Latest Products

Tips perawatan poksay medan/mantel agar rajin bunyi

Order Detail

Burung poksay medan/mantel adalah jenis poksay lokal. Suara burung ini cenderung monoton tapi terdengar sangat keras, tajam dan kasar.

Burung poksay medan/mantel memang tidak memiliki banyak penggemar, mungkin karena suaranya yang monoton yang membuat burung ini kurang diminati.

Tapi sebetulnya, suara burung ini cukup bagus untuk masteran burung-burung lomba karena karakter suaranya tajam dan kasar yang akan terdengar unik dan sangar kalau dinyanyikan oleh burung lain pada saat lomba burung kicau.

Tapi ingat, kalau kita menggunakan poksay medan/mantel sebagai burung masteran, sebaiknya jaraknya jangan terlalu dekat dengan burung yang dimaster, karena bisa-bisa justru burung yang dimaster malah menjadi down karena terlalu sering ditembaki dengan suara poksay medan/mantel yang sangat keras dan tajam.

Untuk menjadikan poksay medan/mantel sebagai masteran, tentunya burung harus sudah gacor agar suaranya bisa selalu terdengar oleh burung yang dimaster dan bisa cepat direkam.

Untuk membuat poksay medan/mantel rajin bunyi sebetulnya cukup mudah, karena burung ini termasuk burung yang cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan jenis pakan baru.

Tapi biasanya, poksay medan/mantel rata-rata agak giras karena hampir semua poksay medan/mantel yang ada dipasaran berasal dari burung liar tangkapan hutan yang habitatnya sendiri berada dihutan dalam yang jarang bahkan tidak pernah berinteraksi dengan manusia, kecuali yang sudah dipelihara cukup lama mungkin bisa jinak.

Perawatan poksay medan/mantel tidak beda jauh dengan burung kicau jenis lain yang meliputi mandi, jemur dan pemberian pakan serta kebersihan kandang.

Mandi
Untuk tahap awal, sebaiknya burung dimandikan tiap pagi dengan cara disemprot sampai basah untuk mengurangi sifat liarnya. Setelah selesai, kemudian angin-anginkan ditempat yang teduh sampai bulu-bulunya kerimg sambil diberikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) langsung dari tangan agar burung terbiasa dengan keberadaan kita sebagai perawatnya dan mulai tergantung dengan kita.

Jemur
Setelah bulu-bulunya kering, kemudian jemur burung selama 1 jam.
Setelah selesai lalu gantang ditempat yang ramai agar burung terbiasa dengan lingkungannya yang baru dan berani berkicau walaupun ditempat yang ramai.

Pakan
Untuk hariannya, poksay medan bisa diberikan voor sebagai pakan utamanya dan juga ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong, ulat jerman, ulat kandang, belalang dan lainnya agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi sehingga burung menjadi rajin bunyi.

Kebersihan kandang
Kandang juga harus dibersihkan setiap hari karena poksay medan/mantel makannya cukup rakus, jadi kotorannya juga cukup banyak setiap harinya. 

Dengan perawatan yang konsisten, poksay medan/mantel akan lebih cepat gacor dan bisa digunakan sebagai masteran untuk burung-burung peliharaan kita terutama yang diperuntukkan untuk lomba agar materi isiannya lebih variatif.

Demikian sedikit informasi tentang tips perawatan poksay medan/mantel agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung kicau bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Poksay Medan/Mantel

Kenali karakter Murai Batu (MB) untuk memaksimalkan performanya

Order Detail

Murai Batu (MB) adalah burung fighter sejati, burung ini sangat agresif dan cepat sekali naik emosinya jika melihat atau mendengar suara burung sejenis.

Karakter fighter tinggi tersebut dimiliki hampir semua jenis Murai Batu (MB). Tapi pada kenyataannya, dalam perawatan manusia tidak sedikit Murai Batu yang mengalami banyak masalah seperti ngelowo/ngebatman, hilang fighter, kanibal dll.

Untuk bisa memiliki Murai Batu (MB)dengan mental tempur yang dahsyat, maka terlebih dulu kita harus mempelajari habitat dan kebiasaan hidup Murai Batu (MB) ditempat asalnya, yaitu hutan belantara yang lebat dan banyak sumber air yang tentu saja suasananya sejuk karena terlindung dari sinar matahari secara langsung.

Dari situlah kita bisa menerapkan cara hidup dan kebiasaan Murai Batu (MB) dihabitatnya dalam perawatan sehari-hari Murai Batu (MB) yang kita rawat dalam sangkar, agar dalam perawatannya bisa tepat dan bisa mengembalikan mentalnya sebagai burung fighter bersuara merdu yang agresif.

Jika melihat dari habitat hidup Murai Batu (MB), burung ini tidak memerlukan panas matahari yang berlebih karena kebiasaan hidupnya yang berada dihutan-hutan rimbun yang tentu saja sinar matahari terlindung oleh dedaunan yang lebat.

Habitat hidupnya juga dekat dengan sumber air, yang tentu saja memudahkannya untuk mandi dan mencari makan binatang-binatang yang hidup disekitar sumber air tersebut. Jadi, Murai Batu (MB) tidak perlu dijemur terlalu lama dan membutuhkan intensitas mandi yang lebih sering dibanding burung-burung fighter jenis lain seperti Kacer dan Cendet.

Dengan karakternya yang agresif dan gaya tarungnya yang sangat atraktif, burung ini memerlukan asupan pakan berprotein tinggi tapi yang tidak bersifat panas seperti jangkrik, cacing, ulat bambu, ulat daun pisang dan kroto yang mutlak harus tercukupi.

Jangan berikan ekstra fooding (EF) yang bersifat panas dan dapat meningkatkan tensi Murai Batu (MB) seperti ulat hongkong (UH), larva tawon dan kelabang kecuali pada saat cuaca dingin dan pada saat masa mabung untuk membantu mempercepat proses perontokan bulunya.

Karakternya yang mudah emosi juga harus diredam dengan intensitas mandi yang lebih sering dan pengumbaran untuk menyetabilkan suhu tubuhnya.

Perawatan harian dan lomba untuk Murai batu (MB)

• Pagi diembunkan berikan jangkrik 2-3 ekor.
• jam 7 dimandikan dikeramba, setelah selesai berikan jangkrik jangkrik 3 ekor.
• lalu jemur cukup 30 menit-1 jam saja, ambil pakan dan air minumnya agar burung lebih bandel (tapi harus diawasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan) kalau tidak ada waktu untuk mengawasi lebih baik pakan dan minum tetap diberikan.
• Setelah selesai anginkan dulu ditempat teduh beberapa saat sampai suhu tubuhnya stabil baru berikan voor dan air minum, dan berikan kroto segar.
• Untuk perawatan sore hari cukup bersihkan kandangnya lalu berikan jangkrik 5 ekor dan kerodong sampai pagi.
• Berikan voor dengan kandungan rumput laut untuk pakan utamanya.
• Berikan jangkrik setiap hari dengan porsi standar saja misalnya 5 ekor pagi dan 5 ekor sore (jangkrik alam).
• Kroto bisa diberikan 3x seminggu.
• Cacing dan ulat daun pisang juga bisa diberikan seminggu sekali.
• Umbar 2x seminggu untuk melatih fisiknya.

Kalau mau dilombakan, mulai H-3 menjelang lomba, burung istirahat total full kerodong tanpa aktifitas apapun (seperti mandi, jemur dan umbar) untuk menyimpan tenaga sampai hari H.

• Porsi jangkrik dinaikkan 2x lipat dari porsi hariannya.
• Berikan kroto setiap hari.
• Hari H pagi burung dimandikan lalu jemur sebentar, berikan jangkrik 5 ekor+kroto lalu kerodong.
• Sampai lapangan berikan jangkrik lagi 5 ekor, lihat cuaca menjelang lomba dimulai.
• Kalau cuaca panas terik, tambahkan kroto atau ulat daun pisang dan air minum bisa diberikan dengan larutan penyegar.
• Kalau cuaca mendung atau hujan, tambahkan ulat hongkong (UH) atau belalang, air minum jangan pakai larutan penyegar.

Intinya, dalam merawat Murai batu (MB), adalah mengontrol tingkat birahi, emosi dan memaksimalkan powernya. Ketiga poin tersebut terkait erat dengan perawatan sehari-harinya yang mencakup antara lain:

Pakan
Asupan pakan berprotein tinggi yang tercukupi dan cocok dengan karakter serta sistem metabolisme tubuh Murai batu (MB).

Mandi
Intensitas mandi yang cukup untuk menyetabilkan suhu tubuhnya. Jeli melihat cuaca, kalau cuaca panas intensitas mandi diperbanyak dan kalau mendung atau hujan intensitas mandi dikurangi.

Jemur
Rutinitas penjemuran yang cukup dan konsisten serta tidak berlebihan agar tingkat emosi dan birahinya tetap stabil.

Umbar
Pengumbaran yang teratur untuk melatih fisik dan stamina Murai batu (MB).

Penempatan
Menjelang istirahat, tempatkan Murai batu (MB) ditempat yang tenang dan sejuk agar burung bisa beristirahat dengan tenang.

Demikian sedikit informasi tentang karakter Murai Batu (MB) dan perawatannya. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Baca juga:

Manfaat kandang umbaran/polier untuk burung lomba

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lomba burung Murai Batu (MB)

Perawatan yang tepat untuk Cendet/Pentet lomba

Order Detail

Cendet/pentet adalah jenis burung predator yang cukup ganas dan agresif. Burung ini termasuk burung cerdas yang mampu menirukan suara-suara burung lain yang sering didengarnya.

Tapi tidak sedikit permasalahan yang sering timbul dalam memelihara burung predator ini seperti sifat manja/miyik/mbayi, mbagong, galak, salto sampai kanibal yang dikenal sebagai sifat negatif burung predator ini jika salah dalam perawatannya.

Baca juga:
Cara ampuh mengatasi cendet manja/miyik/mbayi

Sebetulnya, untuk mengatasi semua permasalahan yang sering dialami burung cendet tersebut tidaklah sulit kalau kita bisa memahami karakter dan apa yang dibutuhkan Cendet yang kita rawat. Kita sebagai pemilik/perawat harus jeli dalam membaca karakter dan kemauan burung Cendet yang kita rawat.

Terlebih dulu kita pelajari karakter dan kodrat Cendet sebagai burung predator yang terbiasa berburu dan memangsa pakan bidup berupa binatang-binatang kecil dan serangga sebagai pakan utamanya yang tentu saja kandungan proteinnya sangat tinggi.

Kandungan gizi dalam pakan-pakan hidup tersebut tentunya tidak bisa digantikan hanya dengan pemberian voor saja. Jadi intinya, pakan berprotein tinggi mutlak harus diberikan pada Cendet setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan nitrisinya.

Dalam perawatan kita, kebutuhan protein tinggi tersebut bisa didapatkan dari pemberian ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, belalang, ulat hongkong (UH) atau kelabang, dan lainnya dalam jumlah yang cukup setiap harinya (tidak boleh kurang).

Kenali juga habitat hidup burung cendet yang suka berburu dipadang rumput dan lahan terbuka yang tentu saja terbiasa terkena terik matahari secara langsung setiap harinya. Aplikasikan kebiasaan tersebut dalam perawatan hariannya dengan cara penjemuran yang maksimal untuk menyetabilkan suhu tubuh Cendet.

Setelah mengenali cara hidup dan habitat burung Cendet, kita bisa mulai menerapkannya dalam perawatan harian burung Cendet yang kita pelihara.

Poin utamanya adalah:

Nutrisi
Sebagai burung predator, tentu Cendet memerlukan energi yang besar untuk berburu, dan energi tersebut mutlak diperoleh dari asupan pakan yang berprotein tinggi. Oleh karena itu dalam memelihara Cendet jangan pelit ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong (UH).

Berikan jangkrik sepuasnya untuk perawatan hariannya serta menjelang lomba bisa ditambahkan dengan ekstra fooding (EF) yang bersifat panas seperti ulat hongkong (UH), belalang atau kelabang untuk menaikkan emosinya agar tampil ngotot saat dilombakan.

Sifat-sifat negatif yang sering diperlihatkan Cendet/pentet sebetulnya adalah akibat dari kekurangan nutrisi yang ditunjukkan dengan sifat-sifat negatif tersebut.

Suhu tubuh
Suhu tubuh Cendet/pentet harus berada pada tingkat yang ideal agar memiliki performa yang maksimal serta bisa tampil sesuai karakternya sebagai burung predator yang ganas dan agresif.

Sesuai habitatnya, Cendet menyukai tempat yang panas yang terkena sinar matahari langsung. Hal itu bisa kita aplikasikan pada perawatan harian Cendet dengan melakukan penjemuran yang kuat pada burung Cendet atau bisa juga dengan menerapkan terapi jemur sauna (burung kering kerodong kering) untuk mendapatkan panas yang lebih maksimal serta melatih nafasnya agar lebih kuat.

Jemur Cendet/pentet sampai benar-benar maksimal, angkat setelah Cendet terlihat sudah mangap dan gelisah. Ambil voor dan air minumnya pada saat dijemur agar Cendet lebih bandel, tapi harus tetap diawasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Cukup sediakan jangkrik 15-20 ekor didalam cepuk sebagai pakannya selama penjemuran.

Setelah selesai, anginkan terlebih dulu ditempat yang sejuk beberapa saat sampai suhu tubuhnya stabil baru masukkan voor, air minum dan berikan jangkrik 20 ekor lagi kemudian kerodong dan biarkan istirahat sampai besok paginya.

Demikian juga kalau kita melakukan terapi jemur sauna (kerodong kering burung kering), voor dan air minumnya juga diambil, cukup sediakan jangkrik 15-20 ekor didalam cepuk.
Tapi harus sering dikontrol agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Kalau tidak punya waktu untuk mengawasi, sebaiknya air minum tetap disediakan didalam kandangnya.

Setelah burung terlihat mangap dan gelisah segera ambil dan angin-anginkan beberapa saat agar suhu tubuhnya stabil baru berikan voor, air minum dan jangkrik 20 ekor lagi lalu kerodong sampai besok paginya.

Tempatkan cendet ditempat yang tenang dan hangat agar suhu tubuhnya tetap stabil pada tingkat yang ideal.

Cendet/pentet tidak perlu sering dimandikan, cukup mandikan Cendet/pentet seperlunya saja kalau terlihat birahi dan emosinya sudah terlalu over. Karena kalau sering dimandikan, akan berakibat pada penurunan suhu tubuhnya yang berdampak pada penurunan birahi dan emosi Cendet.

Baca juga:
Manfaat terapi sauna untuk kacer

Untuk mengembalikan sifat predatornya, bisa juga diberikan pakan hidup untuk diburu dan dimangsa oleh Cendet seperti katak, kadal, cicak, burung-burung kecil dan lainnya untuk mengembalikan nalurinya sebagai pemangsa.

Untuk melatih mental dan stamina Cendet juga bisa diumbar dan diberikan burung untulan seperti burung emprit atau burung gereja didalam kandang umbaran agar dikejar dan diburu oleh Cendet.
Tapi cara ini termasuk cara yang ekstrim dan tidak DIREKOMENDASIKAN.

Demikian sedikit informasi tentang Perawatan yang tepat untuk Cendet/pentet lomba. Untuk informasi lain seputar burung Cendet/pentet bisa dibaca pada artikel yang lain.


Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Cendet/Pentet

Membentuk mental fighter Cucak ijo (CI) agar siap lomba

Order Detail

Cucak ijo (CI) adalah burung dengan karakter semi fighter, jadi tidak semua Cucak ijo (CI) memiliki mental fighter yang bagus. Karena itu, untuk membuat Cucak ijo agar memiliki mental fighter yang tinggi harus dilatih sejak awal atau dimaksimalkan dengan perawatan dan terapi tertentu.

Perawatannya sendiri tentunya membutuhkan kesabaran dan ketelatenan karena Cucak ijo dikenal sebagai burung yang tidak stabil. Mental tempur Cucak ijo akan muncul pada kondisi dimana tingkat birahi dan emosinya berada pada tingkat yang maksimal, dan tentunya untuk mendapatkan tingkat birahi dan emosi yang maksimal tersebut tidaklah mudah karena memerlukan kejelian dari pemilik/perawat dalam memahami karakter dari Cucak ijo tersebut.

Tiga poin penting untuk mengondisikan Cucak ijo agar memiliki mental tempur yang kuat adalah birahi, emosi dan stamina.

Sebetulnya untuk semua jenis burung kicau yang dilombakan, tiga poin tersebut adalah kunci agar burung bisa tampil maksimal dalam lomba.

Tiga poin penting tersebut bisa diperoleh dengan pengaturan pakan, penjemuran, mandi, umbaran, pengerodongan dan penempatan yang tepat.

Birahi
Untuk mendapatkan tingkat birahi yang maksimal, Cucak ijo (CI) harus mendapatkan asupan pakan berprotein tinggi seperti jangkrik, ulat hongkong, kroto, belalang dan lainnya.

Berikan Cucak ijo jangkrik sekenyangnya sebagai ekstra fooding (EF) harian selain pisang sebagai pakan utamanya. Dan pada saat mau dilombakan tetap berikan jangkrik sekenyangnya selain buah-buahan seperti apel merah atau sawo sebagai pakan utamanya.

Emosi
Emosi sangat berpengaruh pada mental tempur Cucak ijo agar tampil ngotot dan bringas. Untuk memaksimalkan emosi Cucak ijo, bisa dengan cara penjemuran yang maksimal. Karena jika suhu tubuhnya meningkat maka emosinya juga akan tinggi.

Jemur Cucak ijo sampai benar-benar gelisah, cabut pakan dan minumnya cukup berikan jangkrik saja dalam cepuk agar burung lebih bandel, tapi harus diawasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan (kalau tidak ada waktu untuk mengawasi, sebaiknya pakan dan minum tetap disediakan didalam kandangnya selama penjemuran).

Setelah selesai, anginkan dulu ditempat yang sejuk beberapa saat agar suhu tubuhnya stabil, baru berikan minum, buah dan jangkrik sekenyangnya kemudian kerodong dan biarkan istirahat sampai esok paginya.

Agar performanya lebih maksimal tambahkan ulat hongkong (UH) atau kroto pada saat mau dilombakan, tergantung dari cuaca pada saat lomba berlangsung. Kalau cuaca sangat panas berikan kroto, kalau cuaca mendung atau hujan berikan ulat hongkong (UH).

Stamina
Hal yang tidak kalah penting berikutnya adalah stamina, karena burung lomba mutlak harus memiliki stamina yang prima agar bisa tampil maksimal saat dilombakan.

Stamina yang prima bisa diperoleh dari pengumbaran yang teratur. Pada saat diumbar sediakan buah-buahan yang mengandung banyak air seperti pepaya atau sawo. Sediakan juga jangkrik yang cukup agar burung bisa makan sesukanya untuk menggantikan energi yang dipakai untuk aktifitas terbang bolak-balik didalam kandang umbaran.

Tempatkan cucak ijo ditempat yang tenang dan hangat untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap stabil dan bisa beristirahat dengan tenang untuk mengumpulkan tenaga sebelum perlombaan.

Agar stamina burung prima pada saat dilombakan, mulai H-3 menjelang lomba burung diistirahatkan total tanpa aktifitas apapun seperti mandi, jemur ataupun umbar, cukup full kerodong sampai hari H lomba untuk menyimpan tenaga.

Untuk melatih mentalnya, seminggu sekali bisa ditrek dengan Cucak ijo lain yang usianya lebih muda, atau dibawa ke arena latber untuk membiasakan burung dengan suasana lomba walaupun tidak ikut digantangkan. Kalau dirasa mental dan performanya sudah bagus, bisa mulai dicoba di ikutkan latber (latihan bersama) terlebih dulu sebelum mengikuti event yang lebih besar.

Baca juga:
Manfaat kandang umbaran/polier untuk burung lomba

Demikian sedikit informasi tentang cara membentuk mental fighter Cucak ijo (CI) agar siap lomba. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI) bisa dibaca pada artikel yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) fighter

Cara membedakan jenis kelamin Cucak rowo

Order Detail

Cucak rowo termasuk burung monomorfik dimana tidak ada perbedaan ciri fisik yang terlihat dari luar untuk membedakan antara burung jantan dan burung betina. Namun demikian, ada beberapa patokan yang bisa digunakan untuk menentukan jenis kelamin burung Cucak rowo, antara lain:

Ciri-ciri fisik Cucak rowo jantan:
• Bentuk kepala jantan bulat dengan bulu berwarna lebih tua dan tampak ada belahannya.
• Warna bulu pada bagian rahang lebih putih dan tampak bersih dan cerah.
• Bulu punggung dan sayap berwarna abu-abu dengan garis-garis hitam putihnya lebih tegas.
• Bulu ekor lebih panjang dan menyatu.
• Paruh terlihat lebih kokoh, kuat dan tebal serta agak melengkung.
• Garis hitam di bawah mata terlihat lebih jelas.

Ciri-ciri fisik Cucak rowo betina:
• Bentuk kepalanya lebih datar, dengan bulu berwarna lebih muda dan tidak ada belahan bulu.
• Bulu rahang lebih kusam, tampak putih keabu-abuan.
• Garis-garis hitam putih kurang tegas.
• Bulu ekor lebih pendek dan sedikit agak mengembang (mekar).
• Paruh lebih pipih.
• Garis hitam dibawah mata warnanya tidak pekat.

Dari tingkah laku dan gerakannya, burung Cucak rowo juga dapat diketahui sekaligus dibedakan antara jantan dan betina, terutama bila cucak rowo sudah jinak, sehingga tidak takut lagi terhadap keberadaan manusia dan lingkungan sekitarnya.

Ciri-ciri Cucak rowo jantan dilihat dari tingkah lakunya:
• Gerak-geriknya cenderung lebih agresif, sering melompat seperti menantang dan terlihat berani.
• Kalau melihat burung betina seperti merayu dan melakukan gerakan-gerakan yang atraktif, sedang kalau melihat sesama jantan seperti ingin menyerang.
• Banyak gerakan kaki dan tubuh yang seakan-akan hendak mengangkat keatas dan ekornya mengarah kebawah.
• Kepala sering menunjukkan gerakan melongok keatas dengan gerakan yang terlihat berani dan menantang disertai dengan siulan keras bernada memanggil.

Ciri-ciri Cucak rowo betina dilihat dari tingkah lakunya:
Gerak-geriknya lebih lamban dan halus.
• Kalau melihat lawan burung jantan akan menggerak-gerakkan sayap dengan sedikit agak dikembangkan (ngleper). Paruh terbuka dan lidah digerak-gerakkan seperti anak Cucak rowo yang minta disuapi induknya sambil mendekat dengan suara yang lembut sambil merendahkan badan dan ekornya agak terangkat keatas.
• Kepala sering merunduk atau merendah ke depan dengan posisi sejajar dengan punggungnya.

Dari suaranya, burung Cucak rowo juga bisa dibedakan jenis kelaminnya.

Suara Cucak rowo jantan:
• Lebih sering menyampaikan suara panggilan dengan nada tinggi, keras dan melengking.
• Banyak variasi nada dan jenis kicauan yang sering diperdengarkan.
• Pada saat berkicau bersama atau berpasangan akan memimpin irama lagunya.

Suara Cucak rowo betina:
• Suaranya terdengar besar dan ngebass seakan memberi jawaban kicauan burung jantan.
• Variasi kicauannya lebih monoton dan seperti hanya mengikuti saja.
• Lebih cerewet.

Perbandingan dari segi suara ini akan tampak lebih jelas kalau ada dua burung Cucak rowo jantan dan betina sedang berkicau bersautan saling didekatkan. Tapi ada juga burung Cucak rowo betina yang dapat bersuara doble atau ropel, sehingga dalam hal ini memang cukup sulit untuk bisa menentukan antara Cucak rowo jantan dan betina secara akurat.

Demikian sedikit informasi tentang Cara membedakan jenis kelamin Cucak rowo. Untuk informasi lain seputar Cucak rowo bisa dibaca pada artikel yang lain.

Baca juga:
Cara membedakan Cucak ijo jantan dan betina muda/trotolan

Perbedaan Cucak jenggot jantan dan betina

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Cucak rowo

Manfaat kandang umbaran/polier untuk burung lomba

Order Detail

Kandang umbaran atau polier cukup penting untuk burung kicauan apalagi yang diperuntukkan untuk lomba. Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari pengumbaran, diantaranya:

1. Menjaga stamina dan fisik burung agar tetap fit karena dengan diumbar, seluruh otot-otot tubuh burung digunanakan untuk bergerak.

2. Menguatkan otot-otot dada dan sayap yang berdampak pada suara burung menjadi lebih lantang dan bertenaga.

3. Menguatkan nafas sehingga burung lebih kuat berkicau dari awal sampai akhir perlombaan. Nafas yang panjang memang bisa dilatih dengan penjemuran yang lama atau bisa juga dengan terapi jemur sauna (burung kering kerodong kering), tapi akan lebih maksimal kalau fisiknya juga dilatih dengan terapi umbaran, sehingga bisa mendapatkan dua manfaat sekaligus yaitu nafas yang panjang dan stamina yang prima.

4. Mencegah kegemukan, karena dengan terbang bolak-balik dalam kandang umbaran, akan lebih cepat membakar kalori sehingga tidak terjadi penumpukan lemak ditubuh burung.

5. Mencegah stres, karena dengan berada dikandang yang besar, burung bisa lebih leluasa bergerak mengepakkan sayapnya dan juga menjadi sarana refreshing untuk burung yang sudah terlalu lama berada dalam kandang berukuran kecil (kandang harian).

Tapi harus diperhatikan, untuk melakukan pengumbaran tidak boleh asal-asalan saja memasukkan burung kedalam kandang umbaran. Kita harus melihat kondisi burung yang akan kita umbar, apakah burung perlu diumbar atau malah sebaliknya, burung justru perlu banyak istirahat karena kondisi fisiknya sedang tidak fit. Karena kalau sampai salah analisa, bukannya menjadi lebih baik tapi malah tambah parah (ngedrop).

Burung yang sedang dalam kondisi fisik tidak fit dan dipaksakan untuk berolah raga maka yang terjadi fisiknya akan semakin drop karena staminanya terkuras untuk terbang bolak-balik dalam kandang umbaran.

Burung yang akan diumbar harus dalam kondisi fisik yang fit karena pengumbaran akan benar-benar menguras stamina burung dan dalam melakukan pengumbaran juga harus disediakan pakan dan ekstra fooding (EF) yang cukup serta air minum.

Pemberian ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dengan porsi tanpa batas pada waktu diumbar bertujuan agar burung tidak kehabisan tenaga karena suplai pakan selalu tersedia. Pembakaran kalori yang besar harus diimbangi pula dengan asupan nutrisi yang memadai agar kondisi fisik burung tidak ngedrop.

Pengumbaran bisa dilakukan 2-3 kali seminggu agar burung tidak kelelahan. Untuk kandang umbaran sendiri penempatannya usahakan yang terkena sinar matahari langsung agar burung bisa sekalian berjemur, usahakan juga agar penempatan kandang umbaran aman dari gangguan predator seperti kucing dan lainnya. Posisi plangkringan dibuat atas bawah yaitu posisi bawah dibagian depan dan posisi atas dibagian belakang agar burung bisa terbang dengan posisi naik turun sehingga lebih efektif untuk olah fisik burung.

Dengan melakukan pengumbaran secara konsisten, maka lama-kelamaan fisik burung akan semakin fit dengan stamina yang semakin prima dan nafas lebih panjang sehingga saat dilombakan, burung akan tampil lebih maksimal.

Mungkin pada saat-saat awal pengumbaran biasanya burung akan terlihat ngedrop karena belum terbiasa, tapi setelah terapi umbaran berjalan 1-2 bulan maka hasilnya akan mulai terlihat dengan peningkatan performa burung yang signifikan.

Pengumbaran sangat bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental burung, karena fungsinya mengembalikan burung seperti pada habitat asli dan kodratnya, yaitu terbang bebas mengepakkan sayapnya.

Burung yang sudah terlalu lama berada dalam sangkar tentunya tidak pernah lagi menggunakan sayapnya untuk terbang, dan tentunya otot-otot sayap dan dadanya tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya dan secara tidak langsung pasti kondisi tersebut berpengaruh pada kualitas kicauannya.

Demikian sedikit informasi tentang Manfaat kandang umbaran/polier untuk burung lomba. Untuk informasi lain seputar burung kicau bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Baca juga:

Manfaat terapi sauna untuk kacer

Mengenali karakter kacer agar tidak salah perawatan

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kandang umbaran
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan panduan dan inspirasi Kicau Mania - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger