Latest Products
400

Perbedaan perilaku Cucak ijo (CI) fighter dan non fighter

Order Detail

Tidak semua Cucak ijo (CI) memiliki mental fighter, karena burung ini memang tipe semi fighter. Ada tipe Cucak ijo yang memiliki mental fighter dan ada yang tidak bermental fighter, kedua tipe tersebut cederung berbeda perilaku sehari-harinya.

Cucak ijo (CI) fighter

Cucak ijo tipe fighter biasanya perilaku sehari-harinya saat dirumah lebih banyak diam, dan kalaupun bunyi lebih banyak ngeriwik daripada ngeplongnya. Pembawaannya lebih tenang tapi sangat agresif begitu mendengar suara Cucak ijo lain, apalagi saat bertemu dengan Cucak ijo lain, dia akan langsung menyerang dengan suara-suara tembakan sambil bergaya ngentrok.

Tapi ada juga tipe Cucak ijo fighter yang sehari-harinya juga gacor, tapi sangat jarang dan biasanya performanya tidak akan maksimal digantangan karena staminanya sudah terkuras untuk berkicau dirumah.

Untuk tipe Cucak ijo fighter, tentu kurang cocok untuk dipelihara sebagai klangenan dirumah, karena tidak bisa dinikmati kicauannya setiap saat. Cucak ijo tipe ini sangat cocok untuk lomba, karena karakternya yang agresif dan akan langsung menyerang jika bertemu burung lain yang sejenis.

Cucak ijo (CI) non fighter

Sedangkan Cucak ijo yang non fighter, biasanya sangat gacor dan koar-koar sepanjang hari dengan suara yang lantang. Namun saat mendengar suara Cucak ijo lain akan langsung diam dan gelisah. Saat bertemu Cucak ijo lain juga tidak agresif, burung hanya loncat-loncat ketakutan atau malah diam mematung tidak memberikan perlawanan.

Cucak ijo tipe non fighter tentu cocok untuk dipelihara sebagai klangenan dirumah, karena Cucak ijo tipe ini selalu berkicau sepanjang hari dengan kicauan yang bervariasi dan bisa dinikmati kicauannya setiap saat.

Tapi untuk tipe ini, tentunya tidak cocok untuk lomba karena walaupun dirumah sangat gacor, rata-rata Cucak ijo tipe ini tidak akan berani berkicau saat bertemu Cucak ijo lain apalagi dalam jumlah yang banyak di arena lomba.

Jadi, sebelum kita membeli Cucak ijo tentukan dulu untuk tujuan apa kita memelihara burung tersebut, apakah untuk tujuan lomba atau hanya untuk klangenan dirumah saja.

Kenali karakter Cucak ijo yang akan kita pelihara, jangan sampai salah pilih agar kita tidak kecewa nantinya. Karena burung yang kita harapkan bisa kerja dilapangan ternyata hanya diam membisu, padahal burung dirumah sangat gacor, atau kita berharap burung yang kita pelihara bisa kita dengarkan suaranya dirumah, tapi ternyata burung justru sering diam dan hanya ngeriwik saja seharian.

Baca juga:

Membentuk mental fighter Cucak ijo (CI) agar siap lomba

Cara merawat Cucak ijo agar cepat gacor

Kumpulan audio Cucak ijo dalam format Mp3

Demikian sedikit informasi tentang perbedaan perilaku Cucak ijo (CI) fighter dan non fighter. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo fighter dan Cucak ijo non fighter
400

Tips memilih burung jalak dikandang ombyokan

Order Detail

Burung jenis jalak adalah burung yang paling mudah dipelihara, burung ini mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan baru dan juga cepat gacor walaupun dipelihara dari bahan/bakalan.

Burung jalak bahan/bakalan yang dijual dikandang ombyokan sebetulnya sudah banyak yang bunyi, baik itu jalak kebo/jalak penyu, jalak nias atau jalak suren, dan rata-rata burung-burung tersebut juga sudah makan voer, karena jalak memang termasuk burung yang tidak pilih-pilih dalam hal makanan, jadi tinggal kejelian kita saja untuk memilihnya.

Untuk mendapatkan burung jalak yang sudah mapan, tentunya kita harus sabar dan teliti memperhatikan tingkah laku burung dari sekian banyak burung jalak yang ada dikandang ombyokan.

Pantau dengan teliti gerak-gerik semua burung jalak yang ada dikandang ombyokan tersebut, siapkan sprayer/semprotan untuk menandainya setelah kita menemukan burung jalak yang sesuai kriteria.

Pilihlah burung jalak dikandang ombyokan dengan ciri-ciri berikut ini:

• Cari burung jalak yang paling agresif diantara yang lainnya, kalau burung tersebut terlihat galak terhadap burung lainnya terutama saat berebut makanan berarti burung tersebut memiliki mental yang bagus.

• Perhatikan dengan seksama burung jalak yang sudah anteng diplangkringan dan sesekali terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya (gaya khas burung jalak) sambil berbunyi. Segera semprot burung tersebut agar tidak tertukar dengan burung lainnya, lalu ambil, bayar dan bawa pulang.

Sampai dirumah segera masukkan kandang yang cukup luas agar burung jalak tersebut merasa nyaman. Mandikan burung dengan disemprot atau dengan cepuk agar burung bisa mandi sepuasnya.

Setelah itu berikan voor, air minum, buah dan jangkrik agar burung bisa makan sepuasnya, kemudian burung dijemur untuk menghangatkan tubuhnya.

Kalau kita mendapatkan burung jalak bahan/bakalan dengan ciri-ciri seperti diatas pasti akan cepat gacor, karena burung tersebut sebetulnya sudah cukup mapan karena mungkin sudah cukup lama berada dikandang ombyokan. Bahkan kalau kita bisa lebih jeli memilih burung yang sudah benar-benar mapan, maka begitu sampai dirumah burung akan langsung koar-koar.

Baca juga:

Cara merawat jalak kebo/jalak penyu agar rajin bunyi

Cara mudah membedakan jalak suren jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang tips memilih burung jalak dikandang ombyokan. Untuk informasi lain seputar burung jalak bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak kebo/jalak penyu ombyokan
400

Pakan alami vs Pakan buatan pabrik (voer) serta dampaknya pada performa burung kicau

Order Detail

Untuk para penggemar burung kicau, terutama penggemar burung-burung pemakan serangga tentunya sudah tidak asing lagi dengan voer (pakan buatan pabrik), karena memang sudah menjadi pakan wajib untuk burung peliharaan, alasannya jelas untuk kepraktisan.

Dengan memberikan voer tentunya kita tidak lagi repot harus bolak-balik memberikan makanan untuk burung. Selain itu, kalau burung mengkonsumsi voer tentunya akan lebih irit dan biaya perawatannya menjadi lebih murah dibandingkan dengan yang mengkonsumsi full pakan alami.

Tapi bagaimana dengan performa burung tersebut?
Apakah kandungan nutrisi dalam pakan buatan pabrik bisa setara dengan pakan alaminya? Tentunya tidak akan sama.

Pada kemasan pakan buatan pabrik (voer) biasanya dicantumkan tabel kandungan nutrisi dan semua unsur yang terdapat pada komposisi voer tersebut.

Kalau menurut tabel pada kemasan, kandungan nutrisi pada voer sebetulnya sudah cukup lengkap, dan seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi burung.

Tapi kenyataannya tidak demikian, walaupun semua unsur yang ada dalam pakan tersebut sudah cukup lengkap kalau menurut tabel pada kemasannya, namun kenyataannya burung yang hanya mengkonsumsi voer saja performanya tidak bisa maksimal, kalah dengan burung yang mengkonsumsi pakan alami. Karena bagaimanapun juga, pakan alami tetap lebih bagus untuk burung karena lebih sesuai dengan sistem metabolisme tubuh burung.

Karena itu, dalam perawatan sehari-harinya sering kita berikan pakan tambahan/ekstra fooding (EF) untuk melengkapi kebutuhan nutrisi burung. Tapi apakah pemberian ekstra fooding (EF) tersebut sudah bisa mencukupi kebutuhan nutrisi burung? Tentu tergantung pada porsi pemberiannya.

Burung yang sehari-harinya lebih banyak mengkonsumsi makanan alami memiliki stamina yang lebih bagus daripada burung yang lebih banyak mengkonsumsi voer.

Ambil contoh Cucak ijo yang hanya mengkonsumsi buah-buahan dan ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, ulat hongkong (UH) dll, atau Kenari yang hanya mengkonsumsi biji-bijian dan ekstra fooding (EF) seperti sayuran, buah-buahan dan telur rebus setiap harinya.

Kedua jenis burung tersebut mampu berkicau sepanjang hari dari pagi sampai sore nyaris tanpa henti, dan staminanyapun tidak kendor sama sekali. Coba bandingkan dengan burung yang mengkonsumsi voer setiap harinya, walaupun rajin berkicau tapi staminanya tidak akan bisa bertahan lama.

Mungkin burung juga sama seperti manusia, contohnya kita yang dari kecil terbiasa makan nasi sebagai makanan pokok kita tentunya akan merasa ada yang kurang kalau sehari belum makan nasi.

Misalnya saja dalam sehari kita hanya makan roti atau mie saja, pasti kita akan merasa lemas tidak bertenaga. Mungkin demikian juga yang dirasakan oleh burung, mereka memang tetap hidup dengan mengkonsumsi voer yang sebenarnya bukan merupakan makanan pokoknya, tapi sebetulnya burung merasa tidak nyaman. Burung terpaksa memakan voer karena merasa lapar dan tidak ada pilihan lain selain mengkonsumsi voer tersebut.

Sebetulnya tidak ada burung yang menyukai voer, itu terbukti saat kita sediakan pakan alaminya berupa buah-buahan atau serangga, burung akan lebih memilih memakan pakan alami tersebut dan tidak akan memakan voer sebelum pakan alami yang kita berikan itu habis. Baru setelah pakan yang alami habis dan burung merasa lapar lagi, voer menjadi pilihan tetakhir untuk dimakan.

Jadi, kalau kita menginginkan burung yang kita pelihara memiliki performa yang maksimal, tentu akan lebih baik kalau setiap hari diberikan pakan alami saja dengan menu yang bervariasi agar burung tidak bosan dan kebutuhan nutrisinya lebih tercukupi.

Pemberian pakan alami memang akan sedikit merepotkan, biaya perawatannya juga menjadi lebih mahal tentunya. Tapi itulah konsekuensinya kalau kita menginginkan performa burung kita menjadi maksimal, karena memang itu yang terbaik untuk burung kita, yaitu pakan alami yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.

Baca juga:

Pakan dan ekstra fooding (EF) untuk Kacer serta manfaatnya

Pakan wajib untuk Murai batu bahan/bakalan agar cepat bunyi

Demikian sedikit informasi tentang pakan alami vs pakan buatan pabrik (voer) serta dampaknya pada performa burung kicau. Untuk informasi lain seputar burung kicau bisa dibaca pada artikal On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pakan alami vs Pakan buatan pabrik (voer)
400

Burung yang gacor dirumah belum tentu gacor dilapangan

Order Detail

Mengondisikan burung agar bisa tampil dalam lomba memang tidak semudah yang kita bayangkan. Karena banyak sekali kasus dimana burung yang dirumah sudah sangat gacor berubah menjadi seperti burung bakalan ketika berada di arena lomba burung kicau.

Jangankan untuk bisa tampil, bahkan bunyipun tidak sama sekali, burung justru menjadi gelisah dan ketakutan atau hanya diam saja mematung. Hal ini disebabkan karena burung tidak siap secara mental dan fisik untuk menghadapi pertarungan.

Kadang kita salah persepsi, kita menganggap kalau burung yang gacor dirumah berarti burung tersebut sudah siap untuk diikutkan lomba. Jelas anggapan tersebut salah besar, karena burung yang gacor dirumah rata-rata justru burung yang sedang tidak kondisi.

Kegacoran burung tersebut merupakan sebuah kamuflase untuk menutupi kelemahannya, burung berkicau untuk menunjukkan bahwa dia ada diwilayah tersebut, tapi sebetulnya dia tidak siap tempur, kicauannya hanya untuk menggertak saja. Kicauan burung tersebut mungkin juga menandakan kalau dia sedang merasa lapar atau lemah karena kekurangan sesuatu.

Coba saja burung yang gacor tersebut setiap hari diberikan ekstra fooding (EF) misalnya jangkrik dengan porsi sekenyangnya dan dijemur secara konsisten selama satu bulan, cobalah di amati setelah satu bulan burung akan menjadi kurang gacor, tapi justru kondisi tersebut menandakan kondisi burung sudah membaik.

Berbeda dengan burung yang dalam kondisi top perform justru tidak akan berkicau sepanjang hari, burung hanya akan berkicau seperlunya saja atau bahkan hanya ngeriwik saja. Tetapi bedanya, walaupun banyak diam, burung yang dalam kondisi puncak selalu waspada, siap tempur dan sangat responsif, begitu ada sesuatu yang mengusiknya maka burung akan berkicau menyerang dengan mengeluarkan materi isiannya.

Sedangkan untuk burung yang tidak kondisi biasanya walaupun berkicau tapi gelisah, karena burung tidak percaya diri dengan kondisinya. Kicauannyapun hanya ngeban-ngeban saja tidak keluar materi isiannya, dan begitu bertemu lawan biasanya hanya bertahan saja atau bahkan malah ketakutan karena dia memang tidak siap mental dan fisiknya.

Jadi, kita harus lebih jeli untuk membaca kondisi burung kita, apakah gacornya burung tersebut dalam kondisi top perform atau justru kurang kondisi. Karena itu, agar burung bisa tampil maksimal dilapangan, harus dipersiapkan dengan matang dari mulai fisik, mental dan materinya agar tidak mengecewakan.

Baca juga:

Beda perawatan antara Kacer lomba dan Kacer rumahan

Manfaat kandang umbaran/polier untuk burung lomba

Perlunya pemasteran untuk burung lomba

Kumpulan suara masteran untuk burung lomba dalam format Mp3

Demikian sedikit informasi tentang burung yang gacor dirumah belum tentu gacor dilapangan. Untuk informasi lain seputar burung kicau bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer dan Cucak ijo
400

Perlunya pemasteran untuk burung lomba

Order Detail

Pemasteran adalah suatu cara untuk mengajarkan burung agar bisa menirukan suara burung lain atau suara-suara lainnya yang dimasterkan.

Tujuan dari pemasteran adalah agar burung yang dimaster tersebut memiliki banyak variasai isian yang akan menjadikan kicauannya tidak monoton.

Pemasteran memang tidak wajib dilakukan, apalagi untuk burung-burung yang hanya dipelihara untuk rumahan saja. Tetapi untuk burung-burung yang dipelihara untuk tujuan lomba, pemasteran menjadi poin yang cukup penting untuk dilakukan.

Kalau materi lagunya lebih variatif tentu akan menjadikan nilai tambah bagi burung tersebut, karena materi lagu juga termasuk dalam salah satu kriteria penilaian dalam lomba burung kicau.

Burung lomba yang memiliki materi lagu variatif dengan suara-suara tonjolan yang mewah serta dibawakan dengan irama lagu yang harmonis tentunya akan terlihat lebih istimewa dan lebih menonjol dari burung lainnya. Maka kemungkinan burung untuk menjadi juara juga menjadi lebih besar.

Pemasteran untuk burung kicau dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Menggunakan burung asli

Cara ini sangat efektif karena suara yang ditangkap oleh burung yang dimaster adalah suara asli dengan intonasi yang jelas. Suaranya juga bisa didengar sepanjang hari secara alami dan tentunya akan lebih mudah dihafal oleh burung yang dimaster.

Kelemahan dari cara ini adalah membutuhkan biaya lebih mahal karena harus membeli burung-burung masteran yang sudah gacor yang tentu harganya cukup mahal.

Disamping itu, kita juga harus meluangkan lebih banyak waktu untuk merawat burung-burung masteran tersebut. Selain itu, perawatan sehari-harinyapun tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit kalau kita memelihara beberapa burung masteran sekaligus.

2. Menggunakan Mp3 player

Cara ini sebetulnya kurang efektif karena berpotensi membuat burung yang dimaster menjadi stres dan jenuh karena suara Mp3 player yang terus berulang-ulang tanpa jeda yang alami.

Kualitas suara yang dihasilkan juga belum tentu bagus, intonasi serta frekuensinya juga tidak akan sebagus suara burung asli.

Kelebihan dari pemasteran menggunakan Mp3 player adalah biaya yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan burung asli.

Jenis suara dari Mp3 player juga bisa lebih banyak dan lebih bervariasi terserah keinginan kita tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan lagi. Selain itu, kita juga tidak perlu repot memikirkan perawatan sehari-harinya.

Baca juga:
Kumpulan suara masteran untuk burung lomba dalam format Mp3

Demikian sedikit informasi tentang perlunya pemasteran untuk burung lomba. Untuk informasi lain seputar burung kicau bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pemasteran burung secara alami
400

Membaca karakter Kacer dari bentuk fisiknya

Order Detail

Dikalangan kicau mania, dikenal istilah katuranggan atau ilmu memprediksi kualitas seekor burung dari bentuk fisiknya. Soal benar atau tidaknya, belum bisa dibuktikan secara pasti. Tapi tidak ada salahnya untuk menggunakannya sebagai panduan sebelum kita memilih Kacer yang akan kita pelihara.

Ciri-ciri Kacer berdasarkan bentuk fisiknya, antara lain:

Kepala
• Bentuk kepala cepak/papak menandakan Kacer bermental tangguh yang bandel dan tahan gempuran.
• Bentuk kepala besar dan bulat menandakan Kacer yang cerdas dan mudah merekam lebih banyak materi isian.

Paruh
• Bentuk paruh tebal menandakan Kacer memiliki volume suara yang keras dan tebal.
• Bentuk paruh tipis dan runcing menandakan volume suara Kacer cederung lebih tajam/kristal.
• Bentuk paruh lurus menandakan Kacer memiliki gaya tarung duduk manis/anteng satu titik.
• Bentuk paruh melengkung menandakan Kacer memiliki gaya tarung atraktif naik turun plangkringan.
• Bentuk paruh celah menandakan Kacer dengan volume suara tembus.

Lubang hidung
• Lubang hidung yang kecil menandakan Kacer yang susah beradaptasi dengan lingkungan baru (mental rumahan/jago kandang)
• Lubang hidung yang besar menandakan Kacer yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru (fighter sejati)

Mata
• Bentuk mata melotot dengan sorot mata yang tajam menandakan Kacer bermental fighter tinggi dan cenderung menyerang.
• Mata sipit dan sayu menandakan Kacer yang mudah terkejut dan kurang fighter.

Leher
• Bentuk leher jenjang menandakan Kacer dengan tipe suara speed rapat.
• Bentuk leher panjang dan besar menandakan Kacer dengan tipe suara speed dan tembakan.
• Bentuk leher pendek menandakan Kacer dengan tipe suara ngeroll.
• Bentuk leher pendek dan besar menandakan Kacer dengan tipe suara roll tembak.

Dada
• Kacer dengan dada lebar membusung menandakan memiliki mental fighter yang kuat.
• Kacer dengan dada sempit menandakan kurang fighter.

Badan
• Badan yang besar menandakan power yang mantab.
• Badan yang pendek (buntet) menandakan Kacer yang tidak stabil/susah disetting.
• Badan yang panjang dan ramping menandakan Kacer dengan gaya main yang atraktif dan bermental tangguh.

Sayap
• Sayap dengan strip putih yang tebal (dalam kondisi normal/tidak sedang tarung) menandakan tipe Kacer yang gampang kondisi.
• Sayap dengan strip putih yang tipis (dalam kondisi normal/tidak sedang tarung) menandakan tipe Kacer yang susah kondisi.

Ekor
• Ekor yang panjang menandakan Kacer dengan gaya tarung atraktif naik turun plangkringan.
• Ekor yang pendek menandakan Kacer dengan gaya tarung duduk satu titik.

Kaki
• Kaki yang panjang menandakan Kacer dengan gaya tarung yang atraktif naik turun plangkringan.
• Kaki yang pendek menandakan Kacer dengan gaya tarung duduk satu titik.

Cakar
• Cakar yang besar dan kokoh menandakan Kacer dengan mental fighter yang kuat.
• Cakar yang kecil menandakan Kacer dengan mental fighter yang lemah.
• Cengkeraman yang kuat menandakan Kacer dengan karakter menyerang.
• Cengkeraman yang lemah menandakan Kacer dengan karakter bertahan.

Ciri-ciri Kacer berdasarkan katuranggan tersebut tidak bisa dijadikan patokan yang akurat 100% untuk mementukan kualitas seekor Kacer, tapi cukup untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan saja sebelum kita memilih Kacer.

Kualitas Kacer itu sendiri sebetulnya relatif dan tidak ditentukan oleh katuranggan saja, masih banyak faktor lain yang menentukan bagus dan tidaknya kualitas seekor Kacer, diantaranya adalah faktor keturunan, faktor perawatan dan perlakuan sehari-hari, sampai pada settingan harian dan lomba yang tepat.

Baca juga:
Beda perawatan antara Kacer lomba dan Kacer rumahan

Demikian sedikit informasi tentang cara membaca karakter Kacer dari bentuk fisiknya. Untuk informasi lain seputar Kacer bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer tipe fighter tinggi
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan panduan dan inspirasi Kicau Mania - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger