Sekilas memang tidak ada yang menarik dari burung Trucukan, bentuk fisiknya sederhana dengan warna bulu dominan coklat dan putih. Yang membuat burung ini disukai adalah suara ropelnya yang ngeroll disertai gaya merentangkan sayap atau nggaruda.
Tapi tidak mudah membuat seekor Trucukan agar bisa ropel dan nggaruda, karena dibutuhkan perawatan yang tidak sebentar untuk membentuk burung ini sampai jadi (gacor).
Harga Trucukan yang sudah jadi (gacor) jauh lebih mahal dari harga bakalannya, bisa sampai ratusan ribu, padahal harga Trucukan bakalan hanya sekitar 25-30 ribu saja dipasaran.
Merawat Trucukan bakalan agar cepat ropel memang membutuhkan kesabaran karena hampir semua Trucukan bakalan yang dijual dipasar burung berasal dari tangkapan hutan, jadi bisa dipastikan burung masih sangat liar dan belum ngevoer.
Untuk memilih Trucukan bakalan dikandang ombyokan juga perlu kesabaran dan kejelian agar mendapatkan bahan Trucukan yang prospek.
Ciri-ciri bahan/bakalan Trucukan yang bagus:
• Suara crocokannya keras dan nyaring.
• Sering menyuarakan suara panggilan.
• Terlihat lebih dominan dari yang lain saat berebut makanan.
• Bodi besar dan panjang dengan jambul yang sering berdiri (njegrik).
• Posturnya terlihat gagah dan tegak.
• Lingkar mata hitam tegas dengan sorot mata yang tajam.
• Leher jenjang, paruh tebal, panjang dan lurus.
• Kepala ceper dengan bulu yang menutupi telinganya terlihat lebih menonjol keluar serta ada beberapa helai rambut dibelakang lehernya.
Setelah mendapatkan bahan/bakalan Trucukan yang prospek, selanjutnya adalah memberikan perawatan yang sesuai untuk Trucukan bakalan tersebut. Dimulai dari:
1. Memandikan Trucukan 2x sehari pagi dan sore dengan cara disemprot sampai basah kuyup untuk mengurangi sifat liarnya, pisang diambil dulu agar burung merasa lapar setelah mandi.
2. Setelah dimandikan sampai basah kuyup, cobalah memberikan jangkrik langsung dari tangan. Kalau Trucukan masih belum mau mengambil jangkrik dari tangan kita, coba jangkrik ditusuk menggunakan lidi yang panjang lalu sodorkan pada Trucukan. Lakukan terus cara tersebut sampai Trucukan bakalan tersebut berani mengambil jangkrik dari tangan kita.
3. Setelah selesai, biarkan Trucukan didis untuk mengeringkan bulu-bulunya sampai kering dulu baru dijemur.
4. Berikan pisang kepok putih yang sudah diolesi madu pada permukaannya, dan air minumnya juga diganti setiap hari. bersihkan juga kandangnya setiap hari agar Trucukan sehat dan nyaman dikandangnya.
5. Gantang Trucukan ditempat yang ramai dan banyak aktifitas Manusia agar Trucukan bakalan yang masih giras tersebut terbiasa dengan keberadaan Manusia disekitarnya.
6. Melatih Trucukan bakalan untuk makan voer, caranya:
• Pisang diambil dari kulitnya lalu dilunakkan sampai jadi bubur, kemudian campurkan dengan voer halus dan aduk sampai rata.
• Masukkan kembali adonan pisang dan voer tadi kedalam kulit pisang, taburi permukaannya dengan voer kering lalu berikan pada Trucukan.
• Gantung pisang tersebut diatas cepuk agar cecerannya masuk kecepuk dan tidak terbuang sia-sia.
Lakukan cara tersebut setiap hari, dan perbanyak porsi voer dalam adonan pisang tersebut setiap harinya sampai Trucukan mau makan voer polos tanpa pisang.
Setelah 1 minggu, coba sediakan voer kering dalam cepuk dan tidak usah diberikan buah, cukup pada pagi hari diberikan jangkrik 3 ekor dan sediakan air minumnya. Saat Trucukan merasa lapar, voer kering yang kita sediakan dalam cepuk pasti dimakan.
Setelah Trucukan semi jinak dan sudah ngevoer, mulailah lakukan perawatan hariannya agar cepat ropel.
• Setiap pagi Trucukan diembunkan untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi diluar rumah agar terpancing untuk berkicau.
• Jam 07.00 Trucukan dimandikan, bisa disemprot menggunakan sprayer atau menggunakan cepuk besar agar mandi sendiri.
• Setelah selesai dimandikan, berikan jangkrik sekenyangnya dan ulat hongkong (UH) 3 ekor.
• Berikan pisang kepok yang sudah diolesi madu pada permukaannya.
• Ganti voer 3 hari sekali, air minumnya juga diganti setiap hari.
• Bersihkan kandangnya setiap hari agar Trucukan merasa nyaman dan terhindar dari serangan penyakit.
• Jemur Trucukan selama -+2 jam.
• Setelah dijemur, gantang Trucukan ditempat yang teduh dan tenang.
• Jangan pindah-pindah tempat gantangan agar Trucukan merasa nyaman dulu ditempat barunya.
• Sore hari berikan lagi jangkrik sepuasnya, ditambah ulat hongkong (UH) 3 ekor untuk mendongkrak birahinya.
Setelah Trucukan beradaptasi dan merasa nyaman dengan lingkungan barunya pasti akan rajin bunyi ropel dan nggaruda.
Demikian sedikit informasi tentang cara merawat Trucukan bakalan agar cepat ropel. Untuk informasi lain seputar Trucukan, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Posting Komentar