Latest Products
400

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Order Detail

Murai Batu (MB) trotolan, baik itu trotolan hutan maupun trotolan dari penangkaran adalah sebutan untuk anakan Murai Batu (MB) yang masih berusia dibawah 5 bulan. Pada usia tersebut anakan Murai Batu (MB) sedang dalam masa menjelang pergantian bulu dari trotolan menuju Murai Batu (MB) dewasa.

Murai Batu (MB) trotolan hutan adalah anakan Murai Batu (MB) yang berasal dari tangkapan hutan, anakan Murai Batu (MB) tersebut adalah hasil perkembangbiakan alami dari indukan Murai Batu (MB) di alam liar.

Sedangkan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran/peternakan adalah anakan Murai Batu (MB) yang dihasilkan dari campur tangan Manusia (Peternak) dalam menjodohkan indukannya.

Pada usia yang sama, kedua jenis trotolan Murai Batu (MB) tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karakter dan perilakunya juga sangat berbeda, hal itu disebabkan karena faktor lingkungan dimana keduanya belajar dan berkembang.

Faktor lingkungan memang sangat berpengaruh terhadap pembentukan mental, karakter dan perilaku dari Murai Batu (MB) trotolan tersebut. Karena anakan Murai Batu (MB) akan belajar dan berkembang dari lingkungan dimana mereka tinggal.

Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan tentang kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis trotolan Murai Batu (MB) tersebut untuk membandingkan dan memilih jenis trotolan mana yang sesuai dengan selera kita untuk dipelihara.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Murai Batu (MB) trotolan hutan dan Murai Batu (MB) ternakan:

Kelebihan Murai Batu (MB) trotolan hutan:

Karena berasal dari lingkungan hutan yang keras dengan segala perubahan cuaca dan iklim yang dialaminya, serta persaingan perebutan wilayah dan sumber makanan dengan burung-burung lainnya selama berada dihabitat aslinya, membuat mental dan fisik Murai Batu (MB) trotolan hutan menjadi sangat tangguh, tidak mudah terserang penyakit dan mampu bertahan disegala kondisi.

Murai Batu (MB) trotolan hutan terlatih untuk bisa bertahan hidup dilingkungan yang keras dengan berbagai ancaman dan bahaya dari predator yang mengancam setiap saat serta persaingan dengan sesama Mura Batu (MB) lainnya yang menjadikan  Murai Batu (MB) trotolan hutan lebih agresif serta memiliki karakter fighter yang kuat.

Kelebihan lain dari Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) adalah pada kualitas kicauanya yang lebih alami dan bervariasi dengan isian suara hutan (suara alas) yang dipelajari dari induknya dan juga dari suara-suara lain disekitarnya ketika masih berada di alam bebas.

Hal itu membuat Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) memiliki suara isian alami hutan (suara alas) yang lebih bervariasi dibandingkan Murai Batu (MB) ternakan, sehingga meskipun usianya masih dibawah 5 bulan, kemampuan berkicaunya sudah sangat bagus.

Kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan:

Karena habitat aslinya adalah hutan rimba yang jarang dilalui Manusia, Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) memiliki karakter yang sangat liar dan sulit untuk dijinakkan karena selama dihutan tidak pernah berinteraksi dengan Manusia.

Pakan alami Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) dihabitat aslinya adalah serangga, ulat, cacing dan binatang-binatang kecil lainnya. Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) sudah terbiasa mengkonsumsi jenis pakan alami yang tersedia melimpah dihabitat aslinya, sehingga ketika kita pelihara harus dilatih untuk makan voer terlebih dulu agar mempermudah perawatan hariannya.

Selain itu, Murai Baru (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) rentan sekali mengalami stres, karena harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang asing dan sangat berbeda dengan suasana dihabitat aslinya.

Kelebihan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran:

Meskipun tidak memiliki suara kicauan dasar yang alami (suara alas), tetapi Murai Batu (MB) trotolan penangkaran lebih mudah dibentuk karena rata-rata Murai Batu (MB) trotolan hasil dari penangkaran sudah jinak karena dari kecil sudah terbiasa berinteraksi dengan lingkungan Manusia, apalgi jika sejak menetas sudah diloloh oleh Manusia tentunya akan lebih jinak dan sudah terbiasa mengkonsumsi voer sebagai pakan utamanya.

Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran juga lebih mudah dimaster dengan suara-suara masteran yang kita inginkan. Apalagi jika tujuan kita memelihara Murai Batu (MB) tersebut adalah untuk diikutkan lomba burung kicau, tentunya materi isiannya bisa kita sesuaikan dengan trend suara isian yang sesuai dengan kriteria penilain lomba burung kicau saat ini.

Kekurangan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran:

Karena karakternya yang jinak, kadang Murai Batu (MB) dari penangkaran menjadi manja jika perawatannya tidak tepat. Selain itu, karena lingkungannya adalah lingkungan Manusia dengan berbagai macam suara yang bisa direkamnya, membuat suara kicauan Murai Batu (MB) trotolan penangkaran rawan tercampur dengan suara binatang-binatang lain seperti kucing, ayam, dan lainnya yang tidak kita inginkan. Hal ini jelas tidak baik karena akan merusak keaslian dari suara Murai Batu (MB) tersebut.

Kekurangan lainnya dari Murai Batu (MB) penangkaran adalah daya tahan tubuh dan staminanya yang tidak setangguh Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH). Karena pada awal-awal masa pertumbuhannya, Murai Batu (MB) dari penangkaran tidak mendapatkan nutrisi yang lengkap dari induknya, karena hanya mengandalkan menu pakan yang disediakan oleh peternak yang tentunya tidak bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisi dari Murai Batu (MB) seperti dihabitat aslinya.

Berbeda dengam Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) yang dirawat induknya dan mendapatkan semua nutrisi alami yang dibutuhkan selama masa pertumbuhannya.

Tapi untuk masalah harga, Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran lebih mahal dari Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH).

Baca juga:

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar cepat gacor

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Medan super asli dan Murai Batu (MB) import

Demikian sedikit informasi tentang kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

MB trotolan hutan dan MB trotolan penangkaran
400

Ciri-ciri perbedaan Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok

Order Detail

Kalau dilihat sekilas, antara Perkutut lokal dan Perkutut bangkok memang tidak ada perbedaan yang mencolok dari keduanya. Tapi jika diperhatikan dengan seksama, sebetulnya ada beberapa ciri yang membedakan Perkutut lokal asli dengan Perkutut bangkok, di antaranya:

Ciri-ciri Perkutut Lokal:

• Secara fisik, Perkutut lokal lebih didominasi warna cokelat pada bulunya.

• Postur tubuh Perkutut lokal lebih kecil dari Perkutut bangkok.

• Bentuk kepala Perkutut lokal tampak lebih kecil dan bulat dengan leher yang lebih pendek.

• Perkutut lokal memiliki ekor yang agak panjang dan ujungnya lebih lancip.

• Terdapat garis-garis halus pada bagian lehernya dengan warna pada bulu dadanya lebih gelap.

• Selaput kulit disekitar lingkar mata lebih kecil dan tipis dengan warna abu-abu sedikit kebiruan.

• Kaki Perkutut lokal rata-rata lebih pendek dan berwarna ungu atau merah kehitaman.

• Rata-rata Perkutut lokal berasal dari tangkapan hutan, jadi kebanyakan Perkutut lokal tidak memakai gelang kaki (ring).

• Suara Perkutut lokal cenderung kecil, tipis dan cempreng dengan irama yang cepat dan suara ujung (kung) yang kebanyakan patah.

Ciri-ciri Perkutut Bangkok:

• Warna dan corak Perkutut bangkok memang hampir sama dengan Perkutut lokal. Tapi jika diperhatikan, warna bulu Perkutut bangkok cenderung lebih cerah/coklat keputihan.

• Bentuk kepala Perkutut bangkok tampak lebih besar dan papak dengan leher yang panjang.

• Perkutut bangkok memiliki ekor yang lebih pendek dengan ujung ekor yang tumpul/papak.

• Warna bulu pada bagian dada lebih terang.

• Selaput kulit disekitar mata lebih lebar dan tebal dengan warna lebih pucat.

• Warna kaki Perkutut bangkok merah keunguan dan lebih panjang.

• Perkutut bangkok dihasilkan dari penangkaran, jadi rata-rata Perkutut bangkok memakai gelang kaki (ring) sebagai identitas burung dan penangkarannya.

• Suara Perkutut bangkok lebih besar, tebal dan ngebass dengan irama dan ketukan yang jelas dan harmonis.

• Suara ujung (kung) panjang dan ndlosor.

Sekarang ini para penggemar Perkutut lebih memilih untuk memelihara Perkutut bangkok, hal ini terjadi karena yang menjadi patokan suara Perkutut adalah pada suara depan, suara tengah dan suara belakang.

Tarikan suara depan Perkutut bangkok yang lebih panjang dan kejernihan suaranya menjadi daya pikat yang lain dari Perkutut import tersebut. Untuk memenuhi tuntutan para penggemar Perkutut, maka Perkutut Bangkok hadir sebagai jawaban, yang akhirnya justru menggusur popularitas Perkutut lokal di Negeri sendiri.

Kualitas suara menjadi ciri tersendiri dari Perkutut bangkok yang terbukti lebih bisa di andalkan daripada Perkutut lokal. Walaupun secara fisik sulit dibedakan dengan Perkutut lokal karena corak warna yang sangat mirip, tapi kalau dari segi suara, akan sangat mudah untuk membedakan keduanya.

Baca juga:

Penyebab dan ciri-ciri burung cacingan serta pengobatannya

Cara merawat Tledekan Gunung bahan/bakalan agar bertahan hidup dan rajin bunyi

Perawatan khusus untuk Perkutut mabung

Manfaat kencur dan merica untuk Perkutut

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Perkutut Lokal dan Perkutut Bangkok. Untuk informasi lain seputar burung Perkutut bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Perkutut Bangkok dan Perkutut Lokal
400

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Order Detail

Sampai saat ini Murai Batu (MB) masih menjadi burung kicau paling populer dikalangan Kicau Mania. Walaupun harganya relatif mahal, tapi tidak menyurutkan minat para penggemar burung ini untuk tetap memeliharanya, karena harga yang mahal tersebut dirasa sebanding dengan kualitas dari burung fighter berekor panjang ini.

Banyak MB Mania yang lebih memilih untuk memelihara Murai Batu (MB) dari trotolan daripada Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH), alasannya karena Murai Batu (MB) yang dipelihara dari trotolan lebih mudah dibentuk sesuai keinginan kita, dan juga lebih jinak serta lebih cepat gacor karena dari kecil sudah terbiasa dengan lingkungan manusia dan keberadaan manusia disekitarnya.

Sedangkan Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) lebih sulit dibentuk karena karakternya yang sangat liar dan membutuhkan waktu yang cukup lama agar Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) sampai bisa mapan dan berani berkicau.

Tapi untuk memelihara Murai Batu (MB) trotolan diperlukan kejelian untuk mengetahui jenis kelaminnya. Karena kalau tujuan kita memelihara Murai Batu (MB) tersebut untuk dilombakan atau untuk dinikmati suaranya, maka harus yang berjenis kelamin jantan. Karena hanya Murai Batu (MB) jantanlah yang bisa berkicau merdu dan lantang dengan banyak variasi kicauan.

Dan berikut ini adalah Ciri-ciri jenis kelamin Murai Batu (MB) trotolan yang dapat digunakan sebagai panduan sebelum kita memutuskan untuk membeli dan memeliharanya.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) trotolan jantan:

• Bentuk kepala tampak lebih lebar/ceper dan lebih besar dari pada yang betina.

• Mata terlihat lebih besar dan melotot dengan sorot mata yang tajam.

• Bentuk paruh lebih tebal dan lebih panjang. Kalau dilihat dari atas, bagian pangkal paruhnya terlihat lebih lebar.

• Warna bulu hitamnya terutama pada bagian kepala dan punggung terlihat lebih pekat/legam dan mengkilap kebiruan ketika terkena sinar Matahari.

• Bulu pada bagian dadanya berwarna kuning tegas/kontras dengan warna totol hitam dibagian lehernya berwarna hitam legam/pekat.

• Postur tubuh Murai Batu (MB) jantan trotolan rata-rata lebih besar/bongsor dan selalu berdiri tegak membusungkan dada.

• Suara cetrekannya terdengar lebih ngebas, panjang dan kencang.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) trotolan betina:

• Bentuk kepala tampak bulat dan lebih kecil dari yang jantan.

• Mata terlihat lebih kecil/sipit dengan sorot mata yang terkesan sayu.

• Paruh lebih tipis dan lancip kalo dilihat dari atas kepalanya.

• Warna bulu hitamnya terutama pada bagian kepala dan punggung cenderung berwarna hitam keabu-abuan.

• Warna bulu dadanya tampak kuning pucat/pudar dan cenderung agak keputih-putihan.

• Garis-garis totol hitam dileher berwarna hitam keabu-abuan dan lebih pudar.

• Postur tubuhnya relatif lebih kecil dari yang jantan.

• Suara cetrekannya lebih lemah dan terdengar cempreng.

Ciri-ciri jenis kelamin Murai Batu (MB) trotolan di atas hanya sebagai panduan saja ketika kita berniat memelihara Murai Batu (MB) trotolan dan tidak 100% akurat. Karena ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi bentuk fisiknya terutama faktor keturunan dari anakan Murai Batu (MB) tersebut.

Untuk lebih amannya, belilah Murai Batu (MB) trotolan pada pedagang atau penangkar yang sudah terpercaya agar kita mendapatkan jaminan bahwa Murai Batu (MB) trotolan yang kita beli tersebut benar-benar berjenis kelamin jantan, dan kalaupun Murai Batu (MB) trotolan yang kita beli tersebut setelah kita pelihara ternyata berjenis kelamin betina, nantinya bisa dikembalikan jika sudah ada perjanjian sebelumnya.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar cepat gacor

Ciri-ciri Murai Batu (MB) medan super asli dan Murai Batu (MB) import

Mengatur birahi dan emosi Murai Batu (MB) lomba

Demikian sedikit informasi tentang Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Trotolan
400

Perawatan harian Jalak Putih/Jalak Pito agar lebih gacor

Order Detail

Jalak Putih/Jalak Pito adalah salah satu burung yang mejadi favorit para penghobi burung di tanah air. Jalak Putih/Jalak Pito termasuk jenis burung hias karena warna bulu dan bentuk fisiknya yang indah, tapi burung ini juga termasuk jenis burung kicauan karena suaranya juga bagus dan bisa menirukan suara dari burung-burung lain dan juga suara-suara lain yang sering didengarnya seperti halnya Jalak Suren Jawa/Jalak Suren Lokal.

Baca juga: Cara merawat Jalak Suren Jawa agar cepat gacor

Tapi jika dibandingkan dengan Jalak Suren Jawa (Lokal), Jalak Putih/Jalak Pito memiliki kelebihan pada bentuk fisiknya yang menawan serta gaya berkicaunya yang lebih atraktif. Maka tidak heran jika harga Jalak Putih/Jalak Pito lebih mahal dari Jalak Suren Jawa (Lokal).

Jalak Putih/Jalak Pito termasuk burung yang cerewet, sama seperti kebanyakan burung jenis Jalak lainnya, jika dirawat dengan baik pasti akan gacor sepanjang hari.

Agar Jalak Putih/Jalak Pito gacor sepanjang hari, lakukan perawatan berikut ini:

• Sebaiknya pilih Jalak Putih/Jalak Pito yang berjenis kelamin jantan, karena suara kicauannya lebih bagus dan lebih banyak variasinya. Walaupun Jalak Putih/Jalak Pito betina juga bisa gacor, tapi suara kicauannya cenderung lebih tipis dan monoton.

• Embunkan Jalak Putih/Jalak Pito setiap pagi agar burung menghirup udara segar.

• Mandikan Jalak Putih/Jalak Pito setiap hari sekitar jam 07.00 atau 08.00 pagi dengan menggunakan sprayer atau mandikan dibak keramba sesuai kebiasaan. Campurkan shampo khusus untuk burung sesuai takaran pada kemasannya kedalam air sprayer agar bulunya tetap lembut, halus dan cerah serta untuk mencegah sekaligus membasmi kutu dan kuman pada bulu Jalak Putih/Jalak Pito. Pada saat cuaca dingin/hujan tidak perlu dimandikan.

• Sambil menunggu burung mandi, kandangnya dibersihkan dari semua kotoran serta siapkan pakannya berupa voer dan buah-buahan seperti pepaya atau pisang. Sebelum diberikan, terlebih dulu permukaan pisang atau pepaya di olesi dengan madu murni untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Jalak Putih/Jalak Pito. Ganti air minumnya dengan yang baru setiap hari.

• Setelah selesai dimandikan, burung di angin-anginkan terlebih dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya sambil diberikan jangkrik sebanyak 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor sebagai Ekstra fooding (EF).

• Setelah semua bulu-bulunya kering, kemudian lakukan penjemuran selama kurang lebih satu jam kalau kondisi cuaca sangat terik, tapi kalau kondisi cuaca tidak begitu terik, penjemuran bisa dilakukan lebih dari satu jam.

• Berikan vitamin khusus untuk burung yang diteteskan pada air minumnya seminggu sekali agar kondisi burung selalu fit.

• Lakukan pemasteran untuk menambah variasi suara Jalak Putih/Jalak Pito. Pemasteran bisa menggunakan burung-burung masteran dan bisa juga dengan menggunakan suara dari Mp3 player.

Tapi agar lebih efektif, pemasteran sebaiknya dengan menggunakan burung-burung masteran dengan cara menggantang Jalak Putih/Jalak Pito bersama dengan burung-burung masteran yang kita sukai setiap hari.

• Pada sore hari kandangnya kembali dibersihkan, karena Jalak Putih/Jalak Pito makannya cukup rakus sama seperti jenis Jalak lainnya, sehingga kotorannya juga cukup banyak. Setelah kandangnya dibersihkan, berikan jangkrik 5 ekor dan juga ulat hongkong (UH) 5 ekor, kemudian burung di angin-anginkan dulu sebentar lalu dikerodong untuk istirahat.

Agar Jalak Putih/Jalak Pito lebih gacor, burung harus dibuat nyaman dengan lingkungan dan juga kandangnya. Sebaiknya Jalak Putih/Jalak Putih ditempatkan dikandang yang berukuran agak besar agar burung bisa bergerak lebih leluasa sehingga burung tidak stres.

Baca juga:

Perbedaan Jalak Putih/Jalak Pito jantan dan betina

Cara mudah membedakan Jalak Suren jantan dan betina

Tips memilih burung Jalak dikandang ombyokan

Demikian sedikit informasi tentang perawatan harian Jalak Putih/Jalak Pito agar lebih gacor. Untuk informasi lain seputar burung Jalak dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak Putih/Jalak Pito
400

Jamu dan Suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor, ngentrok dan bongkar isian

Order Detail

Agar Cucak Ijo (CI) lebih gacor, ngotot dan bongkar isian, maka selain diberikan pakan buah-buahan dan ekstra fooding (EF) secara rutin, Cucak Ijo (CI) juga perlu diberikan suplemen atau jamu khusus agar lebih gacor, lebih ngotot dan mau bongkar isian.

Jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) tersebut bisa kita racik sendiri menggunakan bahan-bahan alami, atau bahan-bahan dari minuman kemasan/minuman penyegar merk tertentu untuk manusia, yang bisa kita manfaatkan sebagai suplemen untuk Cucak Ijo (CI) dengan porsi yang disesuaikan.

Berikut ini beberapa macam jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) yang bisa kita buat sendiri, antara lain:

Madu

Gunakan madu murni, campurkan dengan air hangat dan taruh dalam cepuk kecil lalu berikan pada Cucak Ijo (CI), air minum tetap diberikan karena campuran air dan madu tersebut hanya berfungsi sebagai suplemen saja. Campuran air dan madu murni cukup diberikan seminggu sekali saja.

Gula asam

Rebus buah asam jawa dengan sedikit air, campurkan air rebusan asam jawa tersebut dengan gula merah/gula jawa. Dinginkan dulu air campuran tersebut kemudian ditaruh dalam cepuk kecil untuk diberikan pada Cucak Ijo (CI). Berikan ramuan jamu gula asam tersebut seminggu sekali.

Oceana

Berikan minuman penyegar merk Oceana pada pagi hari setelah Cucak Ijo (CI) selesai dijemur dan diangin-anginkan. Cara penyajian Oceana untuk Cucak Ijo (CI) yaitu: Tuangkan Oceana kedalam cepuk ukuran kecil secukupnya, lalu teteskan madu murni sebanyak 3-4 tetes.

Pemberian larutan Oceana+Madu sebaiknya jangan berlebihan agar Cucak Ijo (CI) tidak keasyikan minum Oceana+Madu saja, sehingga menyebabkan Cucak Ijo (CI) tidak mau memakan buah yang kita sediakan.

Air minumnya tetap diberikan, karena larutan Oceana+Madu tersebut hanya sebagai suplemen tambahan saja. Berikan larutan Oceana+Madu setiap hari selama tiga hari, dan untuk selanjutnya cukup diberikan tiga kali dalam seminggu saja. Jika dirasa kondisi Cucak Ijo (CI) sudah gacor, sebaiknya pemberian larutan Oceana+Madu tersebut dihentikan.

Baca juga:

Cara merawat Kapas Tembak agar gacor dan buka ekor

Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

Ciri-ciri perbedaan antara Cucak Jenggot dan Kapas Tembak

Daun ginseng jawa, rahasia Kenari juara

Demikian sedikit informasi tentang jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor, ngentrok dan bongkar isian. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI) dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Bahan-bahan jamu dan suplemen untuk Cucak Ijo (CI)
400

Cara merawat Kapas Tembak agar gacor dan buka ekor

Order Detail

Kapas Tembak (KT) adalah burung masteran yang banyak dicari dan dipelihara oleh para Kicau Mania untuk dijadikan sebagai guru vokal untuk gacoannya.

Suara tembakan rapat dan crecetan tajam dari Kapas Tembak memang terdengar sangat dominan ketika dinyanyikan oleh burung jenis lain (burung-burung lomba) pada saat dilombakan. Maka tidak heran jika banyak pemain lapangan yang mengandalkan suara dari Kapas Tembak untuk melengkapi materi isian gacoannya.

Kapas Tembak adalah jenis burung pemakan buah-buahan dan serangga. Sama seperti Cucak Jenggot, burung ini sangat mudah dipelihara karena bisa beradaptasi dengan cepat pada lingkungan barunya. Bentuk fisik dan suara dari Kapas Tembak juga sangat mirip dengan Cucak Jenggot.

Kelebihan Kapas Tembak dari Cucak Jenggot adalah pada suaranya yang lebih tajam dan lebih rapat serta memiliki gaya buka ekor saat berkicau, sehingga membuat Kapas Tembak terlihat lebih gagah dan atraktif saat berkicau.

Seperti halnya gaya buka sayap (nggaruda) pada Trucukan, dan gaya ngentrok pada Cucak Ijo (CI), maka gaya buka ekor pada Kapas Tembak juga merupakan perilaku burung ini dalam menjaga wilayah teritorialnya. Dengan berkicau sambil buka ekor, Kapas Tembak seolah ingin menunjukkan bahwa dialah yang menguasai wilayah tersebut.

Hampir semua Kapas Tembak akan menunjukkan gaya/perilaku buka ekor apabila kondisi burung sudah memenuhi berberapa kriteria berikut ini:

• Kapas Tembak dalam kondisi fisik yang fit,  tidak kurang gizi dan tidak dalam kondisi mabung/ngurak serta tidak dalam kondisi sedang sakit.

• Burung sudah mapan dan sudah gacor.

• Kapas Tembak yang sudah dewasa lebih sering menunjukkan gaya/perilaku buka ekor, sedangkan gaya/perilaku buka ekor yang ditunjukkan oleh Kapas Tembak yang masih muda adalah perilaku dimana burung dalam tahap mempelajari kondisi lingkungan sekitarnya. Misalnya, ada burung dewasa didekatnya yang terlihat bergaya buka ekor, maka Kapas Tembak muda tersebut biasanya akan mengikuti gaya buka ekor dari Kapas Tembak dewasa tersebut.

Kapas Tembak yang berkicau sambil bergaya buka ekor memang terlihat lebih gagah dan atraktif, apalagi jika hal itu ditunjukkan pada saat mengikuti lomba, maka bisa dipastikan akan memberikan nilai tambah untuk Kapas Tembak tersebut.

Untuk melatih Kapas Tembak agar mau buka ekor, sebetulnya cukup mudah, yaitu dengan selalu menjaga kondisi dan kesehatan Kapas Tembak dan juga sering melatihnya dengan mempertemukan Kapas tembak tersebut dengan Kapas Tembak yang sudah lebih mapan setidaknya seminggu sekali.

Sedangkan untuk perawatan hariannya agar Kapas Tembak gacor sebetulnya tidak jauh beda dengan perawatan burung-burung pemakan buah lainnya seperti Cucak Jenggot, Cucak Ijo (CI) dan Trucukan.

Agar Kapas Tembak cepat gacor, lakukan perawatan sederhana ini secara rutin:

• Setiap jam 05.00 pagi burung diembunkan agar menghirup udara segar, karena suasana pagi hari saat Matahari mulai terbit merupakan waktu paling favorit bagi burung-burung di alam liar untuk berkicau, jadi tujuan utama dari pengembunan adalah untuk mengingatkan burung pada suasana alami dihabitat aslinya agar burung terpancing untuk berkicau.

• Jam 07.00 pagi Kapas.Tembak dimandikan dengan memakai semprotan atau memakai cepuk agar mandi sendiri. Akan lebih baik lagi kalau Kapas Tembak dibiasakan untuk mandi dibak keramba.

• Sambil menunggu Kapas Tembak selesai mandi, bersihkan kandangnya lalu sediakan pisang atau pepaya dan ganti air minumnya dengan yang baru. Sebelum diberikan pada burung, terlebih dulu permukaan pisang atau pepaya diolesi dengan madu murni untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.

• Setelah selesai mandi, Kapas Tembak di angin-anginkan untuk mengeringkan bulu-bulunya. Berikan jangkrik 3 ekor, ulat hongkong (UH) 3 ekor, kroto segar cukup diberikan seminggu dua kali saja dengan porsi satu cepuk untuk sekali pemberian.

• Setelah semua bulu-bulunya kering, baru kemudian Kapas Tembak dijemur secukupnya saja, setelah burung terlihat mulai mangap dan gelisah segara angkat dan ditaruh ditempat yang teduh. Pada saat dijemur sebaiknya voer, buah dan air minumnya tetap diberikan.

• Setelah selesai dijemur, gantang Kapas Tembak ditempat yang teduh, usahakan ditempatkan didekat suara gemercik air agar burung merasa nyaman dan terpancing untuk berkicau.

• Sore hari kandang dibersihkan lagi, berikan jangkrik 3 ekor dan ulat hongkong (UH) 3 ekor, setelah selesai, burung dikerodong untuk istirahat.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten agar Kapas Tembak gacor dan buka ekor.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Cucak Jenggot dan Kapas Tembak

Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

Perbedaan perilaku Cucak Ijo (CI) fighter dan non fighter

Perawatan Trucukan pada saat mabung/nyulam bulu

Demikian sedikit informasi tentang cara merawat Kapas Tembak agar gacor dan buka ekor. Untuk informasi lain seputar Kapas Tembak bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kapas Tembak
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan panduan dan inspirasi Kicau Mania - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger