Batu (MB) balak enam, jika terdapat 6 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih.

• Murai Batu (MB) balak delapan jika terdapat 8 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih.

Menurut isu yang berkembang dikalangan penghobi Murai Batu (MB), bahwa Murai Batu (MB) balak adalah jenis Murai Batu (MB) langka yang punya keistimewaan/kelebihan pada vokalnya yang tembus melengking dengan variasi yang melimpah.

Menurut pendapat dari para pakar Murai Batu (MB), bahwa terjadinya fenomena Murai Batu (MB) balak merupakan hasil dari kawin silang alami antara Murai Batu (MB) ekor putih (White tile) dengan Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tile), Karena kemungkinan adanya migrasi/perpindahan tempat tinggal yang terjadi dihabitat dari masing-masing kedua jenis Murai Batu (MB) tersebut.

Misalnya Murai Batu (MB) Nias raja yang memiliki ekor balak alami dan bukan merupakan hasil kawin silang yang dihasilkan dari penangkaran. Murai Batu (MB) ini berasal dari Pulau Nias yang memiliki ekor balak/ada noktah putih pada bagian ujung dari ekor penyangganya, padahal Pulau Nias merupakan pusat habitat dari Murai Batu (MB) ekor hitam.

Kemungkinan hal itu terjadi karena adanya migrasi dari Murai Batu (MB) ekor putih ke wilayah Pulau Nias yang merupakan habitat Murai Batu (MB) ekor hitam dan terjadi perkawinan antara kedua jenis Murai Batu (MB) tersebut yang menghasilkan keturunan dengan pola ekor penyangganya memiliki perpaduan warna hitam dan putih yang biasa disebut Murai Batu (MB) Nias raja.

Sebaliknya Murai Batu (MB) ekor hitam juga bisa ditemukan di beberapa wilayah di Aceh yang sebagain besar wilayahnya merupakan habitat dari Murai Batu (MB) ekor putih, namun juga banyak ditemukan Murai Batu asal Aceh yang memiliki pola ekor balak.

Jadi kesimpulannya, Murai Batu (MB) balak adalah keturunan dari hasil kawin silang antara Murai Batu (MB) ekor putih dengan Murai Batu (MB) ekor hitam, baik yang terjadi secara alami dihabitat aslinya, atau yang dhasilkan dari penangkaran dengan campur tangan Manusia (peternak).

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Demikian sedikit informasi tentang silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Balak
400

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Order Detail

Saat ini, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) mulai banyak diminati oleh para Kicau Mania. Pamor Murai Batu (MB) ekor hitam mulai terangkat sejak banyak bermunculan jawara-jawara Murai Batu (MB) dari jenis ekor hitam (Black tail) pada gelaran lomba burung kicau tingkat Nasiaonal.

Hal itu membuat minat pasar terhadap Murai Batu (MB) ekor hitam ikut meningkat seperti umumnya trend yang terjadi didunia perburungan Indonesia, jika ada jenis burung tertentu yang sedang ramai di arena lomba atau yang sering meraih prestasi, pasti akan langsung di ikuti dengan maraknya minat penggemar, baik itu para pemain lapangan atau yang hanya ikut-ikutan trend saja.

Jika melihat dari asal habitatnya, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) banyak ditemukan dikepulauan-kepulauan kecil disekitar Pulau Sumatera dan Aceh.

Semua jenis Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) dari semua wilayah rata-rata memiliki ukuran tubuh yang relatif sama yang tidak terlalu besar. Panjang ekor rata-rata sekitar 10-12 cm, tapi ada juga yang memiliki panjang ekor 14-16 cm dan ada juga yang lebih panjang yang biasa dinamakan Murai Batu (MB) Nias raja.

Di setiap daerah asalnya, Murai Batu (MB) ekor hitam memiliki ciri khas masing-masing, misalnya:

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Nias yang memiliki bentuk ekor hitam yang sangat mulus.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Sinabang yang memiliki ukuran tubuh agak kecil, kepala kecil, dan ekor yang paling pendek.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Pulau Lasia yang memiliki ukuran tubuh lebih besar serta ukuran ekor yang agak panjang dan jika dilihat pada bagian ekornya terdapat noktah putih yang hanya terlihat pada bagian dalam bulu ekor dibagian ujungnya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Lempuyang pada ke enam helai bulu ekornya memiliki dua jenis warna yaitu tiga pasang bulu ekor berwarna hitam dan tiga pasang bulu ekor lainnya terdapat noktah putih yang berdiameter sekitar 1 cm pada ujung ekornya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Sabang memiliki ukuran ekor lebih panjang mirip dengan Murai Batu (MB) ekor hitam asal Lempuyang.

Secara umum, dari semua jenis Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) memiliki beberapa kelebihan di antaranya pada Mental fighternya yang tangguh, performa tarung yang stabil, suara tembus melengking dengan banyak variasi, dan dengan bertambahnya usia maka kualitas suaranya akan semakin bagus dan sulit untuk ditandingi oleh jenis Murai Batu (MB) ekor putih (White tail).

Dulu, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) sempat mendapatkan stigma negatif bahwa Murai Batu (MB) ekor hitam sulit untuk bisa menjuarai lomba, sehingga membuatnya ditinggalkan oleh banyak penggemarnya dan jarang terlihat tampil pada ajang lomba burung kicau.

Namun kini, stigma negatif tersebut telah terbantahkan dengan banyaknya Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) yang mampu berprestasi di ajang lomba bergengsi kelas Nasional.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Demikian sedikit informasi tentang mengenal kelebihan Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail). Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail)
400

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Order Detail

Murai Batu (MB) Lampung memiliki spesifikasi yang hampir sama dengan Murai Batu (MB) asal Sumatera lainnya. Hanya saja, ukuran ekor Murai Batu (MB) Lampung lebih pendek dari Murai Batu (MB) Medan atau Murai Batu (MB) Aceh.

Memang ada juga Murai Batu (MB) Lampung yang memiliki ekor cukup panjang yang biasa disebut Murai Batu (MB) Lampung super, tetapi berbeda dengan ekor Murai Batu (MB) Medan yang berbentuk melengkung pada ujungnya, ekor Murai Batu (MB) Lampung berbentuk lurus dari pangkal sampai ujung ekornya dan tidak mekar.

Tetapi ukuran ekor yang pendek tersebut justru memberikan keuntungan karena membuat Murai Batu (MB) Lampung lebih atraktif ketika sedang bertarung dan tidak cepat lelah karena tidak terbebani oleh ekornya.

Namun ada dua pendapat tentang ukuran ekor Murai Batu (MB) Lampung yang pendek tersebut. Ada yang berpendapat kalau ukuran ekor yang lebih pendek adalah keuntungan dari Murai Batu (MB) Lampung karena akan mengurangi bebannya saat memainkan ekornya, sehingga staminanya tidak cepat terkuras. Ada juga yang berpendapat kalau ekor yang pendek tersebut adalah kekurangan dari Murai Batu (MB) Lampung karena kurang enak dipandang.

Murai Batu (MB) Lampung memiliki stamina yang tangguh dan juga mental yang bagus ketika bertarung jika dirawat dan dilatih dengan tepat tentunya. Tapi Murai Batu (MB) Lampung memiliki kelemahan pada variasi kicauannya yang cenderung mengulang-ulang nada yang sama/monoton.

Kekurangan tersebut bisa diatasi dengan pemasteran yang tepat dan konsisten sehingga Murai Batu (MB) Lampung tersebut bisa memiliki materi lagu yang lebih bervariasi.

Keunggulan yang menonjol dari Murai Batu (MB) Lampung adalah pada staminanya yang tangguh ketika bertarung dan tidak cepat kelelahan walaupun terus berkicau dalam waktu lama. Tapi gaya bertarungnya memang tidak seindah Murai Batu (MB) ekor panjang yang dapat mencambuk-cambukkan ekornya. 

Ciri-ciri fisik Murai Batu (MB) Lampung:

Murai Batu (MB) Lampung memiliki postur tubuh yang sedikit lebih besar dari Murai Batu (MB) Medan atau Murai Batu (MB) Aceh, tapi perbedaan dari sisi fisik yang paling mudah dikenali adalah pada bagian ekornya yang pendek dan lurus. Kalau dari bentuk fisik lainnya secara keseluruhan memang agak sulit untuk membedakan Murai Batu (MB) Lampung dengan Murai Batu (MB) lainnya karena hampir sama.

Ciri lainnya dari Murai Batu (MB) Lampung adalah pada gaya tarungnya dengan menaik turunkan kepalanya seperti mencangkul mirip dengan gaya tarung Murai Batu (MB) Borneo, hanya saja Murai Batu (MB) Lampung yang asli tidak menggembungkan bulu dadanya ketika bertarung.

Kelebihan Murai Batu (MB) Lampung:

Selain memiliki stamina yang tangguh, Murai Batu (MB) Lampung sebetulnya juga memiliki kicauan yang tidak kalah bagus dengan jenis Murai Batu (MB) Sumatera lainnya. Asalkan rutin dilakukan pemasteran, variasi kicauannya juga bisa bersaing dengan Murai Batu (MB) jenis lainnya.

Kekurangan Murai Batu (MB) Lampung:

Selain vokalnya yang cenderung monoton, ada satu hal lagi yang membuat Murai Batu (MB) Lampung kurang disukai para penghobi Murai Batu (MB), yaitu Mental fighternya yang lemah. Jika bertemu lawan yang lebih dominan, Murai Batu (MB) Lampung akan langsung down mentalnya.

Jadi, untuk mengikut sertakan Murai Batu (MB) Lampung ke arena lomba, burung harus sudah benar-benar matang secara mental, dan minimal sudah terbiasa mengikuti Latber.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar cepat gacor

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Demikian sedikit informasi tentang Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Lampung
400

Makna Katuranggan Perkutut

Order Detail

Perkutut Katuranggan identik dengan Perkutut lokal Jawa yang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis yang dipercaya bisa membawa keberuntungan bagi pemiliknya dan bisa juga sebaliknya, justru bisa membawa sial jika salah dalam memilih Katuranggannya.

Katuranggan sendiri berasal dari bahasa Jawa dari kata "Katur" yang berarti "menyampaikan" dan "Angga" yang berarti "badan". Jadi, Katuranggan adalah pengetahuan untuk menyampaikan pengertian tentang sifat/karakter dari bentuk badan/fisiknya.

Meramal kualitas seekor Perkutut dengan cara melihat Katuranggannya mungkin sudah menjadi tradisi bagi para penggemar Perkutut di Indonesia sejak jaman dulu, bahkan tidak jarang mengaitkannya dengan hal-hal mistis.

Bagi penggemar burung Perkutut, pemilihan Katuranggan ini menjadi satu hal yang sangat penting selain dari bunyi/suaranya. Hal itu disebabkan karena adanya kepercayaan turun temurun dari Leluhur bahwa burung Perkutut adalah burung istimewa yang memiliki YONI atau kekuatan tertentu yang bisa membawa keberuntungan dan bisa juga membawa kesialan bagi pemiliknya.

Sebetulnya Katuranggan tidak sepenuhnya berkaitan dengan hal-hal mistis, karena Katuranggan adalah ilmu "titen" atau pengetahuan untuk membaca sifat/karakter dari seekor Perkutut dari bentuk badannya. Istilahnya, melihat isi dari kulitnya.

Dengan melihat Perkutut dari Katuranggannya, kita juga bisa meramalkan bagaimana kualitas Perkutut tersebut, baik dari suara maupun performanya.

Berikut ini adalah beberapa contoh Katuranggan Perkutut untuk meramalkan kualitas suaranya:

• Perkutut dengan bentuk kepala "njambe nom" (seperti buah jambe/pinang yang masih muda), diperkirakan kualitas suaranya bisa maksimal dan keindahan suaranya akan tetap awet dan stabil sampai Perkutut tersebut berusia tua.

• Perkutut dengan bentuk kepala "mbeton nongko" (seperti biji nangka), diperkirakan suaranya akan bertahan sampai tua, tapi kualitas keindahan suaranya tidak dapat mencapai maksimal.

• Perkutut dengan bentuk kepala "nggobog" (bulat seperti uang logam), diperkirakan kualitas suaranya akan terus meningkat sampai pada usia tengahan atau 3 rambahan atau sekitar 24 tahun (satu rambahan adalah 8 tahun). Kemudian setelah itu kualitas suaranya akan terus menurun sesuai dengan umurnya.

• Perkutut dengan bentuk kepala "mbungkul bawang" (seperti siung bawang putih), diperkirakan kualitas suaranya tidak menentu/tidak bisa stabil, kadang bisa bagus dan mengejutkan dan kadang juga jelek/mlempem.

• Perkutut dengan bentuk kepala "nakir kuwalik" ( seperti bentuk takir terbalik, takir adalah tempat makanan/sesaji di Jawa yang terbuat dari daun pisang berbentuk persegi empat). Perkutut dengan Katuranggan seperti itu sulit diharapkan suara terbaiknya.

• Perkutut yang jika dilihat dari samping bentuk paruhnya "ngepel" (seperti buah kapel/burahol) dan bentuk badannya "tuntut gedang" atau "njantung pisang" (seperti kuncup bunga pisang), serta bentuk ekornya meruncing dengan garis-garis bulu yang jelas, diperkirakan suara tengahnya (ketek) bagus, bisa terdengar jelas dan baik.

• Perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya "nggabah" (seperti gabah atau butiran padi) dan bentuk badannya "nongko sak glundung" (seperti buah nangka), serta bentuk ekornya panjang dengan garis-garis bulu yang jelas tapi tumpul, diperkirakan suara tengahnya (ketek) agak bagus.

• Perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya "mapah gedang" (seperti pelepah pisang) dan bentuk tubuhnya "mbluluk" (seperti buah kelapa yang masih kecil) serta bentuk ekornya pendek meruncing, diperkirakan suara tengahnya (ketek) cukup bagus.

• Perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya "nglombok gede" (seperti cabe besar) dan bentuk tubuhnya "njagung nglobot" (seperti buah jagung yang belum dikupas kulitnya) serta bentuk ekornya panjang tapi kurang meruncing sehingga bulunya bertumpuk dengan garis-garis kurang jelas, diperkirakan suara tengahnya (ketek) kurang bagus.

• Perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya seperti "nglombok rawit" (seperti cabe rawit) dan bentuk tubuhnya "wungkal gerang" (seperti batu asahan pisau yang sudah aus bagian tengahnya) serta bentuk ekornya mekar seperti kipas, diperkirakan bunyi suara tengahnya (ketek) tidak bagus, tapi kelebihannya memiliki suara yang tebal.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok

Perawatan khusus untuk Perkutut mabung

Jamu tradisional untuk Perkutut agar rajin manggung dan gacor

Penyebab dan ciri-ciri burung cacingan serta pengobatannya

Demikian sedikit informasi tentang Makna Katuranggan Perkutut. Untuk informasi lain seputar burung Perkutut bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Perkutut Lokal Majapahit
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan panduan dan inspirasi Kicau Mania - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger