Perilaku negatif Cendet/Pentet yang sering muncul adalah perilaku miyik dan salto. Perilaku negatif tersebut tentu saja akan mempengaruhi performa Cendet, apalagi untuk Cendet lapangan.
Cendet/Pentet yang salto akan mengurangi keistimewaannya, terutama di arena lomba karena akan mengurangi point penilaian juri.
Jadi, jika tujuan kita memelihara Cendet/Pentet adalah untuk dilombakan, maka sebisa mungkin perilaku negatif tersebut harus dihilangkan atau diminimalisir.
Perilaku salto pada Cendet/Pentet menunjukkan bahwa Cendet tersebut sedang bermasalah, terutama dengan mentalnya.
Cendet/Pentet salto adalah indikasi bahwa Cendet tersebut merasa tidak nyaman di lingkungannya, bisa karena mengalami tekanan mental atau karena hal lainnya.
Tapi ada juga Cendet/Pentet yang memang memiliki kebiasaan salto sejak kecil, jadi walaupun dalam kondisi nyaman, Cendet tersebut akan tetap melakukan salto karena sudah menjadi kebiasaan. Tapi perlu untuk diketahui, bahwa cara salto Cendet karena karakter dan cara salto Cendet karena mentalnya tertekan, cenderung berbeda.
Cara salto Cendet/Pentet yang sudah karakter biasanya terlihat sangat mahir, berbeda dengan cara salto Cendet karena merasa tidak nyaman/tertekan, biasanya cara saltonya tidak terarah alias grabyakan atau asal jumpalitan saja karena perilaku salto tersebut adalah pelampiasan dari rasa tertekan dan dalam kondisi ruangan terbatas sehingga seringkali menyebabkan bulu ekornya menjadi patah atau rusak dan luka-luka pada bagian atas paruh (ngeruji).
Perilaku salto pada Cendet/Pentet bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:
• Kalah mental/trauma
Penyebabnya bisa karena kalah saat ditrek dengan Cendet lain, kandangnya jatuh, atau karena pindah sangkar. Cendet yang mengalami hal-hal tersebut biasanya akan berperilaku grabyakan sambil salto tidak karuan terutama kalau didekati.
Cendet/Pentet dalam kondisi ini biasanya tidak akan mau bunyi dengan rajin dan bahkan bisa diam seribu bahasa sekalipun digoda. Lebih parah lagi, Cendet tersebut biasanya tampak nyekukruk, bulu mengembang, dan tidak aktif tapi masih saja salto ketika didekati.
Solusinya dengan mengasingkan Cendet tersebut dari keberadaan Cendet lain dan juga burung-burung lain yang gacor. Jor pemberian Ekstra fooding (EF), kurangi mandi dan durasi penjemuran di maksimalkan, tujuannya agar stamina Cendet kembali pulih, dan untuk mendongkrak tingkat birahi dan emosinya agar kembali stabil.
• Takut terhadap sesuatu
Cendet/Pentet salto juga bisa disebabkan karena takut dengan sesuatu, misalnya:
Takut ketika ada mobil atau motor yamg lewat didekat kandangnya, takut dengan orang yang memakai topi dan lainnya.
Cendet/Pentet yang salto karena takut terhadap benda-benda tersebut, biasanya hanya akan melakukan salto ketika melihat benda atau sesuatu yang ditakutinya. Berbeda dengan Cendet yang salto karena karakter yang akan sering salto walaupun tidak ada pemicunya.
• Meniru gerakan salto burung lain
Jika Cendet/Pentet berperilaku salto disebabkan karena meniru perilaku salto dari burung lain disekitarnya, maka penangananya adalah dengan cara segera menjauhkan atau menghindarkan Cendet tersebut dari burung-burung lain disekitarnya yang memiliki kebiasaan salto seperti misalnya: Pleci, Gelatik, Sirtu, dan burung-burung lainnya yang suka salto agar tidak menjadi kebiasaan pada Cendet. Sebab kalau terus dibiarkan maka perilaku salto tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.
Kalau burung-burung yang memiliki kebiasaan salto tersebut adalah burung-burung yang kita gunakan sebagai burung masteran untuk Cendet, sebaiknya atur penempatanny agar tidak terlihat oleh Cendet.
Kondisikan agar Cendet tidak melihat burung-burung tersebut tapi tetap bisa mendengar suaranya dengan intonasi yang jelas. Caranya dengan menggunakan sekat atau dikerodong setiap harinya (full kerodong).
• Tidak nyaman dengan kandangnya
Jika perilaku salto pada Cendet/Pentet disebabkan karena burung merasa tidak nyaman dengan kandangnya, maka yang harus di atur adalah mengondisikan kandang dan aksesorisnya agar Cendet merasa nyaman dengan suasana kandangnya. Karena kalau terus dibiarkan, maka perilaku salto tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.
Tapi kalau perilaku salto tersebut sudah terlanjur menjadi kebiasaan, maka solusinya adalah dengan melakukan beberapa threatment berikut ini:
- Merubah posisi tangkringan menjadi bersilang atau menjadi sejajar disesuaikan dengan kondisi. Bisa juga dengan meninggikan posisi tangkringan atas untuk mempersempit ruang gerak Cendet untuk salto.
- Mengganti kandang hariannya dengan kandang bulat yang biasa digunakan untuk Murai Batu (MB) atau mengganti kandangnya dengan ukuran yang lebih besar agar Cendet dapat bergerak lebih leluasa.
- Menutup bagian atas kandang bagian dalam dengan mika atau kardus yang permukaanya licin agar Cendet tidak dapat mencengkeram jeruji bagian atas kandang untuk melakukan salto.
- Memasang beberapa tali karet pada bagian atas kandang sebagai jebakan agar Cendet tidak berani melompat ke atas untuk melakukan gerakan salto.
• Merasa tertekan/terancam
Jika Cendet/Pentet salto karena merasa tidak nyaman dengan lingkungannya karena merasa terancam atau karena merasa terintimidasi, maka yang harus kita lakukan adalah menjauhkan hal-hal yang menyebabkan Cendet tersebut merasa tidak nyaman sehingga melampiaskannya dengan cara salto.
Kondisi tidak nyaman tersebut bisa disebabkan karena adanya predator seperti kucing atau tikus dan juga karena adanya Cendet lain yang gacor sehingga menyebabkan Cendet tersebut merasa tertekan dan gelisah.
Karena terbatasnya ruang gerak untuk melarikan diri, atau untuk melampiaskan emosinya karena terhalang jeruji sangkar, mengakibatkan Cendet/Pentet tersebut melampiaskannya dengan cara salto sebagai ungkapan dari perasaan frustasinya.
Jika hal ini dibiarkan terus-menerus maka akan menyebabkan perilaku salto tersebut menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan dan juga akan mengakibatkan mental Cendet tersebut menjadi rusak karena merasa tertekan setiap harinya.
Solusinya tentu harus menjauhkan Cendet tersebut dari hal-hal yang membuatnya tertekan tersebut dan mengondisikan lingkungan disekitar kandangnya menjadi senyaman mungkin untuk Cendet.
Cara lainnya dengan full kerodong agar Cendet/Pentet tersebut merasa lebih aman karena tidak dapat melihat kondisi lingkungan sekitarnya yang tidak kondusif.
• Over birahi (OB)
Jika ada indikasi Cendet/Pentet tersebut Over Birahi (OB) maka penanganannya adalah dengan mengurangi porsi Ekstra fooding (EF) untuk settingan hariannya, terutama untuk pemberian kroto dan ulat hongkong (UH), karena kedua jenis Ekstra fooding (EF) tersebut sangat berpotensi manaikkan birahi Cendet jika porsi pemberiannya tidak tepat atau berlebihan.
Umbar Cendet/Pentet agar bisa lebih leluasa bergerak. Pengumbaran sangat bermanfaat untuk melatih stamina Cendet dan juga untuk mengurangi birahi Cendet yang berlebihan. Manfaat lain dari pengumbaran adalah sebagai sarana refreshing untuk Cendet agar tidak stres karena terlalu lama berada dikandang harian yang sempit.
Terapi kandang umbaran juga cukup efektif untuk menghilangkan perilaku salto pada Cendet. Caranya dengan mempatkan Cendet selama satu bulan full dikandang umbaran dan melakukan semua aktifitas hariannya dikandang umbran tersebut agar Cendet lupa pada suasana kandang hariannya dan juga lupa pada kebiasaannya melakukan salto.
Tapi pada saat melakukan terapi dikandang umbaran, tetap lakukan interaksi setiap hari dengan Cendet agar tidak menjadi terlalu giras nantinya.
Baca juga:
Solusi untuk mengatasi Cendet/Pentet macet bunyi
Ciri-ciri khusus Cendet/Pentet asli Madura
Manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet
Demikian sedikit informasi tentang cara menghilangkan kebiasaan salto pada Cendet/Pentet. Untuk informasi lain seputar Cendet/Pentet, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Posting Komentar